Menuju konten utama

Indonesia Gunakan Potensi Krisis Telur AS untuk Nego Tarif Trump

Pemerintah juga akan menegosiasi transaksi kedelai dengan AS karena Indonesia mengalami krisis kedelai sebagai alat negosiasi dengan pemerintah AS.

Indonesia Gunakan Potensi Krisis Telur AS untuk Nego Tarif Trump
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memimpin rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian di Kantor Kemenko Pangan, Jakara Pusat, Senin (17/3/2025). Rakor tersebut membahas terkait Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan atas PP No 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengatakan pemerintah berpeluang memanfaatkan potensi krisis telur di Amerika Serikat (AS) sebagai alat negosiasi terkait tarif impor Trump.

Zulhas menjelaskan, Indonesia mengalami surplus stok telur di Indonesia sehingga bisa dijadikan peluang untuk melakukan negosiasi. Mantan Menteri Perdagangan ini menerangkan, Indonesia bisa menjadi pemasok telur ke negara yang mengalami gangguan produksi akibat wabah HPAI, termasuk AS.

"Alhamdulillah orang kurang telur, kita telurnya lebih," kata Zulhas kepada wartawan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Dia juga mengatakan, pihak Kemenko Perekonomian akan segera melakukan diplomasi kepada pihak AS atas penerapan tarif ini.

Menurut Zulhas, banyak jalan yang ditempuh untuk mengantisipasi hal tersebut, dengan impor minyak, terigu, dan kedelai dalam jumlah yang besar.

"Saya kira bisa dibicarakan, bisa dinegosiasikan. Oleh karena itu, perlu segera untuk melakukan diplomasi atau negoisasi perdagangan dengan US, dan juga Pak Menko akan berangkat mungkin satu sampai dua hari," tuturnya.

Kemudian, dia juga membahas soal potensi Indonesia krisis kedelai karena harus impor dari Amerika, dan berimbas kenaikan harga tempe. Zulhas mengaku, hal tersebut akan dibicarakan saat melakukan negosiasi dengan pihak AS.

"Karena kita lihat, kita ini saling membutuhkan, ya. saya kira diplomasinya Pak Menko akan menyelesaikan semuanya," katanya.

Zulhas juga menyebut, Prabowo telah melakukan antisipasi terkait dengan gejolak ekonomi seperti penetapan tarif ini. Pria yang juga Ketua Umum PAN ini menerangkan, Prabowo meminta untuk selalu menjaga kedaulatan terutama pada bidang pangan.

"Pertama, Bapak Presiden sudah jauh hari mengantisipasi. Bahwa perdagangan itu akan terjadi hal-hal seperti ini," ujarnya.

Dia juga mengatakan, Prabowo menekankan bahwa Indonesia tidak boleh bergantung pada negara lain termasuk dalam urusan pangan.

Lebih lanjut, Zulhas menyebut, banyaknya stok beras di Indonesia juga bisa menjadi potensi besar untuk Indonesia. Menurutnya, Indonesia saat ini menjadi negara dengan stok beras terbanyak.

Diketahui, Presiden AS, Donald Trump, memberlakuan tarif dasar 10 persen untuk semua produk impor ke negaranya. Tidak hanya itu, Trump juga mengenakan bea masuk tinggi bagi sejumlah negara, termasuk mitra dagang terbesar Amerika.

Dalam daftar negara-negara yang dikenakan tarif dasar dan bea masuk tinggi, Indonesia tercatat diberlakukan tarif timbal balik (reciprocal) sebesar 32 persen. Tarif itu diklaim Trump merujuk pada neraca perdagangan Amerika.

Baca juga artikel terkait TARIF TRUMP atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Andrian Pratama Taher