Menuju konten utama

Apa Hubungan Antara Sila Keempat Pancasila dan Budaya Musyawarah

Apa hubungan antara sila keempat Pancasila dan budaya musyawarah? Simak penjelasannya di sini beserta contoh praktik musyawarah di masyarakat dan sekolah.

Apa Hubungan Antara Sila Keempat Pancasila dan Budaya Musyawarah
Monumen Pancasila Sakti, di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

tirto.id - Musyawarah menjadi salah satu pilar penting dalam kehidupan bermasyarakat yang berkaitan erat dengan sila keempat Pancasila. Lalu, apa hubungan antara sila keempat Pancasila dan budaya musyawarah?

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai luhur sebagai pedoman dalam kehidupan. Kelima sila di dalamnya mencerminkan karakter bangsa yang menjunjung tinggi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.

Pancasila berfungsi sebagai panduan moral yang dapat membentuk perilaku masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Secara tidak langsung, Pancasila juga berperan dalam menjaga keharmonisan, mengatasi perbedaan, serta memperkuat rasa persatuan.

Setiap sila dalam Pancasila mengandung makna yang mendalam. Salah satunya adalah sila keempat memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan demokrasi di Indonesia. Adapun bunyi sila keempat adalah sebagai berikut:

“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”

Sila keempat ini sering dikaitkan dengan budaya musyawarah. Musyawarah sendiri adalah proses diskusi untuk mengambil keputusan bersama dengan melibatkan pendapat dan pemikiran dari semua pihak yang berkepentingan.

Dalam musyawarah, setiap orang diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan secara terbuka. Dalam prosesnya, rasa saling menghargai harus diterapkan sehingga keputusan yang dihasilkan nanti tidak bersifat memaksa, melainkan lahir dari kesepakatan bersama.

Lalu, apa hubungan antara sila keempat Pancasila dan budaya musyawarah? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita perlu menggali lebih dalam tentang makna sila keempat sehingga bisa mengaitkannya dengan budaya musyawarah di masyarakat.

Apa Hubungan Antara Sila Keempat Pancasila dan Budaya Musyawarah?

Ilustrasi Pancasila

Ilustrasi Pancasila. (FOTO/iStockphoto)

Sila keempat Pancasila memiliki makna bahwa setiap keputusan yang menyangkut kepentingan bersama harus diambil melalui jalan diskusi, mempertimbangkan berbagai pendapat, dan mengutamakan mufakat.

Sila ini mengajarkan nilai-nilai partisipasi, penghargaan terhadap perbedaan, serta kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Dengan menerapkan sila keempat, masyarakat dapat membangun sistem demokrasi yang adil, dan mencerminkan semangat kebersamaan

Lantas, apa hubungan antara sila keempat Pancasila dan budaya musyawarah? Hubungan antara sila keempat dan musyawarah sangatlah erat karena musyawarah merupakan wujud langsung dari nilai-nilai yang terkandung dalam sila tersebut.

Hal ini juga tertuang dalam butir-butir pengamalan sila keempat Pancasila yang diatur dalam Ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Secara garis besar butir-butir sila keempat menegaskan pentingnya musyawarah untuk mengambil keputusan demi kepentingan bersama.

Jika ditelaah lebih jauh, sila keempat menjadi landasan bagi demokrasi di Indonesia yang menekankan bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Sementara istilah "permusyawaratan" secara eksplisit juga merujuk pada praktik musyawarah.

Frasa “hikmat kebijaksanaan” menunjukkan bahwa keputusan tidak boleh dibuat secara emosional atau mementingkan kepentingan pribadi/golongan, tapi harus rasional dan berdasarkan pertimbangan moral, akal sehat, serta mendahulukan kepentingan bersama.

Maka, setiap pengambilan keputusan penting, baik di tingkat negara, masyarakat, maupun dalam lingkungan yang lebih kecil seperti keluarga atau sekolah, harus mengutamakan budaya bermusyawarah.

Dengan mengutamakan musyawarah, masyarakat tidak hanya menjalankan praktik demokrasi yang sehat, tapi juga menghidupkan nilai-nilai luhur sila keempat. Dengan demikian, musyawarah dapat menjadi sarana utama dalam mewujudkan kehidupan demokratis yang sesuai dengan spirit Pancasila.

Contoh Budaya Musyawarah di Masyarakat dan Sekolah

Setelah memahami apa hubungan antara sila keempat Pancasila dan budaya musyawarah, kita juga perlu mengetahui apa saja contoh musyawarah dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui musyawarah, setiap individu diajak untuk menyampaikan pendapat, mendengarkan orang lain, dan mencari solusi bersama tanpa memaksakan kehendak. Budaya ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan menciptakan persatuan yang lebih kuat.

Berikut beberapa contoh budaya musyawarah, baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah:

Contoh Musyawarah di Lingkungan Masyarakat

Ilustrasi diskusi
Ilustrasi Musyawarah. FOTO/iStockphoto

1. Rapat RT atau Desa

Dalam rapat RT atau desa, warga berkumpul untuk membahas kepentingan bersama, misalnya perbaikan fasilitas umum, kegiatan sosial, atau persiapan 17 Agustusan. Setiap orang diberi kesempatan untuk menyampaikan saran sehingga keputusan yang diambil mencerminkan kebutuhan bersama.

2. Pemilihan Ketua RT

Pemilihan ketua RT dilakukan secara musyawarah agar pemimpin yang dipilih benar-benar mewakili aspirasi warga. Proses ini mengutamakan dialog dan pertimbangan bersama sebelum penentuan nama calon. Dengan begitu, hasil pemilihan dapat diterima semua pihak secara damai.

3. Musyawarah Remaja Karang Taruna

Karang Taruna sering menggelar musyawarah untuk menentukan program kegiatan pemuda setempat. Selain untuk mengambil keputusan penting, musyawarah ini juga menjadi sarana melatih kepemimpinan dan kerja sama antar generasi muda.

4. Perencanaan Kegiatan Keagamaan

Di lingkungan masyarakat, kegiatan keagamaan sering direncanakan melalui musyawarah antara pengurus tempat ibadah dan para jemaah. Mereka membahas waktu, susunan acara, hingga pembagian tugas secara terbuka. Kesepakatan yang dicapai membuat kegiatan berjalan tertib dan dirasakan adil bagi semua.

Contoh Musyawarah di Sekolah

Persiapan pengenalan Sekolah Garuda
Ilustrasi Musyawarah di Sekolah. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.

1. Pemilihan Ketua Kelas

Musyawarah sering digunakan dalam pemilihan ketua kelas untuk memastikan proses yang demokratis. Seluruh siswa diizinkan menyampaikan pendapat mengenai calon yang dianggap mampu memimpin dengan baik. Hasil pemilihan biasanya lebih diterima karena melalui kesepakatan bersama.

2. Diskusi Kelompok Belajar

Dalam kegiatan belajar, siswa sering kali mengerjakan tugas dalam kelompok belajar, baik yang dibentuk oleh guru maupun atas inisiatif sendiri. Mereka dilatih bekerja sama, menyampaikan pendapat, serta menentukan solusi hasil pertimbangan bersama.

3. Penyusunan Jadwal Piket Kelas

Guru dan siswa sering bermusyawarah untuk menentukan jadwal piket yang adil. Mereka membahas pembagian tugas agar tidak memberatkan satu pihak saja. Musyawarah ini menumbuhkan rasa disiplin serta kesadaran akan kebersihan kelas.

4. Rapat OSIS

Sebagai organisasi sekolah, OSIS kerap menggunakan musyawarah sebagai sarana untuk merencanakan agenda kegiatan dalam satu periode. Proses ini melatih kepemimpinan dalam diri siswa. Siswa juga dilatih mendengarkan pendapat pihak lain dan mementingkan kepentingan bersama.

Demikian penjelasan tentang apa hubungan antara sila keempat Pancasila dan budaya musyawarah. Musyawarah menjadi perwujudan nilai-nilai sila keempat. Dengan menerapkan nilai tersebut dalam lingkungan masyarakat maupun sekolah, kita dapat menciptakan suasana yang harmonis, adil, dan penuh rasa saling menghargai.

Pelajari lebih dalam tentang sila keempat maupun sila-sila lain dalam Pancasila, termasuk pengamalan dan nilai-nilai luhurnya melalui tautan berikut ini:

Kumpulan Artikel tentang Pancasila

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani