tirto.id - Israel meluncurkan serangan balik kepada Iran hari ini, Jumat (19/4/2024). Serangan balik Israel ke Iran ini menjadi pertanda bahwa konflik keduanya semakin memanas dan perang sudah di depan mata.
Serangan Israel hari ini merupakan balasan untuk rudal Iran yang diluncurkan ke Tel Aviv pada Sabtu (13/4/2024). Serangan Israel terhadap Iran dikonfirmasi oleh militer setempat.
Mengutip Aljazeera, militer Iran menyebut bahwa mereka mengaktifkan sistem pertahanan udara untuk menghancurkan tiga objek mencurigakan. Objek mencurigakan yang dimaksud merupakan rudal dari Israel.
Ketiga rudal diluncurkan Israel di atas pusat kota di Isfahan dan meledak sebelum mencapai daratan. Media Iran, Press TV menyebut belum ada laporan kerusakan atau korban akibat serangan tersebut.
Kronologi Konflik Serangan Israel ke Iran
Konflik antara Iran dan Israel bermula sejak awal April 2024. Hal ini bermula dari serangan Israel ke kedutaan Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Serangan itu menyebabkan 13 orang tewas termasuk komandan militer senior Iran. Israel memang beberapa bulan terakhir terus menargetken milisi Hizbullah terkait konfliknya dengan Palestina.
Israel mengklaim bahwa milisi Hizbullah didukung oleh pasukan Iran di Suriah sehingga pihaknya menargetkan Iran. Serangan Israel itu menyebabkan kerugian di pihak Iran.
Pasalnya, Iran menyebut bahwa seorang pemimpin Garda Revolusi Islam gugur dalam serangan itu. Otoritas Iran juga menilai bahwa serangan Israel ke kantor kedutaannya melanggar sederet hukum internasional.
Mengutip NHK, serangan di kedutaan tersebut tidak diakui oleh Israel. Amerika Serikat yang juga dituduh ikut serta memfasilitasi Israel menuduh Iran bekerja sama dengan Suriah untuk melakukan serangan.
Situasi ini lantas membuat pemerintah Iran marah dan menekankan akan mengambil tindakan pembalasan kepada Israel. Konflik antara Israel dan Iran sempat ditahan oleh negara-negara lain untuk mencegah meningkatnya tensi di Timur Tengah.
Beberapa negara seperti Rusia, Jepang, dan Uni Emirat Arab sempat meminta untuk semua pihak menahan diri. Namun, serangan Iran ke Tel Aviv pada Sabtu, menjadi sinyal bahwa negara tersebut enggan berdamai dengan Israel.
Serangan Iran ke Tel Aviv sempat terekam kamera dan videonya beredar di media sosial. Melalui rekaman tersebut tampak sejumlah pesawat tanpa awak Iran dihancurkan di langit malam Tel Aviv oleh sistem pengamanan udara Israel.
Tidak ada kerusakan maupun korban jiwa dilaporkan dalam serangan tersebut. Serangan itu diakui Iran sebagai serangan balasan atas penghancuran "tempat diplomatik" mereka di Suriah awal April lalu.
Satu minggu setelah serangan Iran ke Tel Aviv, Israel merilis serangan balasan ke Iran yang terjadi pada hari ini. Berikut ini rentetan peristiwa konflik Iran dan Israel yang memanas:
- 1 April 2024 — Kantor Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah diserang sehingga menewaskan komandan senior Korps Garda Revolusi Islam.
- 2 April 2024 — Pemimpin Iran menyatakan bahwa Israel adalah pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun tidak diakui oleh Israel.
- 5 April 2024 — Pemerintah Iran mengadakan pemakaman bagi perwira yang gugur dalam serangan tersebut.
- 13 April 2024 — Iran meluncurkan serangan ke Tel Aviv yang berhasil dicegah oleh Israel.
- 14 April 2024 — Negara-negara G7 mengadakan pertemuan online untuk membahas serangan Iran terhadap Israel dan mempertimbangkan sanksi multinasional terhadap Iran.
- 16 April 2024 — Rusia meminta dua rekan bisnisnya untuk menahan diri demi mencegah ketegangan Timur Tengah semakin berlanjut.
- 19 April 2024 — Israel memberikan serangan balasan terhadap Iran.
Dampak Serangan Israel ke Iran
Dampak paling jelas dari serangan Israel ke Iran hari ini adalah meningkatnya tensi negara-negara di Timur Tengah. Konflik di Timur Tengah pada akhir 2023 lalu hingga saat ini terus memanas seiring dengan perang antara Israel dan Palestina.
Banyak negara di Timur Tengah yang mengecam Israel karena telah melakukan genosida dan pembunuhan massal kepada jutaan warga Palestina. Seiring dengan meletusnya saling serang antara Iran dan Israel, maka situasi keamanan di wilayah Timur Tengah terancam.
Serangan Israel ke Iran juga akan memengaruhi kondisi ekonomi dan ketersediaan komoditas dunia. Hal ini karena Iran menjadi salah satu negara penyuplai minyak mentah besar di dunia.
Menurut Goldman Sachs, Iran menyumbang 3,3 persen kebutuhan minyak mentah dunia, yaitu sekitar 3,4 juta barel per hari. Namun, menyusul konflik Iran-Israel ekspor minyak mungkin akan terdampak karena komoditas dipakai untuk kebutuhan dalam negeri.
Hal ini dikhawatirkan dapat memengaruhi harga-harga minyak, khususnya ke China dan negara-negara di Amerika Selatan. Kenaikan harga minyak tentu berdampak pada perekonomian banyak negara.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya