tirto.id - Sosialisasi sekunder adalah salah satu jenis bentuk sosialisasi yang ada di masyarakat. Melalui bentuk-bentuk sosialisasi sekunder yang dilakukan seseorang, ia bisa mendapatkan identitasnya di masyarakat.
Menurut Kamanto Sunarto dalam buku Optimalisasi Pencegahan Gangguan Kamtibnas (2000), sosialisasi diklaim berlangsung sepanjang hidup. Dengan begitu, tiap orang akan mengalami proses ini dalam kehidupannya.
Sosialisasi tersebut sebenarnya dibagi atas dua jenis, yaitu sosialisasi primer dan sekunder. Primer hadir sebagai tahapan pertama, kemudian sosialisasi sekunder menjadi proses keberlanjutannya.
Pengertian Sosialisasi Sekunder dan Tujuannya
Mengutip pendapat Peter L. Berger dan Luckman (1978), termuat dalam Ruang Lingkup Sosiologi Perdesaan (2016), pengertian sosiologi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer.
Tujuan sosialisasi sekunder adalah memperkenalkan seorang individu ke dalam kelompok tertentu di masyarakat. Bentuk sosialisasi sekunder ini dibagi atas dua tahapan, yakni resonansi dan desosialisasi.
Resosialisasi merupakan tahapan ketika seseorang diberikan identitas diri yang baru. Sementara desosialisasi berarti tahapan saat seorang individu akan menerima identitas diri baru dan menghapus yang lama.
Adapun prosesnya cenderung berlangsung dalam institusi total, mulai dari lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja. Pada tahapan itu, ada beberapa individu yang bersituasi sama atau terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu.
Terdapat pula individu yang bersama-sama menjalani hidup terkungkung atau diatur secara formal. Demikian seperti dituliskan Goffman (1961), dikutip dari buku bertajuk Sosiologi (2008) karya Subadi.
Dengan begitu, sosialisasi merupakan suatu proses yang berlaku sepanjang hidup manusia. Mulai dari mereka merasakan masa kanak-kanak hingga individu itu masuk dalam sektor baru di dunia objektif masyarakat.
Contoh Sosialisasi Sekunder
Bentuk sosialisasi sekunder dapat ditemukan dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Adapun contoh sosialisasi sekunder yang terjadi di sekitar kita dapat dipantau melalui aktivitas berikut.
1. Contoh Sosialisasi Sekunder di Lembaga Formal
Terdapat beberapa contoh sosialisasi sekunder di lingkungan lembaga formal. Misalnya sosialisasi untuk tidak membuang sampah ke sungai, membayar pajak bumi dan bangunan, atau ikut andil dalam rapat yang diadakan RT.2. Contoh Sosialisasi Sekunder di Lembaga Sosial
Bentuk sosialisasi sekunder yang terjadi di lingkungan lembaga sosial tertentu juga bermacam-macam. Misal keikutsertaan dalam kegiatan karang taruna, pengurus masjid, maupun organisasi sosial lainnya.3. Contoh Sosialisasi Sekunder di Lingkungan Keluarga
Seorang ayah yang memperkenalkan anaknya dengan anak tetangga seumuran, ibu yang melarang anak keluar malam, atau aturan tak tertulis di rumah, termasuk bentuk sosialisasi sekunder di lingkungan keluarga.4. Contoh Sosialisasi Sekunder di Lingkungan Sosial
Di dalam lingkungan sosial tertentu, contoh sosialisasi sekunder dapat dilihat dari pembagian jadwal ronda oleh ketua RT. Ada pula bentuk sosialisasi seperti gotong royong dan tahlilan.Penulis: Nika Halida Hashina
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Penyelaras: Yuda Prinada
Masuk tirto.id







































