tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah menerima surat terkait negosiasi kebijakan tarif impor timbal balik dari Indonesia. Diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena kebijakan tersebut sebesar 32 persen.
Dalam merespons surat itu, kata Airlangga, AS menyatakan pihaknya siap melanjutkan diskusi dengan Indonesia untuk membahas isu-isu terkait secara mendalam. Menurut Airlangga, Indonesia mengirim surat tersebut melalui Kantor Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative/USTR) dan Sekretaris Perdagangan/Menteri Perdagangan AS (US Secretary of Commerce).
“Indonesia dari kedutaan sudah bicara dengan USTR (perwakilan departemen perdagangan AS) Pak Presiden, kami laporkan surat Indonesia sudah dikirim, dan sudah diterima oleh Amerika melalui Duta Besar (AS di) Indonesia,” ucap Airlangga di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
“Hari ini juga Duta Besar Amerika meminta waktu untuk pembicaraan lanjutan, jadi mereka sudah terima surat yang diajukan, baik itu ke USTR maupun ke Secretary of Commerce,” imbuhnya.
Airlangga menjelaskan alasan Presiden Prabowo memilih jalur negosiasi dalam menanggapi kebijakan tarif impor yang diputuskan oleh Presiden AS, Donald Trump. Dia mengatakan keputusan Prabowo dalam memilih negosiasi ini didasari pertimbangan lantaran pihak AS merupakan mitra strategis bagi Indonesia.
Dia menyebut Prabowo memberi instruksi serta arahan agar Indonesia tidak menempuh langkah konfrontatif, tetapi strategi diplomasi ekonomi, yakni melalui negosiasi.
“Arahan Bapak Presiden untuk merespons ini, dalam beberapa kali pembicaraan bahkan dalam rapat, ini Indonesia memilih jalur negosiasi karena Amerika merupakan mitra strategis,” tutup Airlangga.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama