tirto.id - Demonstrasi Pro Palestina melanda sejumlah kampus di Amerika Serikat. Beberapa mahasiswa ditangkap. Ketua DPR AS mendesak pemerintahan Joe Biden segera menurunkan pasukan Garda Nasional guna mengatasi masalah.
AP News memberitakan pada hari Jumat, 26 April 2024, aksi protes mahasiswa atas perang Israel-Hamas semakin bermunculan di sejumlah kampus. Hal ini terjadi setelah lebih dari 100 demonstran di Universitas Columbia, New York City, ditangkap pada pekan lalu.
The Council on American-Islamic Relations (CAIR) New York menilai penggunaan kekuatan polisi termasuk aksi membungkam perbedaan pendapat dan merusak kebebasan akademik.
"Begitu juga dengan memfitnah dan membahayakan mahasiswa Yahudi, Muslim, dan Palestina... berdasarkan komentar-komentar yang mencurigakan dan menghasut yang dilontarkan oleh beberapa orang yang tidak dikenal dan bertopeng di luar kampus," tutur Afaf Nasher, Direktur Eksekutif CAIR.
Mike Johnson, Ketua DPR AS, menyerukan Garda Nasional untuk segera turun tangan mengatasi keadaan sekaligus mendesak Presiden AS Joe Biden untuk segera bertindak.
Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih menjelaskan Biden bersikap mendukung kebebasan berbicara.
"Presiden percaya bahwa kebebasan berbicara, debat, dan nondiskriminasi di kampus-kampus itu penting," tuturnya, dikutip via Al-Jazeera.
Fakta Demonstrasi di Kampus AS
Berikut adalah sejumlah fakta terkait demonstrasi di sejumlah kampus di AS:
1. Demonstran Penuhi Jalanan Kota Brooklyn
Mengutip laporan Reuters, protes terhadap Israel semakin meningkat di AS. Para demonstran memenuhi jalanan di kota Brooklyn. Sekitar 2.000 orang menduduki alun-alun yang terletak dekat rumah Pemimpin Mayoritas Senat AS, Chuck Shumer.Shumer termasuk pendukung Israel dan orang Yahudi yang mengemban jabatan tertinggi di pemerintahan AS. Para demonstran meneriakkan yel-yel berupa kalimat "Berhenti Mempersenjatai Israel", "Berhenti Mendanai genosida,", hingga "Biarkan Gaza Tetap Hidup,".
2. Awal Mula Penangkapan
Aparat kepolisian New York pekan lalu menangkap lebih dari 120 demonstran yang memadati kampus New York University, Senin, 22 April 2024.Sehari sebelumnya, Minggu, 21 April 2024, lebih dari 100 mahasiswa juga ditangkap di Columbia University. Hal ini membuat pihak kampus memutuskan untuk membatalkan kelas perkulihaan di Upper Manhattan, demi meredakan situasi.
"Tidak ada lagi universitas yang tersisa di Gaza. Kami memilih untuk merebut kembali universitas demi rakyat Palestina," tutur Soph Askanase, mahasiswa Yahudi Columbia yang ditangkap dan diskors karena ikut protes.
"Antisemitisme, Islamofobia, dan rasisme, khususnya rasisme terhadap orang Arab dan Palestina, semuanya berasal dari satu sumber yang sama," lanjutnya.
Hal senada diutarakan Mahmoud Khalil, mahasiswa asal Palestina di Columbia. Ia menilai pihak kampus gagal melindungi mereka untuk melakukan protes dan membela hak asasi manusia (HAM).
"Sebagai mahasiswa Palestina, saya juga tidak merasa aman selama enam bulan terakhir, dan itu adalah akibat langsung dari pernyataan sepihak dan kelambanan Columbia," tuturnya.
3. Tuntutan Demonstran
Para demonstran meminta agar pihak kampus melepaskan diri dari perusahaan-perusahaan yang mendukung serangan militer Israel di Gaza.Selama beberapa hari terakhir, sejumlah universitas di Amerika Serikat diwarnai aksi demonstrasi. Mereka menuntut segera diakhiri jatuhnya korban sipil di Gaza.
Aksi di banyak kampus itu dikabarkan sudah direncanakan kelompok-kelompok mahasiswa. Mereka bergerak secara independen dan tidak bisa dipungkisi turut terinspirasi oleh demonstrasi serupa di universitas lain.
4. Lokasi Demo Kampus
Sejumlah kampus yang tercatat menjadi lokasi aksi protes di antaranya Columbia University, University of Southern California, dan The University of Texas at Austin.Kemudian The George Washington University, Harvard University, California State Polytechnic University, dan Emerson College.
Hal yang sama terjadi di New York University, Emory University, Northwestern University, dan Yale University. Lantas Fashion Institute of Technology, The City College of New York, Indiana University Bloomington, Michigan State University, hingga University of Connecticut.
5. Daftar Penangkapan Lanjutan
Mengutip laman PBS, Kamis, 25 April 2024, beberapa universitas di AS kemudian memanggil polisi untuk membubarkan demonstrasi yang menentang perang Israel-Hamas. Hal ini menimbulkan perkelahian dan puluhan demonstran ditangkap.Sebanyak 108 orang di Emerson College, Boston, ditangkap di sebuah perkemahan. Empat petugas polisi mengalami luka-luka. Di University of Southern California, 93 orang ditahan dan tidak ada laporan cedera.
Para petugas yang berjaga di Universitas Texas di Austin secara agresif dikatakan menahan puluhan pengunjuk rasa. Menurut pejabat setempat, Gubernur Texas Gregg Abbott dan pihak kampus memerintahkan kepada petugas untuk merangsek masuk ke dalam kerumunan warga hingga menangkap 34 orang.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra