tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menyepakati pelepasan saham sebesar 12 persen kepada pemerintah Indonesia sehingga penambangan dapat dilakukan hingga cadangan tembaga dan emas habis. Meski demikian, Bahlil belum membeberkan harga yang disepakati terkait rencana penambahan saham tersebut.
Bahlil menekankan bahwa kesepakatan harga akan diumumkan setelah perpanjangan kontrak izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Freeport diberikan seusai 2041.
“Setelah saya melakukan perpanjangan kontrak, baru saya umumkan. Tetapi untuk urusan penambahan saham, itu sudah dalam diskusi, sudah ada paraf kesepakatan. Tetapi itu kan semua harus tertuang dalam kontrak. Nah, kontrak perpanjangannya lagi dalam proses,” kata Bahlil saat ditemui wartawan di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Menteri ESDM itu pun membeberkan bahwa pemerintah berencana memperpanjang IUPK PTFI hingga 2061, atau sampai cadangan tembaga dan emas di tambang Grasberg habis. Bahlil juga akan melibatkan Pemerintah Provinsi Papua dalam pembahasan mengenai perpanjangan kontrak operasi PT Freeport Indonesia, yang saat ini masih berproses.
“Rancangannya akan (diperpanjang) ke sana (2061) karena memang undang-undang kita kan pengelolaan tambang yang langsung berbasis smelter sampai dengan cadangan selesai,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, belum bisa memastikan kapan kesepakatan pelepasan atau divestasi saham sebesar 12 persen kepada pemerintah Indonesia akan diteken. Kendati demikian, CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan P. Roeslani, mengklaim bahwa negosiasi akan rampung dalam waktu dekat karena saat ini diskusi sudah masuk tahap final.
“Kalau kami memang masih didiskusikan terus. Kalau dikatakan sudah final, kan kalau sudah disepakati, teken, baru mungkin bisa dikatakan final. Tapi mungkin seperti itulah yang bisa saya sampaikan,” ujar dia kepada awak media di sela acara Investor Daily Summit 2025 di JICC, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).
Tony pun belum bisa memastikan penambahan saham 12 persen kepada holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan, Mining Industry Indonesia atau MIND ID, termasuk skema pelepasan saham secara cuma-cuma atau free of charge.
Meski begitu, dalam diskusi yang tengah berlangsung antara PTFI dan pemerintah Indonesia, perseroan juga membahas perpanjangan aktivitas penambangan emas oleh PTFI di Papua setelah kontrak habis pada 2041.
“Ya, itu (perpanjangan kontrak) bagian yang masih dibicarakan dengan pemerintah,” tambah Tony.
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































