Menuju konten utama

Contoh Aba-Aba Gerak Jalan & Ketentuan Peraturan Baris-berbaris

Aba-aba baris berbaris adalah serangkaian instruksi yang diberikan oleh pemimpin regu. Berikut ini sejumlah contoh aba-aba gerak jalan dan peraturannya.

Contoh Aba-Aba Gerak Jalan & Ketentuan Peraturan Baris-berbaris
Sejumlah pelajar mengikuti Gerak Jalan Karakter Rute Gerilya Kemerdekaan di Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (26/8/2023). Adapun aba-aba baris berbaris dalam gerak jalan perlu diketahui oleh peserta maupun pemimpin regu. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.

tirto.id - Contoh aba-aba baris berbaris dapat membantu seorang peserta baris berbaris untuk memahami berbagai gerakan dan arahannya. Simak pengertian aba-aba gerak jalan, contoh, cara, dan peraturannya di dalam artikel ini.

Mengutip laman Pengadilan Militer III-17 Manado, Peraturan Baris Berbaris (PBB) merupakan latihan bergerak teratur dan seragam. PBB atau aba-aba gerak jalan kerap menjadi ajang perlombaan, termasuk saat menyambut HUT RI 2025.

Aba-aba PBB ini dapat menumbuhkan sikap disiplin, meningkatkan semangat, serta menumbuhkan rasa kebersamaan. Selain itu, PBB juga bisa menumbuhkan sikap yang tangkas serta tegas.

Apa Itu Aba-Aba Baris Berbaris?

Aba-aba baris berbaris adalah suatu perintah yang diberikan oleh seorang komandan kepada pasukannya. Dengan begitu, pemimpin pasukan baris-berbaris akan menyampaikan arahan tertentu kepada peserta baris-berbaris.

Adapun perintah aba-aba gerak jalan bersifat imperatif dan harus segera dilaksanakan secara serentak oleh peserta. Aba-aba PBB tersebut terdiri dari berbagai macam jenis, berikut rinciannya.

  • Aba-aba petunjuk: digunakan untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan atau aba-aba pelaksanaan.
  • Aba-aba peringatan: sebuah perintah yang jelas dan harus dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
  • Aba-aba pelaksanaan: berisi ketegasan untuk melaksanakan aba-aba petunjuk atau aba-aba peringatan dengan serentak maupun berturut-turut.
Berdasarkan pengertian di atas, aba-aba baris berbaris yang termasuk pelaksanaan mencakup poin berikut.

  • Gerak: gerakan tanpa meninggalkan tempat dengan menggunakan kaki atau anggota tubuh lain.
  • Jalan: gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
  • Mulai: berisi perintah yang harus dikerjakan secara berurutan.

Contoh Aba-Aba Gerak Jalan

Aba-aba gerak jalan adalah serangkaian instruksi yang diberikan oleh pemimpin regu untuk mengatur ritme dan formasi tim selama baris berbaris. Berikut contoh aba-aba baris berbaris yang umum digunakan.

1. Aba-Aba Awal

1) "Siap!"

Aba-aba gerak jalan ini digunakan untuk mempersiapkan peserta baris berbaris. Peserta harus berdiri tegak dengan sikap sempurna.

2) "Maju Jalan!"

Aba-aba ini digunakan untuk memulai gerak jalan. Peserta mulai melangkah maju dengan kaki kiri, kemudian diikuti kaki kanan.

2. Aba-Aba Selama Jalan

1) "Jalan di Tempat, Jalan!"

Aba-aba PBB ini digunakan untuk memerintahkan peserta berjalan di tempat. Peserta tetap bergerak layaknya seseorang yang berjalan, namun tidak melangkah maju.

2) "Cepat Jalan!"

Aba-aba gerak jalan dalam upacara atau lomba pada poin ini menyuruh peserta untuk mempercepat langkah. Dengan begitu, para peserta akan melangkah lebih cepat dan tetap teratur.

3) "Lambat Jalan!"

Berbeda dari berjalan cepat, komando yang diperintahkan pada poin ini memperlambat langkah peserta. Langkah peserta baris berbaris akan menjadi lebih lambat dan tetap teratur.

4) "Belok Kiri/Kanan, Jalan!"

Aba-aba PBB keempat yaitu belok kiri atau kanan. Pemimpin pasukan baris berbaris dapat menggunakan perintah ini untuk mengubah arah peserta.

5) "Berhenti, Gerak!"

Ketika berjalan, peserta baris berbaris dapat melakukan pemberhentian dengan aba-aba gerak jalan ini. Peserta harus berhenti ketika mendengar komando ini, kemudian diam dengan posisi siap.

Cara Memberi Aba-Aba dalam Gerak Jalan

Gladi bersih Upacara HUT ke-78 RI

Paskibraka berjalan dalam barisan saat gladi bersih Upacara Peringatan HUT ke-78 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/8/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.

Ketika memimpin barisan dan bertugas untuk memberikan aba-aba, seorang pemimpin perlu memperhatikan beberapa cara. Berikut ini sejumlah cara memberikan aba-aba baris berbaris.

  • Pada waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan.
  • Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku pula untuk si pemberi aba-aba, maka pada saat memberi aba-aba, pemberi aba-aba tidak menghadap pasukan paskibra.
  • Menyiapkan pasukan pada saat akan memasuki lapangan upacara dan setelah selesai, pemberi aba-aba tidak perlu menghadap pasukan.
  • Aba-aba awal yang ditujukan kepada pasukan yang sedang bergerak (berjalan/berlari) pelaksanaannya harus selalu bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu.
  • Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat diberikan saat jatuhnya kaki yang berlawanan. Pelaksanaannya dilakukan dengan gerakan tambahan, yaitu dua langkah pada waktu berjalan atau empat langkah pada waktu berlari. Kemudian, berhenti atau maju dengan mengubah bentuk dan arah pasukan.
  • Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat.
  • Pemberian aba-aba baris berbaris berupa petunjuk dirangkai dengan aba-aba peringatan dan pelaksanaan, namun pengucapannya tidak menggunakan nada.
  • Pemberian aba-aba peringatan wajib menggunakan nada pada suku kata pertama dan terakhir. Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurut besar kecilnya pasukan. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan cara lantang.
  • Waktu antara aba-aba peringatan dengan aba-aba pelaksanaan diperpanjang sesuai dengan besar kecilnya pasukan dan/atau tingkatan perhatian pasukan.
  • Pemberi aba-aba gerak jalan dilarang memberikan keterangan-keterangan lain di sela-sela aba-aba pelaksanaan.
  • Bila ada suatu bagian aba-aba memerlukan koreksi, pemberi aba-aba PBB bisa mengeluarkan perintah “ulangi”.

Peraturan Baris-berbaris

LATIHAN PASKIBRAKA MADIUN

Sejumlah calon pengibar bendera yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) berlatih di Alun-alun Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa (7/8/2018). ANTARA FOTO/Siswowidodo

Terdapat sejumlah peraturan baris berbaris yang perlu dipahami oleh pemimpin maupun peserta gerak jalan. Memahami aturan aba-aba PBB dapat menghindarkan peserta dari kesalahan gerak atau formasi.

Berikut daftar peraturan baris berbaris yang wajib diketahui peserta lomba 17 Agustus.

A. Gerakan di Tempat

1) Sikap sempurna

Sikap sempurna identik dengan posisi siap kerap dijadikan salah satu aspek penilaian peserta baris berbaris. Oleh karena itu, aba-aba yang menuntun ke posisi sempurna ini adalah "Siap Gerak".

Posisi yang harus dicapai oleh peserta baris-berbaris dalam posisi sempurna adalah badan berdiri tegak. Kemudian, tumit kaki bertemu dan ujung kaki dibuka membentuk sudut 45 derajat.

2) Lencang Depan

Lencang depan berguna untuk mengatur jarak antara peserta dengan peserta di depannya. Lencang depan dilakukan dengan merentangkan lengan kanan ke arah bahu peserta yang di depanya, kemudian jaraknya ditambah dua kepalan tangan.

Lencang depan juga digunakan untuk meluruskan barisan. Hanya barisan paling kanan yang melakukan lencang depan, kemudian barisan yang lain hanya ikut meluruskan.

3) Lencang Kanan

Lencang kanan digunakan untuk mengatur jarak antara peserta yang satu dengan peserta di sebelah kanan dan kirinya. Ukuran jarak tersebut satu lengan ke arah kanan menyentuh bahu peserta di sebelahnya.

Lencang kanan juga disertai dengan gerakan meluruskan barisan. Lencang kanan dilakukan oleh barisan paling depan saja, sementara yang lain hanya meluruskan barisan.

4) Setengah Lengan Lencang Kanan

Gerakan ini bermanfaat untuk mengatur jarak antara posisi peserta yang satu dengan peserta di sebelah kanan dan kirinya. Jaraknya adalah sejauh setengah lengan dengan meletakkan tangan di pinggang sambil merapikan barisan.

Sama seperti yang lain, setengah lengan lancang kanan hanya dilakukan oleh peserta barisan paling depan saja. Sementara itu, peserta di barisan yang lain hanya perlu mengikuti depannya.

5) Berhitung

Berhitung berguna untuk mengetahui jumlah peserta dalam barisan. Ketika ada aba-aba berhitung, peserta barisan paling depan melakukan penghitungan yang dimulai dari barisan paling kanan.

Berhitung hanya dilakukan oleh barisan paling depan. Selanjutnya, jumlah keseluruhan peserta baris berbaris dilaporkan oleh peserta barisan belakang paling kiri.

6) Hadap Kanan

Gerakan ini berguna untuk mengubah posisi barisan menghadap ke kanan. Untuk melakukan gerakan ini, peserta harus menempatkan kaki kiri di ujung kaki kanan.

Kemudian, kaki kanan diputar menghadap kanan. Terakhir, tumit kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan serta kedua ujung kaki tetap berjarak 45 derajat.

7) Hadap Kiri

Aba-aba hadap kiri berguna untuk mengubah posisi barisan menghadap ke kiri. Untuk mengubah posisi ini, langkah pertama adalah menempatkan kaki kanan di ujung kaki kiri.

Kemudian, kaki kiri diputar menghadap kiri. Adapun tumit kaki kanan dirapatkan dengan kaki kiri serta kedua ujung kaki tetap berjarak 45 derajat.

8) Hadap Serong Kanan atau Kiri

Gerakan ini berguna untuk mengubah posisi barisan menyerong ke kanan atau ke kiri. Untuk melakukan serong kanan, kaki kiri diletakkan di ujung kaki kanan dan tumit kaki kanan diputar menyerong kanan.

Terakhir, tumit kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan serta kedua ujung kaki tetap berjarak 45 derajat. Dengan demikian, kebalikannya berlaku untuk melakukan serong kiri.

9) Balik Kanan

Gerakan ini berguna untuk mengubah posisi berdiri berlawanan arah dari posisi sebelumnya atau bergeser sejauh 180 derajat dari posisi semula. Untuk melakukannya, kaki kiri diletakkan di ujung kaki kanan.

Tumit kaki kanan diputar sejauh 180 derajat ke kanan. Kemudian, tumit pada kaki kiri harus ditaruh merapat dengan kaki kanan sehingga jarak kedua ujung kaki tetap 45 derajat.

10) Istirahat di Tempat

Istirahat bertujuan untuk membuat rileks peserta baris-berbaris. Namun istirahat dalam hal ini tetap terikat aturan.

Oleh karena itu, posisi istirahat yang dimaksud adalah dari posisi siap kaki dibuka selebar bahu, kemudian kedua tangan diletakkan di pinggang belakang dengan tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.

B. Gerakan Berjalan

1) Maju Jalan

Maju Jalan adalah sebuah perintah untuk melangkah ke depan. Langkah pertama harus tegas dengan kaki kiri yang lebih dulu melangkah, diikuti dengan tangan kanan yang mengayun ke depan.

Sementara tangan kiri ke arah sebaliknya. Maju jalan dilanjutkan dengan langkah biasa dan cenderung santai, namun tetap mengarah ke depan.

2) Hadap Kanan atau Kiri Maju Jalan

Perintah hadap kanan/kiri maju jalan adalah gabungan dari perubahan posisi barisan ke kanan atau ke kiri dan maju jalan. Untuk melakukan gerakan ini, pemimpin cukup memadukan perintah hadap kanan/kiri dengan gerakan maju jalan.

3) Balik Kanan Maju Jalan

Perintah balik kanan maju jalan adalah gabungan dari perubahan posisi barisan 180 derajat berlawanan arah dari posisi semula. Langkah tersebut dilanjutkan dengan maju jalan.

4) Jalan di Tempat

Gerakan ini sama seperti gerakan melangkah di tempat, namun tetap dengan posisi yang indah. Kaki kiri dan kanan secara bergantian diangkat setinggi pinggang, sementara kedua tangan dengan posisi siap di samping badan dan jari tangan dikepal.

5) Langkah Tegak Maju Jalan

Aba-aba PBB ini adalah kebalikan dari maju jalan. Jika maju jalan memiliki kesan agak santai, langkah tegak maju jalan lebih kaku dan berat dengan langkah yang berderap tegas.

6) Berhenti

Saat ada aba-aba berhenti, peserta baris-berbaris tidak serta-merta berhenti. Satu langkah biasanya diam setelah aba-aba berhenti, kemudian diakhiri kaki yang sebelahnya.

7) Belok Kanan atau Kiri Jalan

Belok kanan/kiri jalan adalah perubahan posisi ke kanan atau ke kiri. Dengan begitu, para peserta dan pemimpin pasukan akan berbelok sambil berjalan.

8) Bubar Jalan

Aba-aba baris berbaris ini menginformasikan bahwa gerak jalan telah selesai sehingga peserta disuruh bubar. Sebelum membubarkan barisan, peserta harus balik kanan terlebih dahulu dan melakukan hitungan 1 hingga 8.

Ingin melihat informasi lain seputar aba-aba baris berbaris atau kegiatan terkait HUT RI 2025 lainnya? Tirto telah merangkum berbagai kegiatan HUT RI ke-80. Pastikan untuk terus memantau informasi terbarunya di sini.

Kumpulan Informasi HUT RI 2025

Baca juga artikel terkait UMUM atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Yuda Prinada