tirto.id - Media sosial acap kali memviralkan suatu istilah baru, salah satunya red string theory atau teori benang merah. Memangnya, apa itu red string theory?
Secara umum, red string theory adalah istilah yang sering digunakan dalam hal asmara atau percintaan yang berasal dari kepercayaan Cina. Red string theory artinya teori yang mempercayai bahwa setiap manusia dengan jodohnya saling terhubung melalui sebuah benang merah yang tidak terlihat.
Benang tak kasat mata ini tidak dapat diputus. Jadi, apa pun yang terjadi, sejoli yang merupakan jodoh pada akhirnya akan menemukan jalan untuk bertemu satu sama lain.
Jadi, dalam konteks ini, benang merah artinya hubungan takdir yang menghubungkan dua orang yang ditakdirkan untuk bersama, terlepas dari rintangan atau jarak yang memisahkan mereka.
Beberapa orang mungkin menyebut red string theory ini sebagai invisible string theory. Meski terdapat perbedaan istilah, intinya tetap sama.
Teori ini juga bukan hanya ada di Cina, tapi menjadi filosofi dan teori yang populer di berbagai negara. Konsepnya mirip dan sama-sama berkaitan tentang hubungan antar-manusia.
Dikutip dari laman Cosmopolitan, misalnya, konsep ini juga mirip dengan gagasan Inyun dari Korea. Inyun berarti "takdir" yang berakar dari agama Buddha di mana hubungan antar manusia dapat terjadi di berbagai kehidupan.
Di sisi lain, dalam legenda budaya Jepang, benang merah digambarkan terikat pada jari kelingking seseorang dan jari telunjuk orang lain, dijelaskan dalam publikasi ilmiah The red string of fate: A feature film on the Japanese legend (2012). Legenda tali merah ini memiliki kemiripan dengan konsep belahan jiwa atau twin flame dalam budaya Barat.
Apakah Red-String Theory Bisa Membantu Kita Menemukan Jodoh?
Teori benang merah dapat berdampak positif pada kehidupan percintaan jika diterapkan secara bijaksana. Konsep ini bukan sepenuhnya baik atau buruk, tetapi cara pandang yang bisa membantu seseorang lebih santai menghadapi cobaan dalam urusan asmara.
Namun, kesalahpahaman dapat menimbulkan dampak negatif, seperti obsesi pada pasangan yang tidak cocok atau melanggar batas dalam hubungan. Sebaiknya, pahami teori ini dengan pandangan positif untuk mengembangkan diri agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Kendati tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, red string theorymembantu seseorang percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena alasan tertentu. Namun, pastikan untuk tidak terlalu bergantung pada keyakinan ini tanpa berusaha aktif memperbaiki diri.
Tips Agar Kita Bisa Menemukan Jodoh yang Sehat Sesuai dengan Red String Theory
Sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk mendapat jodoh melalui red string theory yakni sebagai berikut.
1. Cintai Diri Sendiri
Cinta sejati dimulai dari kemampuan untuk mencintai diri. Hal ini mencakup menerima kekuatan dan kelemahan, mengurangi pikiran negatif, dan terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.Dengan mencintai diri, red string theory lebih mungkin bekerja karena energi positif yang terpancar akan menarik hubungan yang lebih sehat dan seimbang.
2. Bersikap Baik dan Penuh Kasih Sayang
Cinta yang tulus selalu disertai dengan kebaikan, rasa hormat, dan empati. Penting untuk mendengarkan dengan sabar, memahami sudut pandang pasangan, dan tidak terlalu reaktif terhadap situasi.Hindari keinginan untuk mengontrol atau menghakimi pilihan orang lain, karena cinta tumbuh melalui apresiasi dan pengertian.
3. Bedakan Perasaan Cinta dan Ketakutan
Ketakutan sering kali menyamar sebagai cinta, tetapi sebenarnya muncul dari kebutuhan akan persetujuan atau ketergantungan pada kebahagiaan yang diberikan orang lain. Sebaliknya, cinta sejati sebenarnya muncul dari rasa syukur, menghargai hal baik di sekitar, dan bagaimana memunculkan sisi terbaik dari diri kita.4. Tumbuhkan Rasa Ingin Tahu
Keingintahuan bukan hanya tentang jodoh tetapi juga tentang diri sendiri. Mengenal nilai-nilai, hal-hal yang dihargai, kesenangan, dan tujuan hidup dapat membuka jalan untuk menemukan hubungan yang lebih bermakna.Dengan memahami diri sendiri, hubungan yang dibangun akan terasa lebih selaras dan alami.
5. Percaya Diri dan Mulai Bertindak
Kita sebaiknya tidak terlalu mengandalkan takdir dan hanya menunggu. Selain berharap atau berdoa, tindakan nyata diperlukan untuk mewujudkan cinta.Percaya pada kemampuan diri untuk membaca tanda-tanda dari alam semesta dan bertindak berdasarkan intuisi akan membawa lebih banyak peluang untuk bertemu pasangan sejati.
6. Nikmati Prosesnya
Cinta sejati membutuhkan kebahagiaan dan energi positif. Nikmati setiap langkah dalam prosesnya, karena sikap optimis dapat menarik hubungan yang lebih mendalam.Hidup sepenuhnya dengan sukacita, sambil tetap mempercayai bahwa semesta memiliki rencana terbaik.
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno