tirto.id - Serangan udara Israel menyasar konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin, (1/4/2024), pukul 17:00 (14:00 GMT) waktu setempat. Tujuh orang tewas termasuk para jenderal Garda Revolusi Iran (IRGC).
Berdasarkan keterangan pejabat Iran seperti dikutip via AP News, serangan udara Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus itu turut menewaskan dua orang jenderal Iran. Sedangkan 5 lainnya adalah perwira.
Dua jenderal yang turut menjadi korban tewas akibat serangan udara Israel terdiri dari Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Hajriahimi.
Jenderal Mohammad Reza Zahedi pernah memimpin pasukan elit Quds Islamic Revolutionary Guards Corps (IRGC) atau Garda Revolusi Iran di Lebanon dan Suriah hingga tahun 2016. Sedangkan Jenderal Mohammad Hadi Hajriahimi adalah Wakil Jenderal Mohammad Reza Zahedi.
Alasan Israel Serang Konsulat Iran
Berdasarkan pemberitaan Reuters pada Selasa, (2/4/2024), Israel belum mau bertanggung jawab terhadap serangan yang menghajar konsulat di distrik Mezzeh, Damaskus.
Kendati demikian, seorang pejabat senior pemerintah Israel yang tidak berkenan disebutkan namanya mengatakan serangan tersebut mentargetkan pihak yang selama ini berada di balik aksi serangan serupa yang ditujukan terhadap aset-aset Israel maupun Amerika Serikat.
Selain itu, mereka juga dinilai sudah mempunyai rencana untuk melakukan serangan-serangan tambahan berikutnya. Ia menambahkan, kompleks kedutaan yang berada di sekitar lokasi tidak termasuk dalam target operasi serangan udara Israel.
Di lain sisi, seorang pejabat Amerika Serikat menegaskan Washington tidak ikut-ikutan dalan serangan yang dilakukan Israel tersebut.
"Kami telah mengkomunikasikan hal ini secara langsung kepada Iran," ujar wakil duta besar AS untuk PBB, Robert Wood. Pihaknya juga tidak bisa memberikan penjelasan apapun terkait peristiwa itu.
Menurut Julien Barnes-Dacey, anggota Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, aksi ini sudah menjadi tanda awal bahwa serangan Israel lebih nyata terhadap kepentingan Iran dibandingkan yang sebelumnya pernah terjadi di Suriah.
Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin Iran merespon dengan menyebutkan,"Kami akan membuat mereka menyesal atas kejahatan dan tindakan serupa,".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, mengutarakan Teheran mempunyai hak untuk melakukan reaksi dan akan memutuskan jenis respon hingga hukuman yang pantas untuk para penyerang.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra