Menuju konten utama

Contoh Khutbah Jumat Cara Meraih Malam Lailatul Qadar Singkat

Contoh khutbah Jumat singkat meraih malam lailatul qadar, beserta keutamaan, amalan, dan tanda-tandanya untuk mendapatkan berkah malam penuh kemuliaan.

Contoh Khutbah Jumat Cara Meraih Malam Lailatul Qadar Singkat
Ilustrasi KhutbahANTARA FOTO/HO/Humas Pemprov Sulsel

tirto.id - Khutbah meraih malam lailatul qadar menjadi salah satu materi penting dalam khutbah Jumat lailatul qadar. Sebab, malam lailatul qadar merupakan malam penuh kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan.

Allah SWT menurunkan Al-Quran pada malam ini serta memberikan keberkahan dan ampunan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh beribadah.

Materi keutamaan malam lailatul qadar sering disampaikan dalam khutbah Jumat singkat menjelang sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Hal ini bertujuan untuk mengingatkan umat Islam agar meningkatkan ibadah dan meraih keutamaan yang telah dijanjikan.

Dalam khutbah lailatul qadar, biasanya menjelaskan tanda-tanda datangnya malam istimewa ini serta amalan yang dianjurkan untuk menghidupkannya.

Sebagai bagian dari persiapan spiritual, khutbah malam lailatur qadar sangat penting untuk membimbing jemaah dalam memahami makna dan keutamaan malam yang penuh berkah ini.

Ilustrasi Khutbah

Ilustrasi Khutbah Idul Adha. foto/istockphoto

Kumpulan Materi Khutbah Jumat tentang Meraih Malam Lailatul Qadar

Khutbah Jumat lailatul qadar menjadi sarana untuk mengingatkan umat Islam tentang urgensi mempersiapkan diri menyambut malam penuh berkah ini.

Dalam khutbah singkat ini, membahas materi keutamaan malam lailatul qadar serta langkah-langkah praktis meraihnya.

Berikut kumpulan materi khutbah Jumat tentang meraih malam lailatul qadar yang bisa menjadi referensi.

Khutbah 1: Keutamaan dan Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Allah SWT telah menganugerahkan kepada umat Islam satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam lailatul qadar. Malam ini disebutkan secara khusus dalam Al-Qur’an:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣)

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam lailatul qadar. Dan tahukah kamu apakah malam lailatul qadar itu? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)

Malam lailatul qadar dipenuhi dengan keberkahan, ketenangan, serta diampuninya dosa-dosa bagi mereka yang bersungguh-sungguh beribadah. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)

Adapun tanda-tanda malam lailatul qadar antara lain:

Udara dan suasana malam terasa sejuk dan tenang. Malam lailatul qadar dipenuhi dengan ketenangan dan kesejukan yang berbeda dari malam-malam lainnya. Tidak ada hembusan angin yang terlalu kencang, tidak panas, dan tidak pula dingin berlebihan.

Cahaya matahari keesokan harinya tampak lebih lembut dan tidak menyilaukan. Setelah malam lailatul qadar berlalu, matahari terbit dengan cahaya yang tidak terlalu terang dan terasa nyaman dipandang. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sinar matahari di pagi harinya tidak begitu menyilaukan, seakan tertutup lapisan tipis yang membuatnya tampak redup.

Malam terasa penuh ketenangan dan kedamaian bagi hati yang beribadah. Orang-orang yang beribadah di malam lailatul qadar akan merasakan ketenangan batin yang mendalam. Hati mereka dipenuhi dengan rasa khusyuk, damai, dan lebih dekat kepada Allah SWT. Tidak ada gangguan dari makhluk jahat, dan suasana malam terasa lebih syahdu serta penuh keberkahan.

Oleh karena itu, marilah kita bersungguh-sungguh dalam mencari malam lailatul qadar dengan memperbanyak ibadah, doa, dan istighfar. Semoga Allah SWT memberikan taufik kepada kita semua untuk mendapatkannya.

Khutbah Jumat

Jamaah calon haji Indonesia mendengarkan khutbah shalat Jumat di hotel Sektor 5, Makkah, Arab Saudi, Jumat (31/5/2024). (ANTARA/Sigid Kurniawan)

Khutbah 2: Amalan-Amalan untuk Meraih Malam Lailatul Qadar

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Malam lailatul qadar merupakan anugerah besar bagi umat Islam. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk mencarinya pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana sabda beliau:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah malam lailatul qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari & Muslim)

Untuk mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar, ada beberapa amalan yang dianjurkan, di antaranya:

Untuk mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar, ada beberapa amalan yang dianjurkan, di antaranya:

Salat malam (qiyamul lail), terutama salat tarawih dan tahajud. Menghidupkan malam lailatul qadar dengan salat malam merupakan amalan utama yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa saja yang mengerjakannya dengan iman dan penuh harap akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Memperbanyak dzikir dan istighfar, agar Allah mengampuni dosa-dosa kita. Malam lailatul qadar adalah waktu yang penuh keberkahan, di mana doa-doa diijabah dan ampunan Allah melimpah. Oleh karena itu, memperbanyak dzikir, istighfar, serta memohon ampunan adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Membaca Al-Qur’an, karena lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an. Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam lailatul qadar, sehingga membacanya di malam tersebut memiliki keutamaan yang besar. Selain membaca, kita juga dianjurkan untuk mentadaburi maknanya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku." (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan waktu yang tersisa di bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak ibadah dan meraih malam lailatul qadar. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan malam tersebut.

Ilustrasi Khutbah

Umat Islam mendengarkan khotbah saat melaksanakan shalat Jumat di Masjid Baitul Faizin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp. (ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)

Khutbah 3: Makna Sejati dari Malam LailatulQadar

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,

Malam lailatul qadar bukan sekadar malam penuh pahala, tetapi juga momentum bagi setiap hamba untuk kembali kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh. Allah SWT berfirman:

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥)

"Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 4-5)

Makna sejati dari malam lailatul qadar adalah memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia. Oleh karena itu, mari kita renungkan beberapa hal berikut:

Bertobat dengan sungguh-sungguh, karena malam ini adalah kesempatan besar untuk mendapatkan ampunan-Nya. Malam lailatul qadar adalah waktu terbaik untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Allah SWT membuka pintu rahmat-Nya lebar-lebar, sehingga kita dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan taubat dengan tulus.

Meningkatkan kepedulian sosial, dengan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan. Keutamaan malam lailatul qadar tidak hanya didapatkan melalui ibadah pribadi, tetapi juga melalui kebaikan kepada sesama. Bersedekah, membantu fakir miskin, serta peduli terhadap orang-orang di sekitar kita adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.

Menjaga lisan dan perbuatan, agar tidak merusak ibadah yang telah kita lakukan selama Ramadhan. Setelah beribadah dengan sungguh-sungguh, penting bagi kita untuk tetap menjaga ucapan dan perilaku. Hindari perkataan yang menyakiti orang lain dan perbuatan yang tidak bermanfaat, agar ibadah yang kita lakukan tetap bernilai di sisi Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ الْقَدْرِ نَزَلَ جِبْرِيلُ فِي كَبْدِ السَّمَاءِ وَيُسَلِّمُ عَلَى كُلِّ قَائِمٍ أَوْ قَاعِدٍ يَذْكُرُ اللَّهَ

"Apabila malam lailatul qadar tiba, Jibril turun dari langit dan memberi salam kepada setiap orang yang berdiri atau duduk untuk mengingat Allah." (HR. Baihaqi)

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang mendapatkan salam dari malaikat dan keberkahan dari malam lailatul qadar. Aamiin.

Demikian contoh khutbah meraih malam lailatul qadar. Semoga khutbah Jumat lailatul qadar ini dapat menjadi referensi dalam menyampaikan materi keutamaan malam lailatul qadar dan mendorong umat Islam untuk menghidupkan malam penuh berkah ini dengan ibadah terbaik.

Baca juga artikel terkait CONTOH KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Edusains
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani