Menuju konten utama

Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis, Jenis Flora-Fauna, dan Manfaatnya

Ciri-ciri hutan hujan tropis, jenis flora dan fauna, serta manfaatnya.

Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis, Jenis Flora-Fauna, dan Manfaatnya
sejumlah pengunjung berjalan memasuki kawasan ekowisata tambing di desa sedoa, lore utara, poso, sulawesi tengah, rabu (6/4). kawasan ekowisata yang menyajikan hutan hujan tropis dan telaga itu dibuka kembali untuk umum setelah sebelumya ditutup karena digunakan sebagai markas bagi aparat untuk penertiban tambang emas liar di wilayah tersebut. antara foto/basri marzuki/pd/16

tirto.id - Jenis hutan hujan tropis termasuk dalam klasifikasi hutan berdasarkan iklim. Hutan hujan tropis berada di wilayah lintang 23,5 derajat LU 23,5 derajat LS (wilayah tropis).

Klasifikasi hutan menurut iklim terdiri atas 10 bagian. Di antaranya hutan hujan tropis, hutan musim tropik, hutan hujan iklim sedang, dan hutan pegunungan tropik.

Kemudian hutan hujan iklim sedang yang selalu hijau, hutan gugur iklim sedang, taiga, hutan lumut, sabana, dan gurun.

Mengutip laman Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, hutan hujan tropis berlokasi di daerah tropik basah dengan curah hujan yang tinggi dan terbesar sepanjang tahun.

Wilayah hutan hujan tropis terdapat di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Australia Timur Laut, Afrika, dan Asia Tenggara.

Ciri utama hutan hujan tropis adalah memiliki curah hujan yang tinggi dengan kisaran 200-225 mm per tahun. Ekosistem hidup sangat kompleks dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.

Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis

Ciri-ciri hutan hujan tropis dapat diamati berdasarkan karakteristik fisik, mulai dari jenis pohon, flora dan fauna, hingga intensitas hujan.

Berikut ciri-ciri hutan hujan tropis berdasarkan buku "Literasi Hutan Tropis Lembab dan Lingkungannya" yang diterbitkan Mulawarman University Press tahun 2019:

1. Memiliki Pohon Tinggi

Hutan hujan tropis dinaungi berbagai jenis pepohonan yang tinggi, rapat, dan berdaun lebat. Tanahnya subur karena pengaruh hara yang berasal dari daun tumbuhan hutan, penyinaran matahari, dan curah hujan yang tinggi.

Beberapa faktor tersebut memungkinkan tumbuh-tumbuhan dan pepohonan hidup optimal sehingga dapat tumbuh tinggi, rapat, dan berdaun lebat.

2. Atap Hutan (Kanopi)

Hutan hujan tropis memiliki vegetasi pohon-pohon yang rapat, banyak cabang, dan berdaun lebat. Susunan pepohonan membentuk suatu atap pohon atau kanopi yang menyebabkan sinar matahari tak dapat menembus dasar hutan.

Kanopi hutan terbentuk dari pohon-pohon di hutan dan mempunyai cabang yang sangat banyak. Pepohonan terdiri dari pohon yang rapat dan daun yang lebar sehingga terbentuklah sebuah kanopi hutan.

3. Intensitas Hujan

Intensitas hujan di wilayah hutan hujan tropis sangatlah tinggi, sehingga kerap juga disebut dengan hutan basah. Sepanjang tahun, hutan hujan tropis senantiasa diguyur hujan.

Curah hujan yang mengguyur wilayah hutan hujan tropis mencapai 2000 mm per tahun. Bahkan, curah hujan di hutan hujan tropis yang berlokasi di Kalimantan Timur bisa sampai 2400 mm per tahun.

4. Suhu Udara

Suhu udara hutan hujan tropis berkisar antara 20-35 derajat celcius dengan kelembaban antara 82-90%. Suhu di lingkungan hutan tropis hanya dipengaruhi oleh faktor ketinggian tempat.

Hutan hujan tropis juga mempunyai iklim atau cuaca lembap penguapan yang tinggi. Kondisi suhu semacam ini sangat cocok bagi tumbuhan untuk membantu proses fotosintesis. Hal ini diperlukan dalam melakukan pertumbuhan serta perkembangan.

5. Sinar Matahari

Hutan hujan tropis selalu disinari matahari sepanjang tahun. Hal tersebut dikarenakan hutan hujan tropis berada di sepanjang garis khatulistiwa atau di sekitar ekuator. Akibatnya, tempat ini selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun.

Rata-rata sinar matahari di kawasan hutan hujan tropis berkisar 42%, dengan rata-rata 38-47%. (BPS Kaltim, 2016). Hutan ini akan tetap menerima sinar matahari tanpa pengaruh perubahan musim di belahan bumi lainnya.

6. Beragam Tumbuhan

Hutan hujan tropis memiliki beragam jenis tumbuhan, tetapi tidak ada yang dominan. Hutan hujan tropis cenderung merupakan ekosistem hutan yang heterogen meskipun kadang tumbuhan endemik lebih banyak.

Tumbuhan di hutan tropis terdiri dari banyak spesies. Dari sekian banyak spesies tersebut, tidak ada yang dominan. Struktur hutan tropis di Kalimantan Timur lebih banyak tumbuhan asli Kaltim. Spesies tumbuhan dalam ekosistem tersebut juga cukup beragam.

Jenis Flora Fauna

Hutan hujan tropis menjadi tempat tinggal berbagai jenis flora dan fauna. Jenis flora yang tumbuh di hutan hujan tropis memiliki ciri ukuran pohon yang tinggi, berdaun lebar, selalu hijau, dan jumlah jenisnya besar.

Hutan hujan tropis yang masih utuh memiliki spesies flora dengan jumlah yang sangat banyak. Salah satu kawasan hutan hujan tropis di Indonesia yaitu Kalimantan.

Wilayah ini memiliki lebih dari 40.000 spesies tumbuhan sekaligus menjadi hutan yang paling kaya spesiesnya di dunia.

Fauna yang mendiami hutan hujan tropis memiliki ciri kaya akan hewan vertebrata dan invertebrata. Beberapa contoh fauna penghuni hutan hujan tropis adalah kupu-kupu, kumbang, kupu-kupu sayap bening, dan capung.

Lalu kupu-kupu burung hantu, ulat kaki seribu, belalang sembah, lutung gading, dan monyet. Kemudian gorila, lemur, kera, orang utan, macan, ocelot, kerbau, babi rusa, kelelawar, dan sebagainya.

Ciri khas fisik fauna hutan hujan tropis adalah memiliki warna cerah dengan pola yang tajam, bersuara keras, dan memakan buah-buahan.

Secara umum, jenis fauna yang tinggal di hutan hujan tropis adalah mamalia, burung, reptil, amfibi, hingga serangga.

Manfaat Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis bermanfaat bagi kehidupan makhluk di dalamnya, termasuk membawa manfaat bagi manusia. Berikut adalah beberapa manfaat hutan hujan tropis:

1. Penyeimbang Ekosistem Dunia

Hutan hujan tropis bermanfaat sebagai penyeimbang ekosistem suatu wilayah. Kawasan ini menjadi tempat naungan hidup berbagai jenis flora dan fauna.

Kehidupan flora dan fauna akan terjaga dengan baik apabila hutan hujan tropis terawat dengan baik. Keberadaan hutan hujan tropis berguna untuk keseimbangan alam secara keseluruhan.

2. Menyuplai Oksigen Dunia

Tak dapat dipungkiri bahwa hutan memang berperan sebagai sumber oksigen dunia. Hutan hujan tropis mampu memproduksi oksigen hingga menembus angka 25%-30% dari perputaran oksigen dunia.

Keragaman vegetasi hutan hujan tropis menjadi salah satu faktor yang mendukung produksi oksigen dunia. Persentase oksigen yang tinggi dihasilkan melalui proses fotosintesis dari berbagai jenis tumbuhan di dalamnya.

3. Menjadi Habitat Berbagai Spesies

Hutan hujan tropis menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna dunia. Bahkan, jumlah spesies yang tinggal di hutan hujan tropis mencapai setengah dari keseluruhan spesies dunia.

Kondisi alam hutan hujan tropis menyebabkan berbagai flora dan fauna dunia merasa nyaman hidup di dalamnya. Ketersediaan hujan dan sinar matahari sepanjang tahun membuat flora dan fauna dapat hidup secara optimal.

4. Mencegah Banjir, Erosi, dan Longsor

Hutan hujan tropis yang dihuni oleh berbagai flora mampu menjadi kawasan yang bermanfaat untuk mencegah banjir, erosi, dan longsor. Tumbuhan berperan penting dalam mencegah banjir. Hutan hujan tropis juga menjadi wilayah yang dinaungi berbagai jenis tumbuhan.

Air hujan akan meresap ke dalam tanah yang ditumbuhi berbagai aneka ragam tumbuhan. Jika air hujan tidak ditahan dan diresap tanah, maka erosi tanah akan terjadi, hingga bisa mengakibatkan lapisan berkurang.

5. Menjaga Stabilitas Iklim dan Pola Cuaca

Perubahan iklim merupakan ancaman bagi bumi dan seisinya. Ancaman perubahan iklim berdampak bagi seluruh makhluk hidup. Hutan hujan tropis berperan penting dalam menanggulangi ancaman tersebut.

Kondisi udara yang lembap mampu menghambat perubahan iklim. Kanopi hutan yang lebat memiliki potensi untuk mendinginkan area sekitar hutan dan melindungi penguapan air tanah yang berlebihan, karena sinar matahari dipantulkan dari daun pohon.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Beni Jo & Iswara N Raditya