Menuju konten utama

Refleksi Melalui Burnt Toast Theory, Manfaat, & Cara Terapkannya

Burnt toast theory merupakan teori yang mengajak kita untuk berpikir setiap alasan dari pengalaman buruk yang dialami.

Refleksi Melalui Burnt Toast Theory, Manfaat, & Cara Terapkannya
Ilustrasi Burnt Toast Theory. foto/istockphoto

tirto.id - Refleksi melalui burnt toast theory, manfaat, dan cara terapkannya banyak dicari oleh publik usai sejumlah influencer TikTok memberikan ulasan atau tanggapan mengenai teori kehidupan tersebut. Lalu, apa itu burnt toast theory?

Secara garis besar, para influencer TikTok menjelaskan bahwa burnt toast theory adalah teori yang mengajak orang untuk berpikir setiap alasan dari pengalaman buruk yang dialami.

Dalam hal ini, pengalaman buruk atau masalah yang dihadapi kerap menjelma menjadi hal yang memberikan pengajaran dan kebaikan ketika dimaknai dengan bijak.

Apa itu Burnt Toast Theory?

Burn toast theory atau apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “teori roti bakar”. Teori ini mendorong orang untuk menerima dengan lapang dada hal-hal buruk yang terjadi, karena biasanya ada alasan baik untuk itu.

Dikutip Indian Express, pada dasarnya teori ini menjelaskan bahwa jika Anda tidak sengaja memasak roti panggang hingga gosong di pagi hari (analogi suatu masalah terjadi), waktu yang dihabiskan untuk membuat roti panggang lainnya mungkin telah menyelamatkan Anda dari masalah lain seperti kecelakaan mobil, meski mungkin hal tersebut membuat Anda terlambat menghadiri rapat.

Situasi tersebut kerap terjadi pada kehidupan manusia. Hal ini terkadang acap juga disebut dengan takdir. Burnt toast theory secara umum mengajak setiap orang untuk menerima hal-hal yang berada di luar kendali.

Manfaat Menerapkan Burnt Toast Theory

Menerapkan burnt toast theory dalam kehidupan tidaklah mudah, sebab ketika masalah menghampiri, banyak orang terjebak dan sulit untuk keluar dari perasaan negatif seperti marah, emosi, dan bersalah.

Namun, Very Well Mind menulis, apabila burnt toast theory dapat diaplikasikan dalam menjalankan kehidupan, akan ada manfaat yang didapatkan, antara lain:

1. Belajar Mengasihani Diri Sendiri

Burn toast theory didasarkan pada gagasan bahwa terkadang di dalam hidup ada masalah yang tidak bisa dikendalikan meski sudah berusaha dengan maksimal untuk menghindarinya.

Pada situasi tersebut, hal yang tepat untuk dilakukan adalah mengasihani diri sendiri, jangan menyalahkan diri. Fokus dengan penyelesaian masalah alih-alih menyalahkan diri sendiri. Ingat, sebagai seorang manusia wajar saja jika kesalahan terjadi.

2. Meningkatkan Kesadaran

Dalam menghadapi ketidaknyamanan atau permasalahan, banyak dari kita yang cenderung membesar-besarkan masalah. Padahal sebenarnya masalah yang dihadapi tidak seburuk yang dikira atau dibayangkan.

Dengan menghadapi masalah yang di luar kendali, seseorang secara naluriah akan meningkatkan kesadaran mereka mengenai situasi. Ini dapat membangun kewaspadaan dan melihat realitas situasi dengan apa adanya, bukan seperti yang ditakutkan.

3. Membantu Menemukan Kejelasan

Menjelaskan bahwa burnt toast theory dapat membantu menemukan bisa dilakukan dengan menggunakan roti panggang gosong sebagai contoh harfiah. Mungkin Anda membakar roti panggang di pagi hari, dan itu adalah roti terakhir yang dimiliki.

Situasi tersebut membuat perasaan sangat kecewa, tapi kemudian Anda ingat bahwa sebenarnya memiliki satu bak besar yogurt di lemari es, dan yogurt itu akan segera basi.

Anda lalu menyadari memiliki yogurt yang tinggi protein tersebut bisa membuat perut lebih kenyang daripada roti panggang.

Begitu pula dengan masalah konkret lainnya, tidak jarang masalah membuat kita menyadari hal yang sebenarnya lebih penting atau lebih berarti di luar kebiasaan yang dilakoni selama ini.

4. Membantu untuk Melangkah Maju

Menerapkan burnt toast theory dalam kehidupan bisa membantu Anda untuk terus melangkah maju. Masalah biasanya akan menghadapkan pada situasi yang mengharuskan untuk bertahan meski hal-hal tidak sesuai dengan rencana.

Ini berkaitan dengan upaya seseorang dalam menghadapi masalah, seperti mulai merencanakan langkah atau strategi lain. Pasalnya, berpaku pada masalah tidak akan menguntungkan Anda, tapi malah membuat semakin terpuruk.

Contoh Penerapan Burnt Toast Theory

Contoh penerapan burnt toast theory dalam kehidupan adalah dengan selalu memaknai hal yang terjadi dalam kehidupan sebagai alur yang alami. Seperti kata pepatah, “sesuatu terjadi karena sebuah alasan”.

Walaupun Anda telah berusaha sedemikian rupa agar semuanya sesuai dengan rencana, terkadang ada saja hal yang membuat hal tersebut tidak berjalan lancar. Pada situasi tersebut, memaknai dan mencerna kejadian dengan pikiran dan langkah bijak menjadi kuncinya.

Baca juga artikel terkait TEORI PSIKOLOGI atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno