tirto.id - Dalam ilmu sosiologi, terdapat dua jenis sosialisasi. Kedua jenis itu adalah sosialisasi primer dan sekunder.
Sosiologi primer merupakan sosialisasi perdana yang dialami oleh individu dalam suatu lembaga sosial.
Menurut Sunarto dalam bukuPengantar Sosiologi (2004:24) sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga).
Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah.
Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya.
Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.
Fungsi dan Tujuan Sosialisasi Primer
Menurut Septiarti dalam Sosiologi dan Antropologi Pendidikan (2017:147), ada beberapa fungsi dan tujuan dari sosialisasi, khususnya sosialisasi primer. Berikut merupakan fungsi dan tujuan sosialisasi primer.
- Rasa Percaya Diri dan Cinta
Dalam tahun kehidupan pertama, anak-anak kecil biasanya berubah sehubungan dengan orangtua mereka beserta pengasuh-pengasuh lain dari ketergantungannya kepada mereka mengenai perawatan fisik saja, hingga terbentuknya suatu hubungan cinta atau rasa kasih.
Dalam arti rasa cinta dan rasa kasih maka mereka membeda-bedakan orang-orang ini dari orang-orang lain di sekitarnya.
- Identifikasi
Identifikasi adalah proses dengan seseorang dengan mendalami sikap-sikap dan nilai-nilai orang lain. Hal ini umumnya terwujud dalam pengidentifikasian anak itu dengan salah satu dari orangtuanya, walau hal ini dapat terjadi praktis pada setiap usia dan terkait dengan orang-orang di luar keluarga sendiri.
Proses identifikasi diterangkan secara berbedabeda oleh berbagai teori psikologi dan sosiologi, tetapi deskripsi dari hasil akhir adalah sesuatu yang umumnya dapat disetujui bersama.
- Bahasa
Bahasa pertama-tama diajarkan di dalam keluarga, tetapi keluarga secara individual akan tergolong dalam kelas sosial tertentu dan seringkali dalam kelompok-kelompok sosial yang dapat dikenal pada perbedaan logat bicara yang dipakai.
Perbedaan yang diajarkan pada anak akan merupakan tanda dalam golongan tempat ia telah disosialisasikan dan setidak-tidaknya dapat merupakan suatu sarana dari sosialisasi tertentu.
Dengan kata lain, perbedaan logat berbicara seseorang dapat merupakan suatu indikator dari nilai-nilai dan norma-normanya.
- Konsep Diri
Sosialisasi sebagian besar merupakan suatu hal mencari tempat seseorang sebagai individu di dalam suatu kelompok, apakah kelompok itu keluarga sendiri atau milik seluruh masyarakat atau apa saja yang di antaranya.
“Mencari tempat seseorang” dalam konteks ini adalah menemukan dan membentuk hubungan seseorang dengan orang-orang lain.
Penulis: Abraham William
Editor: Yandri Daniel Damaledo