tirto.id - Pengertian identitas diri merujuk pada cara seseorang mengenali dan mendefinisikan dirinya sendiri. Identitas diri atau self identity melibatkan atribut-atribut kepribadian, fisik, minat, serta peran sosial dan perilaku yang membentuk persepsi individu tentang dirinya.
Psikolog asal Jerman Erikson (1968) menjelaskan pengertian identitas diri sebagai kondisi psikologis yang menyeluruh bagi individu.
Hal tersebut melibatkan penerimaan terhadap diri sendiri, memiliki orientasi dan tujuan yang mengarahkan kehidupan, serta keyakinan internal yang mempengaruhi pertimbangan individu terhadap berbagai hal. Konsep pencarian identitas diri menurut Erikson merupakan upaya untuk mengukuhkan suatu konsep diri yang bermakna.
Sementara itu, identitas diri dalam sosiologi merupakan cara individu mengidentifikasi dirinya dalam kerangka sosial.
Konsep identitas diri dalam sosiologi mencakup bagaimana seseorang merasa terhubung dengan kelompok sosial dan bagaimana hal ini memengaruhi perilaku serta persepsi terhadap diri sendiri dan orang lain.
Identitas sosial tercatat memainkan peran penting dalam membentuk identitas diri seseorang dalam kerangka sosial. Selaras dengan hal tersebut identitas diri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, norma sosial, pengalaman pribadi, dan juga oleh identitas sosial kelompok tertentu.
Adapun dalam sosiologi, identitas diri juga dipandang sebagai kesadaran diri yang membantu individu mengenali keunikan pribadi, peran, komitmen dan tujuan hidup seseorang. Identitas diri yang positif berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan mental.
Ciri-ciri Identitas Diri
Selaras dengan pengertian identitas diri di atas, ciri-ciri identitas diri mempertegas bahwa identitas diri seseorang dibentuk secara kompleks yang melibatkan berbagai aspek baik internal maupun eksternal. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut ini ciri-ciri identitas diri.
1. Identitas diri berkaitan dengan atribut kepribadian, fisik, dan minat
Identitas diri mencakup atribut-atribut pribadi, termasuk kepribadian, aspek fisik, serta minat individu. Hal ini menunjukkan keragaman aspek yang membentuk identitas individu.
2. Berkaitan dengan konteks sosial dan memiliki keterhubungan
Identitas diri adalah cara individu mengenali dan mendefinisikan dirinya dalam kerangka sosial. Dengan demikian, identitas diri selalu berkaitan atau memiliki keterhubungan dengan konteks sosial seorang individu.
3. Dipengaruhi faktor eksternal
Identitas diri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, norma sosial, pengalaman pribadi, dan beragam faktor lainnya. Ciri ini menekankan bahwa identitas individu tidak hanya terbentuk dari aspek-aspek internal, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan eksternal.
4. Melibatkan aspek psikososial
Identitas diri dipandang sebagai konstruksi psikososial yang melibatkan keterikatan batin dengan cita-cita identitas kelompok. Hal ini menyoroti hubungan antara aspek psikologis dan sosial dalam membentuk identitas diri seorang individu.
5. Kesadaran dan kesinambungan identitas
Identitas diri mencakup kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberi makna pada dirinya sebagai individu yang unik, dengan peran penting dalam konteks kehidupan masyarakat.
Hal ini melibatkan pemahaman akan perbedaan individu dengan kelompoknya serta keyakinan relatif stabil yang penting dalam kehidupan sosial.
Fungsi Identitas Diri
Identitas diri atau self identity memegang peran penting dalam kehidupan individu. Secara keseluruhan, identitas diri berfungsi sebagai landasan yang memungkinkan individu untuk memahami dirinya, berinteraksi dengan orang lain, dan menghadapi tantangan kehidupan dengan lebih percaya diri.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini uraian mengenai identitas diri.
1. Memberikan kepastian dan stabilitas
Identitas diri yang jelas memberikan kepastian dan stabilitas pada individu. Hal demikian membantu individu dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan dengan lebih yakin dan tenang.
2. Pemahaman diri dan penentuan arah hidup
Identitas diri membantu individu dalam memahami dirinya sendiri, termasuk kekhasan pribadi, peran, komitmen, orientasi, dan tujuan hidup. Hal ini memungkinkan individu menentukan arah hidup dan mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Interaksi sosial dan keterhubungan
Identitas diri memfasilitasi interaksi dengan orang lain dan kelompok sosial tertentu sehingga memungkinkan individu merasa terhubung dengan kelompok sosial dan memahami norma-norma sosial yang berlaku.
4. Membangun harga diri yang positif
Identitas diri yang positif membantu membangun harga diri yang baik dan memungkinkan individu merasa lebih percaya diri.
5. Penanganan krisis identitas
Identitas diri membantu individu dalam mengatasi krisis identitas. Ketika seseorang merasa bingung atau tidak yakin tentang identitasnya, pemahaman akan identitas diri dapat membantu individu mengatasi ketidakpastian ini.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno