Menuju konten utama

Negosiasi Tarif Trump, Bakal Ada Perusahaan RI Investasi ke AS

Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menawarkan perusahaan Indonesia akan berinvestasi ke Amerika Serikat.

Negosiasi Tarif Trump, Bakal Ada Perusahaan RI Investasi ke AS
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah), didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno (kiri), Menteri Perdagangan Budi Santoso (kedua kiri), Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu (kedua kanan), dan Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir (kanan), memberikan keterangan terkait perkembangan dan persiapan pertemuan dengan Amerika Serikat (AS) terkait tarif perdagangan di Jakarta, Senin (14/4/2025). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menawarkan perusahaan Indonesia akan berinvestasi ke Amerika Serikat (AS). Langkah tersebut merupakan bentuk negosiasi dari Indonesia terkait impor yang dikenakan Presiden AS, Donald Trump kepada Indonesia sebesar 32 persen.

Negosiasi ini tentunya akan dilayangkan saat menteri-menteri kabinet pemerintahan Presiden Prabowo melakukan kunjungan ke AS yang sudah dijadwalkan pada 16 hingga 23 April 2025 di Washington DC, AS.

“Secara teknis juga, Indonesia akan ada selain mengundang investasi Amerika di Indonesia, Indonesia juga akan ada perusahaan yang akan investasi di Amerika,” ungkap Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Namun, Airlangga belum menyebutkan perusahaan mana saja yang akan berinvestasi ke AS, beserta apa saja sektornya. Hal itu, kata dia, tergantung hasil pembicaraan saat negosiasi yang dilakukan nantinya di AS.

“(Nama perusahaan yang akan berinvestasi di AS?) Nanti diumumkannya di sana (AS),” jelas Airlangga.

Ditemui terpisah, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, mengaku belum dapat menyebut perusahaan dari sektor apa saja yang akan menanamkan modalnya di AS. Menurut dia, minyak dan gas (migas) merupakan salah satu komoditas paling strategis.

“Salah satu yang strategis kan minyak dan gas. Buka perusahaan atau kita lihat line up bisnisnya, kan sebenarnya beberapa investasi kita yang di luar (negeri) sudah pernah terjadi. Salah satunya itu industri minyak dan gas melalui anak perusahaan Pertamina,” ucap Todotua di Kantor Kementerian Perekonomian.

Todotua menilai industri teknologi informasi atau information technology (IT) di AS juga memungkinkan untuk dilakukan investasi dari Indonesia. Perusahaan yang didorong investasi di AS adalah berasal dari BUMN.

Dia menambahkan nantinya investasi yang akan dijalankan akan menggunakan strategi BUMN, sehingga Danantara berkemungkinan berperan dalam investasi itu.

“Artinya, dengan adanya Danantara kan sebenarnya strategis itu, baik kita berinvestasi dalam negeri maupun di luar negeri kan bisa jauh lebih fleksibel daripada sebelum Danantara. Kalau kita lihat portofolionya, beberapa BUMN kita memang sudah pernah berinvestasi di luar,” tutur Todotua.

Baca juga artikel terkait TARIF TRUMP atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama