Menuju konten utama

Apa Kaitan Rocky Gerung dengan Isu Reshuffle Kabinet Prabowo?

Isu reshuffle Kabinet Prabowo berhembus seiring mundurnya Hasan Nasbi dari PCO. Rocky Gerung turut angkat suara.

Apa Kaitan Rocky Gerung dengan Isu Reshuffle Kabinet Prabowo?
Rocky Gerung ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj.

tirto.id - Isu reshuffle Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran belakangan berhembus. Bersamaan dengan isu itu, Rocky Gerung turut mengusulkan pemilihan menteri baru nantinya.

Kabar bakal adanya reshuffle alias perombakan menteri mencuat, tak lama setelah Hasan Nasbi mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO).

Setelahnya Presiden RI, Prabowo Subianto, diketahui mengadakan pertemuan makan siang bersama Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Muzani mengatakan, Prabowo secara khusus memintanya untuk makan siang bersama. Namun, Muzani menampik ada obrolan terkait reshuffle, termasuk soal mundurnya Hasan Nasbi dari Kepala Presidential Communication Office (PCO). Ia menegaskan, pertemuan itu sekadar makan siang biasa.

"Tidak ada hal khusus yang dibahas tadi, ya. Beberapa kebiasaan orang Indonesia kalau makan siang di beberapa daerah, menunya dan beberapa hal zaman kecil dahulu beliau pada saat makan siang dan seterusnya,” kata Muzani di Jakarta, Selasa (29/4/2025), dikutip dari Antara.

Diungkapkan Muzani, makan siang di istana juga dihadiri tokoh penting lain, seperti Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang juga Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.

“Tidak ada (obrolan) yang serius, tidak ada yang politis," turut Muzani.

Isu Reshuffle Kabinet Merah Putih: Rocky Gerung Usul Kualifikasi Menteri Baru

Di tengah hangatnya kabar reshuffle kabinet, pengamat politik Rocky Gerung turut mengusulkan kualifikasi menteri baru Prabowo. Ia menyampaikan usulan tersebut menanggapi situasi ekonomi global saat ini.

Rocky Gerung berpandangan, dunia saat ini dihadapkan dengan kemungkinan terjadinya perang. Hal itu juga jadi impak dari kebijakan-kebijakan negara lain, seperti tarif Trump yang diterapkan Amerika Serikat. Ia mengatakan, saat ini menjadi waktu yang tepat bagi Prabowo untuk menata kembali kabinet.

“Pada akhirnya, penyelesaian dari kemacetan ekonomi adalah perang, dan itu sudah terjadi dalam sejarah dunia, tuh,” kata Rocky Gerung melalui konten YouTube-nya, Dunia Diambang Perang! Presiden Prabowo Butuh Wapres & Kabinet Yg Kuat! Makanya Gibran Harus Dicopot, Selasa (29/4/2025).

“Maka faktor potensi perang itu harus sudah dikondisikan dari sekarang. Bukankah Pak Prabowo sendiri sejak beberapa tahun lalu membayangkan akan ada perang,” tambah Rocky Gerung.

Sebagai dampak lain dari situasi ekonomi global yang tak menentu, Rocky Gerung menyebut Prabowo berpotensi merombak komposisi kabinetnya. Ia mengungkapkan, Prabowo mesti mengangkat menteri dengan kualifikasi dan kompetensi pemahaman global.

“Orang yang betul-betul secara ideologis, paham jenis sebut saja; jenis kebijakan baru atau jenis ekonomi baru menghadapi situasi perang. Kan, itu dasarnya, kan,” ucap Rocky Gerung.

Rocky Gerung melanjutkan, jika memungkinkan, kabinet baru mesti disusun tidak saja berdasarkan teknokratik ansih. Melainkan juga didasarkan pada situasi ketegangan global saat ini. Prabowo, sebut Rocky, harus menyusun kabinet dengan paket ekonomi, politik, dan pertahanan sekaligus.

Reshuffle memang dibutuhkan karena paket lama yang disebut sebagai Kabinet Merah Putih itu bukan lagi paket yang mampu dijadikan dasar menyusun kemampuan kebijakan ekonomi, kan,” ucap Rocky Gerung.

“Paket ekonomi, paket politik, paket pertahanan, itu akhirnya harus diramu dalam 1 garis komando, dalam 1 perspektif, yang memungkinkan rakyat mulai dibiasakan untuk melihat potensi global menjadi potensi perang,” tambah dia.

Rocky Gerung menegaskan, analisanya tersebut hanya sebatas perspektif akademis. Perombakan Kabinet Merah Putih, menurutnya, masih akan mempertimbangkan faktor secara politis. Terutama dari partai-partai politik pendukung pemerintahan Prabowo.

“Kalau dari kacamata analisa politik, pasti partai-partai yang mendukung prabowo ini pasti akan menuntut porsi yang besar,” tandas pendiri Setara Institute ini.

Isu Reshuffle Kabinet, Prabowo Arahkan Menterinya Rapatkan Barisan

Isu reshuffle Kabinet Merah Putih tidak kali ini saja berhembus. Sebelumnya, opini liar terkait perombakan kabinet itu juga muncul setelah Prabowo menyampaikan pesan khusus kepada Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.

Melalui sambungan telepon, Prabowo mengarahkan menteri-menterinya untuk merapatkan barisan. Muhaimin yang juga Ketua Umum PKB, menambahkan bahwa arahan Prabowo terkait dengan situasi ekonomi global.

“Tadi Presiden juga menelepon saya, menyampaikan selamat halalbihalal hari ini dan meminta kepada sesama menteri untuk terus merapatkan barisan,” kata pria yang juga akrab disapa Cak Imin, Rabu (23/4/2025).

"Ya pastilah, kita menyolidkan supaya menghadapi tantangan global, menghadapi kebutuhan ekonomi nasional. Ini percepatan harus merapatkan barisan," tambah dia.

Di sisi lain, ucapan Prabowo kepada Muhaimin dikaitkan dengan kontestasi politik 2029. Muhaimin menampik hal tersebut. “Wah, masih jauh, masih jauh, pemilu masih jauh," kata Cak Imin.

Baca juga artikel terkait ISU RESHUFFLE atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Politik
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Iswara N Raditya