Menuju konten utama

Apa itu Zat Tunggal dan Contoh Unsur & Senyawa dalam Kimia

Zat tunggal adalah materi yang hanya terdiri atas satu jenis materi saja sehingga dinamakan tunggal.

Apa itu Zat Tunggal dan Contoh Unsur & Senyawa dalam Kimia
ilustrasi simbol di tabel periodik kimia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Berbagai benda yang berada dalam ruangan ataupun di luar ruangan semisal mobil, motor, jendela, pintu, kaca, bedak, air minum, akuarium dan lainnya adalah contoh dari materi atau zat.

Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa, laman repositori kemdikbud menjelaskan.

Zat atau materi dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1.Zat tunggal. Zat tunggal juga dibagi lagi menjadi:

-Unsur

-Senyawa

2.Campuran. Campuran juga dapat dibagi menjadi dua yakni:

-Campuran homogen

-Campuran heterogen

Zat tunggal

Apa sebenarnya zat tunggal itu? Zat tunggal adalah materi yang hanya terdiri atas satu jenis materi saja sehingga dinamakan tunggal. Dalam ilmu sains, zat tunggal juga disebut sebagai zat murni.

Mengapa disebut zat murni, karena zat ini terdiri atas atom-atom dengan jenis kimiawi yang sama. Misalnya adalah oksigen (O2), air (H2O), serta besi (Fe) dan lainnya.

Jika kita lihat tabel periodik yang berisi lambang unsur kimia, terlihat bahwa setiap unsur yang berhasil ditemukan oleh manusia tercatat dalam satu huruf depannya saja, misalnya oksigen ditulis O. Juga dalam tabel itu, unsur bisa ditulis dengan satu huruf depannya dan huruf kedua ditulis dengan huruf kecil, misalnya besi ditulis Fe (ferum).

Cara penulisan lambang tersebut menggunakan cara Berzelius dengan pakem:

Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf awalnya dari nama latin unsur tersebut dan ditulis dengan huruf besar. Jika huruf awal dua unsur sama, maka diberi satu huruf kecil di belakangnya dari nama latinnya. Misalnya: Carbon dan Calsium ditulis C dan Ca.

Zat tunggal dibagi lagi menjadi dua yakni:

  • Unsur.
Unsur adalah zat tunggal yang tak bisa diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana lagi, walaupun menggunakan reaksi kimia. Contoh unsur adalah: hidrogen (H), besi atau ferum (Fe), oksigen (O), kalsium (Ca), dan lain-lain.

Unsur dibagi berdasarkan jenisnya menjadi:

-unsur logam: bentuknya padat dalam suhu normal dan bisa cair jika dipanaskan dengan suhu yang tinggi. Misalnya adalah besi, emas, tembaga. Biasanya unsur ini terlihat mengilap.

-unsur non logam: bentuk unsur ini bisa padat, gas maupun cair dengan ciri yang berbeda dari unsur logam yakni tidak mengilap, serta biasanya tidak bisa dibentuk dan ditempa seperti logam. Titik lelehnya juga lebih rendah dibanding titik leleh logam. Misalnya adalah unsur oksigen, hidrogen, nitrogen, kalsium, dan lainnya.

-unsur semi logam, nama lainnya adalah unsur metalloid. Sifatnya ada di antara logam dan non logam sehingga kadang membawa sifat logam, kadang juga tidak. Misalnya Boron, Silikon, Germanium dan Arsenik.

  • Senyawa.
Merujuk pada sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id yang disebut senyawa adalah materi yang masih dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan melalui serangkaian reaksi kimia. Jumlah zat yang menyusun senyawa bisa dua atau lebih dari dua.

Misalnya H2O atau dikenal sebagai air. Air merupakan hasil reaksi kimia dari hidrogen dan oksigen, yang unsur awalnya masing-masing berbentuk gas. Karena terjadi reaksi kimia sehingga unsur hidrogen mengikat unsur oksigen dan menjadi cairan.

Untuk memisahkan kembali kedua unsur tersebut, air bisa diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana yaitu hidrogeen dan oksigen kembali.

Senyawa dapat dibagi menjadi dua berdasarkan unsur pembentuknya yaitu senyawa organik (hidup) dan senyawa anorganik (tidak hidup).

Umumnya senyawa organik atau yang berasal dari makhluk hidup terbuat dari unsur yang mengandung Karbon (C). Sedangkan senyawa anorganik yang berasal dari benda tak hidup biasanya berasal dari batuan serta mineral, bisa juga mengandung karbon namun tidak semuanya.

Baca juga artikel terkait ZAT TUNGGAL atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani