Menuju konten utama

Danantara Siapkan Rp371 T untuk Hilirisasi Pertanian-Peternakan

Beberapa sektor unggulan yang menjadi prioritas dalam program hilirisasi ini antara lain kelapa, kakao, mente, sawit, dan kelapa dalam.

Danantara Siapkan Rp371 T untuk Hilirisasi Pertanian-Peternakan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) didampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kiri) dan Dirut Pupuk Indonesia Holding Company Rahmad Pribadi (kanan) menyampaikan keterangan terkait capaian kinerja satu tahun Kementerian Pertanian di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (22/10/2025).ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym.

tirto.id - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dan Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyepakati percepatan hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, hingga peternakan. Nilai investasi dari kesepakatan ini mencapai Rp371 triliun.

Kesepakatan tersebut dihasilkan dari rapat finalisasi hilirisasi yang dipimpin langsung oleh Mentan bersama Menteri Investasi. Rapat ini merupakan langkah konkret untuk mempercepat kemandirian ekonomi nasional.

Amran menyatakan bahwa inisiatif ini berangkat dari arahan Presiden Prabowo Subianto. “Ini atas arahan Bapak Presiden, kita melakukan hilirisasi bersama Pak Menteri Investasi juga CEO Danantara. Nah, tadi total rencana investasi kurang lebih total rencana Rp371 triliun,” katanya dikutip Senin (10/11/2025).

Melalui arahan Presiden tersebut, kedua kementerian sepakat memperkuat rantai nilai dari hulu hingga hilir. Tujuannya agar komoditas unggulan memiliki nilai tambah tinggi sekaligus menyejahterakan petani dan peternak di seluruh Indonesia.



Beberapa sektor unggulan yang menjadi prioritas dalam program hilirisasi ini antara lain kelapa, kakao, mente, sawit, dan kelapa dalam. Pengembangan sektor-sektor ini diharapkan dapat memperluas lapangan kerja serta meningkatkan daya saing ekspor nasional.

Amran memberikan contoh potensi peningkatan nilai ekspor kelapa. Jika pengolahan industri dilakukan secara optimal di dalam negeri, nilai ekspornya bisa melonjak dari Rp24 triliun menjadi Rp2.400 triliun.

Selain itu, program hilirisasi juga terbukti mendongkrak kesejahteraan petani, seperti yang terjadi di Maluku Utara dimana harga kelapa naik dari Rp600 menjadi Rp3.500 per butir setelah program pengolahan dimulai.



Proyek hilirisasi ini juga ditargetkan dapat menyerap sekitar 3 juta tenaga kerja baru di sektor perkebunan, peternakan, dan hortikultura dalam kurun waktu empat tahun ke depan.



Di kesempatan yang sama, Rosan Perkasa Roeslani, menjelaskan bahwa rapat finalisasi ini merupakan puncak dari serangkaian pertemuan yang telah dilakukan sebelumnya.

Saat ini, kedua pihak telah mencapai kata sepakat untuk mendorong realisasi investasi di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan.

“Kita sudah mencapai pada suatu kesepakatan, yang dimana memang program realisasi ini terutama di bidang peternakan, perkebunan, pertanian akan kita dorong dan kita akan akselerasi sesuai dengan arahan Bapak Presiden kepada kami,” kata Rosan.

Rosan menambahkan bahwa seluruh program hilirisasi yang dibahas telah diidentifikasi secara menyeluruh oleh Kementerian Pertanian.

Rencananya, program tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh badan atau BUMN yang ditunjuk agar target yang direncanakan dapat tercapai tepat waktu.



Sebagai mitra strategis pemerintah, Danantara memastikan dukungan penuhnya terhadap seluruh proyek hilirisasi tersebut. Dukungan ini termasuk dalam proses evaluasi dan percepatan implementasi di lapangan agar hasilnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Tentunya dari kami, dari Danantara akan men-support penuh. Dan juga ikut mengevaluasi semua yang tadi sudah disampaikan,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait DANANTARA atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra