Menuju konten utama

Trump akan Umumkan Tarif Impor Cip Semikonduktor Pekan Depan

Aksi Donald Trump dinilai sebagai upaya mengatur kembali perdagangan semikonduktor serta menunjukkan keinginan membuat cip dan semikonduktor.

Trump akan Umumkan Tarif Impor Cip Semikonduktor Pekan Depan
Presiden AS Donald Trump mengangkat bagan "tarif timbal balik" saat berpidato dalam acara pengumuman perdagangan "Make America Wealthy Again" di Rose Garden, Gedung Putih pada 2 April 2025 di Washington, DC. Trump, yang menyebut acara tersebut sebagai "Hari Pembebasan", diperkirakan akan mengumumkan tarif tambahan yang menargetkan barang-barang yang diimpor ke AS. Chip Somodevilla/Getty Images/AFP (Foto oleh CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan akan mengumumkan tarif impor cip semikonduktor pada pekan depan, seraya menambahkan bahwa akan ada fleksibilitas dengan beberapa perusahaan di sektor tersebut.

Pernyataan Trump tersebut memberikan sinyal terkait pengecualian telepon pintar (smartphone) dan komputer dari tarif timbal baliknya terhadap Cina mungkin akan berlangsung singkat karena dia berupaya mengatur ulang perdagangan di sektor semikonduktor.

“Kami ingin menyederhanakannya dari banyak perusahaan lain, karena kami ingin membuat cip dan semikonduktor serta hal-hal lain di negara kami,” kata Trump kepada wartawan di dalam Air Force One saat melakukan perjalanan kembali ke Washington dari perkebunannya di West Palm Beach, dikutip dari Reuters, Selasa (15/4/2025).

Trump menolak mengatakan apakah beberapa produk seperti smartphone mungkin tetap dikecualikan. Namun, dia memastikan kebijakan harus fleksibel.

“Anda harus menunjukkan fleksibilitas tertentu. Tidak seorang pun boleh bersikap sekaku itu,” ujar Trump.

Sebelumnya, pada hari itu, Trump mengumumkan penyelidikan perdagangan keamanan nasional terhadap sektor semikonduktor. “Kami sedang mengamati semikonduktor dan seluruh rantai pasokan elektronik dalam Investigasi Tarif Keamanan Nasional yang akan datang,” tulisnya di media sosial.

Gedung Putih telah mengumumkan pengecualian dari tarif timbal balik tinggi, yang dinilai menciptakan harapan bahwa industri teknologi dapat terhindar dari jeratan konflik yang meningkat antara kedua negara, dan produk konsumen sehari-hari seperti ponsel dan laptop akan tetap terjangkau.

Namun, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, pada hari Minggu lalu, menegaskan bahwa produk teknologi penting dari Cina akan menghadapi bea masuk baru yang terpisah bersama dengan semikonduktor dalam dua bulan ke depan.

Perdebatan Trump tentang tarif pada pekan lalu ini memicu perubahan paling liar di Wall Street sejak pandemi COVID tahun 2020. Indeks acuan Standard & Poor's 500 (.SPX), turun lebih dari 10 persen sejak Trump menjabat pada 20 Januari.

Lutnick menyatakan bahwa Trump akan memberlakukan tarif khusus pada telepon pintar, komputer, dan produk elektronik lainnya dalam satu atau dua bulan, bersamaan dengan tarif sektoral yang menargetkan semikonduktor dan farmasi.

Ke depan, bea masuk itu akan berada di luar kebijakan tarif timbal balik Trump, yakni pungutan atas impor Cina yang naik hingga 125 persen pada pekan lalu.

“Ia mengatakan bahwa mereka dikecualikan dari tarif timbal balik, tetapi mereka termasuk dalam tarif semikonduktor, yang akan berlaku mungkin dalam satu atau dua bulan,” ujar Lutnick dalam sebuah wawancara di acara This Week di ABC.

Lutnick pun memperkirakan pungutan tersebut akan meningkatkan produksi produk tersebut ke AS. Membalas kebijakan Trump, Cina juga menaikkan tarifnya atas impor AS hingga 125 persen.

Pada hari Minggu, sebelum komentar Lutnick, Cina menyatakan tengah mengevaluasi dampak pengecualian untuk produk teknologi yang diterapkan pada hari Jumat malam.

“Lonceng di leher harimau hanya dapat dilepaskan oleh orang yang mengikatnya,” ujar Kementerian Perdagangan China.

Investor miliarder, Bill Ackman, pun turut mengkritik soal tarif. Ackman mendesak Trump agar menghentikan tarif timbal balik yang luas dan tinggi terhadap Cina selama tiga bulan, seperti yang dilakukan Trump terhadap sebagian besar negara.

“Jika Trump menghentikan tarif Cina selama 90 hari dan memotongnya menjadi 10 persen untuk sementara, dia akan mencapai tujuan yang sama dalam menyebabkan bisnis AS merelokasi rantai pasokan mereka dari Tiongkok tanpa gangguan dan risiko,” tulis Ackman di media sosial X.

Baca juga artikel terkait TARIF TRUMP atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher