tirto.id - Semua benda yang ada di bumi tersusun dari materi, yang memiliki susunan dan komposisi yang tetap serta mempunyai sifat yang jelas disebut sebagai zat tunggal (murni). Zat tunggal kemudian digolongkan berdasarkan komposisi dan sifat dari zat tersebut.
Berdasarkan komposisi, materi diklasifikasikan menjadi zat yunggal dan campuran. Jika dikaji lebih dalam, zat tunggal (murni) yang ada di alam dapat dibagi menjadi 2, yakni unsur dan senyawa.
Merujuk ModulIPA Kelas VII SMP (2017) terbitan Kemdikbud, unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih sederhana. Unsur akan tetap mempertahankan karakteristik yang asli (bersifat konstan) dari unsur tersebut.
Berdasarkan jenisnya, unsur dikelompokkan menjadi 3 yaitu unsur logam, unsur nonlogam, dan unsur semilogam (metalloid).
1. Unsur Logam
Merujuk Modul IPA Kelas VII SMP (2020) yang diterbitkan Kemdikbud, secara umum unsur logam mempunyai sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat menghantar arus listrik, dapat ditempa, dan dapat menghantar kalor atau panas.
Pada umumnya logam merupakan zat padat, seperti emas, besi, perak dan lainnya. Tapi, terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa.
Beberapa unsur logam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
a) Khrom (Cr), merupakan unsur yang sering digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja menjadi stainless stel.
b) Besi (Fe), adalah unsur logam yang paling murah yang digunakan sebagai campuran dengan karbon untuk menghasilkan baja.
c) Nikel (Ni), merupakan unsur yang sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu
biasa. Oleh karena itu nikel dapat digunakan sebagai lapisan pelindung alat otomotif supaya tidak mudah rusak.
d) Tembaga (Cu), adalah unsur yang banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan dan uang logam.
e) Seng (Zn), dapat digunakan sebagai atap rumah.
f) Platina (Pt), dapat digunakan pada knalpot mobil, dan kontak listrik.
e) Emas (Au), merupakan logam yang sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Dalam kehidupan sehari-hari emas biasanya digunakan sebagai perhiasan, dan komponen listrik yang berkualitas tinggi.
2. Unsur Nonlogam
Berbeda dengan unsur logam, unsur nonlogam merupakan penghantar arys listrik yang buruk, dan memiliki sifat yang tidak mengkilap. Selain itu, unsur nonlogam juga tidak dapat ditempa seperti unsur logam.
Beberapa unsur nonlogam yang sering digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
a) Flour (F), merupakan senyawa yang sering dicampur dengan pasta gigi, untuk membuat gigi lebih kuat. Selain itu, flour (senyawa flourid), sering digunakan sebagai Freon-12 yaitu materi yang digunakan untuk pendingin kulkas dan AC.
b) Brom (Br), adalah senyawa nonlogam yang sering digunakan sebgai obat penenang saraf dan
sebagai campuran zat pemadam kebakaran.
c) Yodium (I), merupakan senyawa yang sering digunakan sebagai antiseptic luka. Yodium juga digunakan sebagai tambahan dalam garam dapur dan sebagai bahan tes amilum dalam industri tepung.
3. Unsur Semilogam (metalloid)
Selain unsur logam dan nonlogam, ada juga unsur semilogam, yang memiliki sifat di antara unsur logam dengan unsur nonlogam. Beberapa unsur semilogam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah Silicon (Si), dan Germanium (Ge).
Silicon biasanya digunakan untuk peralatan pemotong, pengamplasan, sebagai bahan pembuatan semikonduktor, gelas, dan keramik. Sementara Germanium digunakan sebagai bahan semikonduktor. Pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator, dan di suhu tinggi sebagai konduktor.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Dipna Videlia Putsanra