Menuju konten utama

RI Sesalkan Veto Amerika soal Keanggotaan Tetap Palestina di PBB

Veto AS di PBB dinilai mengkhianati aspirasi bersama untuk menciptakan perdamaian jangka panjang di Timur Tengah.

RI Sesalkan Veto Amerika soal Keanggotaan Tetap Palestina di PBB
Pengunjuk rasa melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (17/12/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.

tirto.id - Pemerintah Republik Indonesia menyesalkan atas sikap Dewan Keamanan PBB yang menolak pengesahan resolusi untuk menjadikan Palestina sebagai anggota penuh PBB. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, menyebut gagalnya pengesahan resolusi Palestina menjadi anggota penuh karena veto dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu Amerika Serikat.

Padahal Palestina memiliki banyak dukungan dari negara anggota PBB untuk menjadi anggota tetap di organisasi antar multilateral tersebut.

“Indonesia sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk kesekian kalinya dalam mengesahkan resolusi mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB, dikarenakan veto oleh salah satu Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB,” kata Iqbal dalam keterangan pers, Jumat (19/4/2024).

Iqbal menegaskan bahwa sikap Amerika Serikat yang melakukan veto terhadap keanggotaan Palestina di PBB menjadi biang keladi atas konflik yang terjadi di Timur Tengah. Ditambah lagi kian memanasnya aksi saling serang antara Iran dan Israel.

“Veto ini sekali lagi mengkhianati aspirasi bersama untuk menciptakan perdamaian jangka panjang di Timur Tengah,” kata dia.

Dalam keterangannya, Iqbal menegaskan posisi Indonesia yang tetap mendukung Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB. Keputusan tersebut diambil agar Palestina memiliki posisi sejajar dengan negara anggota PBB lainnya dalam proses penyelesaian konflik.

“Indonesia menegaskan kembali dukungannya terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB, yang akan memberikan Palestina kedudukan yang patut di antara negara-negara dan kedudukan yang setara dalam proses perdamaian menuju pencapaian solusi dua negara,” kata dia.

Iqbal mengungkapkan, perjalanan Palestina menuju anggota tetap PBB telah berjalan dalam jangka panjang. Dia menyampaikan bahwa kedudukan Palestina saat ini masih sebagai negara pengamat PBB.

“Kemajuan menuju keanggotaan penuh Palestina tersendat sejak Palestina memperoleh status negara pengamat PBB pada 2012, meskipun terdapat dukungan penuh dari mayoritas negara anggota PBB,” kata Iqbal.

Baca juga artikel terkait PALESTINA atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz