tirto.id - Presiden Joko Widodo memimpin pelepasan bantuan ke masyarakat Palestina yang saat ini mengalami serangan dari Israel. Jokowi mengklaim bahwa bantuan tersebut diberikan karena ada banyak permintaan, terutama kepada masyarakat Palestina yang mengungsi di Mesir.
Nilai dari bantuan tersebut sebesar Rp30 miliar dan proses pengiriman dipimpin oleh Kepala BNPB Suharyanto.
"Bantuan ini sesuai dengan permintaan yang ada dari pemerintah Mesir karena banyak sekali pengungsi yang sekarang berada di Mesir," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Dirinya menjelaskan bahwa bantuan tersebut akan dikirimkan melalui dua negara yang bertetangga langsung dengan Palestina yaitu Sudan dan Mesir.
"Pengungsi Palestina yang berada di Mesir, beberapa minggu yang lalu yang ke Gaza yang lewat udara tetapi ini bantuan kita kita berikan ke Mesir untuk juga saudara-saudara kita warga Palestina yang ada di Mesir," kata Jokowi.
Jokowi berharap penderitaan warga Palestina atas agresi Israel segera berakhir.
"Saya kira kita pengennya perang segera dihentikan, perang dihentikan, artinya bantuan itu juga segera bisa terus menerus," kata Jokowi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan bahwa bantuan yang dikirimkan saat ini adalah alat-alat kesehatan yang menjadi prioritas utama bagi pengungsi warga Palestina di Sudan dan Mesir.
"Jadi bantuan maupun ke Sudan dan ke Mesir hampir semuanya kali ini berupa alat-alat kesehatan yang dibutuhkan kita selalu memberikan bantuan sesuai dengan permintaan supaya match karena banyak sekali bantuan yang diberikan dan tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan," kata Retno.
Retno menegaskan bahwa kegiatan pemberian bantuan ini merupakan bagian kontribusi Indonesia dalam proses perdamaian dan diplomasi dunia. Dia menegaskan bahwa Indonesia akan menjadi garda terdepan dalam proses pemberian bantuan tidak hanya kepada Palestina, namun juga negara lain yang membutuhkan.
"Diplomasi kita ini kental dengan satu diplomasi perdamaian kita juga aktif dalam membantu perjuangan bangsa Palestina," kata Retno.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto