Menuju konten utama

Contoh Sambutan Walimatussafar Haji atau Syukuran Haji

Walimatussafar haji atau syukuran haji diselenggarakan selama musim haji. Simak pengertian dan contoh sambutan. Bagaimana hukumnya menurut Islam?

Contoh Sambutan Walimatussafar Haji atau Syukuran Haji
Jamaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi ka’bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (1/7/2023).ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Contoh sambutan walimatussafar dapat menjadi referensi selama pelaksanaan ibadah haji. Kalimat sambutan berisi ucapan terima kasih, permohonan maaf, dan meminta doa agar proses haji lancar.

Haji adalah rukun Islam kelima. Ibadah ini wajib dilaksanakan umat Islam yang sudah mampu melakukan perjalanan ke Baitullah di Makkah.

Puncak ibadah haji adalah menjelang perayaan Idul Adha. Namun, para jemaah haji Indonesia sudah lebih dulu berangkat ke tanah suci jauh sebelumnya.

Kloter pertama jemaah haji Indonesia tahun 2024 dijadwalkan berangkat pada Minggu, 12 Mei 2024. Wukuf di Arafah dilaksanakan sehari sebelum Idul Adha 1445 H atau pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Haji merupakan ibadah yang istimewa. Ibadah haji dilangsungkan dengan melakukan perjalanan jauh dan meninggalkan sanak saudara selama sekitar satu bulan.

Masyarakat kerap menggelar acara walimatussafar, baik saat hendak berangkat haji maupun ketika pulang. Acara ini akan mengundang banyak orang, termasuk anggota keluarga hingga para tetangga.

Makna dan Hukum Walimatussafar Haji

Walimatussafar berasal dari dua kata, yaitu walimah dan safar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), walimah berarti perjamuan. Sedangkan safar adalah perjalanan.

Jika digabungkan, frasa walimatussafar dapat diartikan acara perjamuan (kenduri/hajatan) yang dilakukan sebelum seseorang melakukan perjalanan jauh. Dalam konteks ibadah haji, maka hajatan ini digelar sebelum seseorang berangkat ke Makkah.

Mengutip artikel berjudul "Tradisi Walimatus Safar Haji di Zaman Kolonia" yang ditulis Muhammad Aiz Luthfi via laman NU Online, walimatussafar sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia ketika seseorang hendak berangkat haji.

Lewat buku "Berhaji di Masa Kolonial", Prof M. Dien Madjid mengungkapkan walimatussafar atau acara selamatan alias slametan digelar sebagai upacara perpisahan dengan orang yang hendak beribadah haji atau umrah.

Calon jemaah haji akan bermaaf-maafan dengan anggota keluarga yang lain serta para tetangga. Mereka kemudian diantar hingga ke pelabuhan untuk berangkat menuju Makkah.

Pada zaman dahulu, ibadah haji merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan dan sangat melelahkan. Hal ini dikarenakan faktor sarana dan fasilitas yang minim. Haji bisa memakan waktu hingga 6 bulan atau bahkan bertahun-tahun jika kehabisan bekal.

Tidak hanya itu, sulitnya perjalanan juga memungkinkan calon jamaah haji merasakan berbagai kesulitan. Bahkan, mereka terancam mengalami kecelakaan yang dapat merenggut nyawa.

Karena itulah masyarakat menggelar walimatussafar sebagai bentuk penghormatan kepada calon jamaah haji. Bahkan, walimatussafar bisa jadi acara perpisahan dan menjadi pertemuan terakhir. Jika calon jamaah haji meninggal di tengah perjalanan, maka tidak ada lagi beban karena sudah saling memaafkan.

Walimatussafar biasanya kembali digelar untuk menyambut jamaah haji yang baru pulang dari tanah suci. Lalu, bagaimana hukumnya menurut ajaran Islam?

Beberapa hadis menjelaskan umat Islam menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Abbas:

"Ketika Nabi SAW tiba di Makkah, Beliau disambut oleh anak-anak kecil Suku Bani Abdul Muthalib lalu Beliau menggendong salah satu dari mereka di depan dan yang lainnya di belakang.”

Sementara dalam versi hadis riwayat Muslim, Abdullah bin Ja’far mengungkapkan:

"Nabi SAW ketika datang dari suatu perjalanan, maka kami menemuinya, yakni saya, Hasan dan Husein menemui beliau, lalu beliau menggendong salah satu dari kami di bagian depan dan yang lainnya (digendong) di bagian belakang sampai kami masuk kota Madinah." (HR. Muslim).

Dalam kitab Al Majmu’ Syarh Al Muhadzab, Imam An Nawawi juga menerangkan terkait jamuan atau pemberian makanan saat walimatussafar.

“Annaqi’ah itu disunnahkan. Yaitu makanan yang disedekahkan karena sekembalinya dari perjalanan. Dan hal ini dimutlakkan baik bagi musafirnya (calon haji) atau bagi orang lain (keluarganya).”

Fatwa dari Imam An Nawawi tersebut didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Jabir Ra yang berbunyi:

"Bahwasannya Rasulullah saw. ketika sampai di Madinah dari perjalanannya, beliau menyembelih kambing atau sapi.” (HR. Al Bukhari)

Dari beberapa hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa walimatussafar adalah sebuah tradisi yang baik dan tidak bertentangan dengan hukum Islam. Akan tetapi, alangkah baiknya jika walimatussafar tidak diselenggarakan secara berlebihan, tidak memberatkan calon jemaah haji, dan tetap digelar sesuai aturan agama.

Contoh Sambutan Walimatussafar Haji

Selama acara walimatussafar haji, acara sambutan disampaikan pihak penyelenggara, baik itu calon jemaah haji atau anggota keluarga.

Berikut adalah contoh sambutan singkat walimatussafar yang bisa menjadi rujukan:

Contoh 1:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirobbil'alamin.

Wassholaatu wassalaamu ‘ala sayyidinaa wamawlanaa, muhammadin wa ‘alaa alihi wa shohbihi ajma’in.

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Tak lupa, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita kepada kebenaran Islam.

Saya dan keluarga besar mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir dalam acara walimatussafar ini. Semoga Allah memberikan keberkahan dan membalas niat baik semua yang hadir dalam acara ini. Aamiin.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT....

Beberapa hari lagi, saya beserta keluarga akan berangkat ke tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Untuk itu, kami ingin berpamitan sekaligus memohon maaf atas segala kesalahan dan khilaf, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Kami juga memohon doa kepada para hadirin agar perjalanan melaksanakan ibadah haji mendapat kemudahan dari Allah SWT. Kami berharap, kami dapat melaksanakan haji dengan khusyuk, lancar, dan dapat kembali ke tanah air dengan sehat, selamat, serta tanpa kekurangan suatu apa pun.

Demikian sedikit sambutan dari saya. Kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh 2:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, kita panjatkan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk berkumpul dalam acara walimatussafar yang diselenggarakan oleh keluarga Bapak Budi.

Saya mewakili keluarga besar Bapak Budi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan, kerabat, serta sahabat yang hadir dalam acara ini. Kedatangan Anda semua sejatinya memberikan semangat dan kekuatan kepada Bapak Budi yang akan berangkat melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu ibadah haji ke tanah suci Makkah.

Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian....

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya mewakili keluarga besar Bapak Budi memohon doa restu agar ibadah haji yang dilaksanakan kelak mendapat kemudahan dan kelancaran dari Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan keselamatan hingga Bapak Budi dapat kembali ke tanah air sebagai haji yang mabrur.

Kepada seluruh tamu undangan, kami juga memohon maaf apabila ada kesalahan atau tindakan dan ucapan yang kurang berkenan. Manusia adalah tempat salah dan dosa, tapi yang membuatnya menjadi lebih baik adalah ketika mengakui kesalahan dan saling memaafkan satu sama lain. Semoga permintaan maaf ini diterima sehingga dapat meringankan langkah Bapak Budi menuju Makkah.

Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih atas kedatangan dan dukungan bapak dan ibu sekalian. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah kepada kita dan semoga seluruh hadirin yang berkumpul di sini dapat segera menyusul ke tanah suci. Aamiin Allahumma aamiin.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh 3:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya ingin mengucapkan selamat datang kepada:

Yang terhormat Bapak KH. Salim

Yang terhormat Ketua KBIH Bapak KH. Ahmad

Serta seluruh kerabat dan tetangga yang saya cintai

Pertama-tama, mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang tak pernah putus dan selalu mengalir kepada kita semua. Shalawat dan salam juga semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir kelak.

Saya, Budi Hermansyah, beserta keluarga besar mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu di acara walimatussafar ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan niat tulus ikhlas bapak dan ibu sekalian.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT....

Hari ini kami menggelar acara walimatussafar karena saya dan istri akan melaksanakan ibadah haji. Acara ini adalah perwujudan syukur atas nikmat Allah SWT yang memungkinkan untuk berangkat menuju tanah suci Makkah.

Sebelum berangkat, kami ingin berpamitan sekaligus memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu sekalian. Kami mohon maaf apabila ada perbuatan atau perkataan yang menyinggung hati bapak dan ibu.

Kami mohon agar bapak dan ibu sekalian berkenan membuka pintu maaf bagi kami sekeluarga. Sungguh, maaf dari bapak dan ibu sangat berarti dan dapat meringankan langkah menuju tanah suci.

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT....

Saya dan keluarga besar juga memohon doa kepada bapak dan ibu agar kami dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti, serta dapat kembali ke tanah air dalam keadaan yang sehat dan selamat.

Akhir kata, terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu. Semoga acara ini mendatangkan keberkahan dan mohon maaf apabila ada kata-kata saya yang kurang berkenan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani