Menuju konten utama

Jadi Sasaran Boikot, Ini Fakta Afiliasi Danone dan Israel

Danone sempat menjadi sasaran boikot karena dituding mendukung atau terafiliasi dengan Israel, benarkah? Simak fakta-fakta dalam tulisan ini.

Jadi Sasaran Boikot, Ini Fakta Afiliasi Danone dan Israel
Suasana kantor Danone. foto/Dok. Istimewa

tirto.id - Danone sempat menjadi sasaran boikot terkait serangan Israel ke Gaza atau Palestina. Lantas, apakah Danone terafiliasi dengan Israel dan mendukung negara zionis itu? Berikut ini fakta-fakta yang perlu diketahui.

Serangan Israel ke Gaza memicu aksi boikot terhadap sejumlah produk yang disebut berasal atau berafiliasi dengan negara zionis tersebut. Di sosial media bahkan beredar produk-produk yang harus diboikot karena ditengarai terkait dengan Israel.

Cukup banyak jenis produk atau brand ternama yang tercantum dalam list tersebut meskipun belum bisa dipastikan kebenarannya, dari produk makanan, minuman, fashion, hiburan, kesehatan, dan lainnya.

Fakta-fakta Afiliasi Danone dan Israel, Benarkah Ada?

Berikut ini beberapa fakta terkait dugaan afiliasi antara Danone dan Israel:

Danone Tidak Masuk dalam Daftar Produk Boikot BDS

Awal Januari 2024 lalu, BDS atau Boycott, Divestment, and Sanctions Movement merilis daftar produk-produk yang disebut-sebut terkait dengan Israel sehingga harus diboikot.

BDS sendiri adalah gerakan untuk menuntut kebebasan, keadilan, dan kesetaraan di Palestina, serta mencanangkan aksi protes non-kekerasan global terhadap produk ekonomi maupun produk budaya Israel. Pada prinsipnya, BDS merupakan gerakan hak asasi manusia anti-rasis yang inklusif dan menentang segala bentuk diskriminasi, termasuk anti-semitisme dan Islamofobia .

Gerakan ini bermula dari aksi masyarakat sipil Palestina yang menyerukan boikot, divestasi, dan sanksi sebagai bentuk tekanan tanpa kekerasan terhadap Israel. Sebanyak 170 serikat pekerja Palestina, jaringan pengungsi, organisasi perempuan, asosiasi profesional, komite perlawanan rakyat, dan badan masyarakat sipil Palestina lainnya, bersatu dalam BDS yang diluncurkan pada 2005.

Kini, BDS menjadi gerakan global yang kredibel dan berpengaruh lantaran didukung oleh banyak serikat pekerja, gereja, LSM, asosiasi akademis, serta gerakan akar rumput yang mewakili jutaan orang di setiap benua. Kampanye BDS digalakkan di berbagai komunitas di seluruh dunia dengan amat dinamis. Bahkan, golongan Yahudi progresif turut memainkan peran penting dalam gerakan ini.

Pengaruh BDS semakin kuat lantaran didukung oleh banyak tokoh dunia dari berbagai kalangan. Dikutip dari website resminya, beberapa sosok penting yang turut mendukung BDS antara lain Uskup Agung Desmond Tutu (teolog, aktivis, dan peraih nobel perdamaian), Stephen Hawking (ilmuwan ternama asal Inggris), Stéphane Hessel (aktivis dan salah satu penulis Deklarasi HAM PBB), bahkan Evo Morales (Presiden Bolivia 2006-2019) dan Manuel Zelaya (Presiden Honduras 2006-2009).

Dari kalangan penulis, akademisi, aktivis, hingga seniman ada Naomi Klein, Angela Davis, Judith Butler, Iain Banks, Rafeef Ziadah, Ken Loach, Ronnie Kasrils, Adolfo Pérez Esquivel, hingga anggota band Pink Floyd yakni Roger Waters dan masih banyak lagi.

Kembali ke konteks antara Danone dan BDS, Dalam daftar yang dirilis BDS itu, tidak ada nama Danone dalam list produk yang diboikot. Bahkan, Danone pun tidak termasuk dalam daftar produk yang menjadi target divestasi, target tekanan masyarakat (non-boikot), maupun target boikot lainnya yang disasar BDS.

Lantas, mengapa Danone tidak termasuk produk yang menjadi target boikot BDS? Melalui laman resminya, BDS menjelaskan alasan mengapa suatu produk layak diboikot. BDS menyerukan boikot kepada perusahaan-perusahaan Israel maupun internasional yang terlibat dalam pelanggaran terhadap hak-hak rakyat Palestina.

BDS juga menyasar perusahaan-perusahaan yang mengambil keuntungan dari kejahatan Israel. “Kami fokus memboikot sejumlah perusahaan dan produk untuk mendapatkan dampak maksimal. Kami memusatkan perhatian kepada perusahaan-perusahaan yang memainkan peran jelas dan langsung dalam kejahatan Israel,” tulis BDS.

Berdasarkan daftar boikot yang dirilis BDS dan alasan gerakan bertaraf global ini tidak menyerukan boikot terhadap produk-produk lainnya, termasuk Danone, maka asumsi yang menyebutkan bahwa Danone terafiliasi dengan Israel atau mendukung negara zionis tersebut tidaklah benar.

Danone Termasuk Produk Terafiliasi Israel Adalah Hoaks

Ranah media sosial sempat heboh dengan beredarnya daftar 121 produk yang diharamkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dengan Israel. Postingan tersebut mengangkat narasi "Daftar 121 Produk Diharamkan MUI karena Terafiliasi Israel?"

Dari 121 produk pro Israel dalam daftar yang beredar liar di media sosial itu, tercantum produk Danone. Lantas, apakah Danone masuk list boikot dan terafiliasi dengan Israel? Benarkah Danone mendukung Israel?

Pada 10 November 2023, MUI memang mengeluarkan fatwa haram mendukung Israel dan tindakan agresinya ke Palestina. MUI juga mewajibkan umat Islam untuk mendukung Palestina dalam perjuangan kemerdekaannya.

Setelah beredarnya daftar 121 produk yang diharamkan karena terkait dengan Israel, MUI kemudian memberikan klarifikasi. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, saat dihubungi Tirto menegaskan bahwa MUI hanya mengeluarkan fatwa soal hukum haram membantu Israel dan tak pernah menyebut merek tertentu.

"Kita (MUI) hanya ngeluarin fatwa, setiap orang atau perusahaan yang bantu Israel hukumnya haram. Kita gak pernah menyebut brand, gak pernah nyebut merek. Kita belum mengkaji,” katanya kepada Tirto, Rabu (27/3/2024).

Penegasan serupa juga datang dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kemkominfo melalui website resminya menyatakan bahwa daftar produk boikot yang beredar tersebut adalah hoaks.

Danone Menentang Agresi Israel Atas Palestina

Asumsi apakah Danone mendukung Israel dan terafiliasi dengan negara zionis dibantah dengan tegas oleh Vera Galuh Sugijanto selaku Vice President General Secretary Danone Indonesia. Bahkan, kata Vera, Danone menentang agresi Israel atas Palestina.

“Kami sebagai sebuah entitas swasta, seluruh perusahaan yang tergabung dalam Danone Indonesia tidak memiliki afiliasi dengan kelompok atau politik di mana pun, termasuk Israel," tandas Vera dikutip dari laman resmi Danone Indonesia.

"Sejalan dengan sikap pemerintah Indonesia, Danone di Indonesia menentang segala bentuk agresi termasuk agresi Israel di Palestina dan mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina," lanjutnya.

Di Indonesia, Danone memiliki 24 pabrik dengan 13 ribu karyawan. Ditegaskan pula, Danone tidak punya pabrik di Israel.

Danone Bersama Masyarakat Indonesia Bantu Palestina

Selain menentang agresi Israel ke Gaza, Danone Indonesia sudah sejak lama menyalurkan donasi kemanusiaan untuk Palestina. Setidaknya hingga Januari 2024, sumbangan kemanusiaan yang disumbangkan Danone Indonesia untuk rakyat Palestina sudah mencapai lebih dari Rp4 miliar dan akan terus berlanjut.

Beberapa aksi nyata melalui berbagai kerja sama yang dilakukan Danone Indonesia untuk membantu masyarakat Palestina yang telah mencapai lebih dari Rp4 miliar tersebut antara lain:

  • Menyumbang Rp1 miliar melalui Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada November 2023.
  • Menyumbang Rp500 juta melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pada November 2023.
  • Menyumbang Rp1 miliar melalui NU Care-LAZISNU Pengurus Besar NU (PBNU) pada November 2023.
  • Menyumbang Rp630 juta melalui Kedutaan Palestina pada Desember 2023.
  • Menyumbang Rp250 juta melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pada Desember 2023.
  • Mengirimkan 30 ribu produk air mineral AQUA melalui TNI Angkatan Laut dan LAZISNU pada Desember 2023.
  • Kerja sama dengan berbagai retailer untuk mengumpulkan donasi dari penjualan AQUA.

Danone Indonesia memang menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, termasuk dengan lembaga amal yang dinaungi dua organisasi Islam terbesar di tanah air yakni Lazismu dari Muhammadiyah dan LAZISNU dari Nahdlatul Ulama (NU).

Pada 7 November 2023 lalu, misalnya, Danone Indonesia menyerahkan dana kemanusiaan untuk rakyat Palestina senilai Rp1 miliar kepada Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No. 62, Jakarta Pusat. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Vera Galuh Sugijanto selaku VP General Secretary Danone Indonesia kepada Ketua Badan Pengurus PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais.

"Kontribusi dan donasi dari Danone Indonesia merupakan bentuk kepedulian terhadap Palestina dan Lazismu sebagai mitra yang terpercaya," kata Ahmad Imam Mujadid Rais dalam acara penyerahan bantuan kemanusiaan dari Danone Indonesia itu, dilansir laman resmi Lazismu.

Berikutnya, pada 13 November 2023, Danone Indonesia mengunjungi Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Masih dipimpin oleh Vera Galuh Sugianto, Danone Indonesia menyampaikan donasi kemanusiaan sebesar Rp1 miliar untuk rakyat Palestina kepada LAZISNU PBNU.

Donasi dari Danone Indonesia untuk disalurkan kepada rakyat Palestina diterima oleh Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Qohari Cholil. "Saya ucapkan terima kasih atas amanat yang diberikan kepada LAZISNU. Insyaallah akan kami sampaikan kepada sasaran, penerima manfaat yaitu saudara-saudara kita di Palestina," ucap Qohari Cholil dikutip dari laman NU-Online.

Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Mokhamad Mahdum atas kepedulian Danone Indonesia kepada rakyat Palestina. Danone Indonesia menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp500 juta melalui Baznas RI pada 24 November 2023 lalu.

Mokhamad Mahdum mengatakan, penyerahan bantuan kemanusiaan melalui Baznas merupakan serangkaian bentuk kepedulian Danone Indonesia terhadap krisis yang terjadi di Palestina.

"Alhamdulillah, masyarakat sangat percaya pada Baznas dan kami akan menjaga kepercayaan dari masyarakat. Kami mohon doa untuk penyaluran amanah ini, karena ternyata tidak gampang. Ini sebuah amanah yang jelas-jelas harus sampai ke Gaza Palestina," ujar Mokhamad Mahdum.

Tak hanya itu, komunitas Karyawan Muslim Danone Indonesia (KARISMA) juga turut mengumpulkan donasi secara internal untuk disalurkan melalui sejumlah organisasi dan lembaga kemanusiaan ke Palestina.

Deputi Duta Besar Palestina Apresiasi Aksi Nyata Danone Indonesia

Aksi nyata yang dilakukan Danone Indonesia untuk membantu masyarakat Gaza di tengah agresi oleh Israel mendapatkan apresiasi positif dari Ahmad Metani selaku Deputi Duta Besar Palestina. Pada 11 Desember 2023, keluarga besar Danone Indonesia menyerahkan donasi kemanusiaan senilai total Rp630 juta melalui Kedutaan Besar (Kedubes) Palestina di Jakarta.

“Saya sangat senang menerima pihak Danone Indonesia, bukan hanya karena bantuan yang diberikan tetapi juga dukungan dari perusahaan kepada masyarakat di Gaza, Palestina. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” ucap Ahmad Metani, dikutip dari Antara.

"Bukan hanya karena bantuan yang diberikan, tetapi juga dukungan dari perusahaan kepada masyarakat di Gaza, Palestina. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih," tambahnya.

Baca juga artikel terkait BOIKOT ISRAEL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya