Menuju konten utama

Badai Anggrek di Jogja Berapa Hari dan Sampai Kapan Dampaknya?

Badai Siklon Tropis Anggrek yang berdampak hingga ke wilayah Yogyakarta berlangsung berapa hari dan dampaknya sampai kapan?

Badai Anggrek di Jogja Berapa Hari dan Sampai Kapan Dampaknya?
Ilustrasi Hujan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan durasi yang cukup panjang. Ini merupakan dampak dari badai Siklon Tropis Anggrek. Lantas, badai anggrek Jogja berlangsung berapa hari dan dampaknya sampai kapan?

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan ada dua fenomena cuaca, yakni Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S, yang melewati perairan selatan Indonesia, salah satunya wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam rilisnya mengungkapkan, adanya badai tropis anggrek dan bibit Siklon 99S membuat adanya potensi hujan lebat yang terjadi selama sepekan ke depan. Adapun potensi cuaca ekstrem ini terjadi sejumlah perairan di Indonesia, tak terkecuali wilayah selatan DIY.

Apa Itu Siklon Tropis Anggrek di Perairan Selatan Jogja?

Siklon Tropis Anggrek juga dikenal sebagai badai anggrek merupakan jenis badai siklon tropis yang dapat membawa angin kencang, hujan lebat, banjir, dan gelombang pasang. Badai Anggrek terbentuk di atas lautan luas dan umumnya memiliki radius 150 hingga 200 kilometer dan memiliki suhu sekitar 26,5 derajat celcius.

Melansir laman BPBD Yogyakarta, hasil analisis update pada 17 Januari 2023 menunjukkan bahwa siklon ini memicu terjadi badai tropis di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu.

Selain itu, tekanan rendah di Australia menunjukkan adanya pola angin Baratan (Monsoon Asia) yang mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya. Siklon Tropis Anggrek bertiup dari arah Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan berkisar 20-40 km/jam.

Siklon Tropis Anggrek

Citra satelit penampakan Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S. (ANTARA/HO-BMKG)

Dikutip dari website Desa Tepus, Gunung Kidul, wilayah DIY berpotensi terkena dampak dari siklon tropis ini sehingga kewaspadaan dan kesiapsiagaan perlu ditingkatkan.

Siklon tropis Anggrek dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur, banjir, dan bahkan korban jiwa, sehingga penting untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan memperkuat langkah-langkah mitigasi bencana.

Badai Anggrek di Jogja Berapa Hari dan Sampai Kapan Dampaknya?

BMKG memprediksi Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S akan melewati perairan selatan Indonesia, termasuk wilayah DIY, pada periode 19-23 Januari 2024. Dampaknya, ada potensi hujan lebat yang terjadi selama sepekan.

Dampak tidak langsung yang diakibatkan siklon tropis Anggrek yakni adanya wilayah konvergensi yang terjadi hujan yang terus menerus dengan intensitas sedang-lebat di seluruh wilayah.

Melansir laman BPBD Yogyakarta, Siklon Tropis Anggrek memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di wilayah DIY, antara lain:

  • Potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah D.I Yogyakarta.
  • Potensi tinggi gelombang 2.5-4.0 meter (rough sea) di Samudra Hindia selatan Jawa dan perairan selatan Yogyakarta.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi kejadian hidrometeorologi dan cuaca ekstrim seperti hujan dengan periode yang cukup lama yang berdampak pada pohon tumbang, hingga banjir genangan.

Selain itu, Noviar Rahmad juga menyarankan kepada para nelayan untuk tidak melaut mulai tanggal 19 hingga 22 Januari 2024.

“Nelayan sudah kita peringatkan dari tanggal 19-22 Januari 2024 untuk tidak melaut dulu. Kalau untuk wisata masih bisa sepanjang masih memperhatikan himbauan petugas. Petugas Satlinmas Rescue sudah ada di pesisir selatan semua, untuk mengingatkan kalau ada wisatawan untuk tidak berenang dan mereka harus mematuhi itu,” tegas Noviar Rahmad.

Baca juga artikel terkait HUJAN ANGIN DI JOGJA atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Iswara N Raditya