Menuju konten utama

Luhut soal Tarif Impor Trump: Tidak Perlu Khawatir Berlebihan

Luhut menilai, Indonesia sudah berpengalaman menghadapi beragam kasus ekonomi besar, tetapi meminta semua pihak tetap waspada.

Luhut soal Tarif Impor Trump: Tidak Perlu Khawatir Berlebihan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/3/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau untuk tidak terlalu mengkhawatirkan tarif resiprokal atau timbal balik yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. Diketahui, Indonesia tercatat diberlakukan tarif timbal balik sebesar 32 persen.

Luhut menilai, Indonesia cukup berpengalaman dalam menghadapi persoalan terkait krisis ekonomi global. Ia mencontohkan, pandemi Covid-19 yang melanda pada tahun 2020 lalu. Meski demikian, Luhut tetap menghimbau pemerintah untuk tetap waspada.

“Kita sebenarnya tidak perlu khawatir berlebihan. Bahwa kita waspada, yes. Pengalaman kita juga menangani kasus-kasus besar sudah cukup banyak, bagaimana negara-negara lain pontang-panting menghadapi covid kita bisa mengatasi dengan baik,” ucap Luhut dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/3/2025).

“Kita kompak dan kita satu padu dan kita saling mendukung untuk menyelesaikan masalah ini karena kita punya data dan punya potensi yang kuat bahwa kita mampu memitigasi masalah ini,” seru dia.

Menurut Luhut, kebijakan tarif Trump terhadap Indonesia dampaknya akan sangat terbatas. Hal ini lantaran kebijakan tersebut tidak akan berdampak langsung terhadap perekonomian dalam negeri.

“Kami melihat bahwa porsi ekspor Indonesia terhadap PDB relatif rendah sekitar 23,8 persen dan porsi ekspor ke Amerika juga hanya 10 persen dari total ekspor Indonesia,” ujar Luhut.

Dia juga menilai perekonomian Indonesia akan lebih condong terkena imbas perang dagang yang ditimbulkan kebijakan tarik timbal balik dari AS itu.

“DEN telah melakukan simulasi, ekonomi Indonesia ini akan mengalami tekanan karena dampak kontraksi dan volume perdagangan dunia akibat tarif resiprokal dari AS dan retaliasi dari beberapa negara lain seperti China dan Jepang, Uni Eropa,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait TARIF TRUMP atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher