tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar simulasi program makan bergizi gratis di tingkat sekolah dasar (SD) pada pekan depan. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan anggaran untuk simulasi program makan bergizi gratis ini mencapai Rp5 juta hingga Rp8 juta per sekolah.
"Untuk tahap pertama [simulasi makan siang gratis], saya hitung kurang lebih Rp5 juta-Rp8 juta untuk anak SD," ucap Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
Dalam kesempatan itu, ia belum mengungkapkan rincian Rp8 juta itu untuk berapa siswa. Heru Budi Hartono juga belum mengungkapkan berapa biaya yang diperlukan untuk satu porsi makan siang gratis per siswa.
Pelaksanaan simulasi makan bergizi gratis di Jakarta akan berlangsung setelah perayaan HUT Kemerdekaan ke-79 RI atau setelah 17 Agustus 2024.
"[Simulasi makan siang gratis] setelah 17-an. Besok saya masih ada perayaan 17 Agustus. [Simulasi] nanti begitu selesai, mungkin hari Senin pekan depan," ujarnya.
Eks Wali Kota Jakarta Utara ini menyatakan simulasi makan siang gratis akan digelar di sekolah yang berada di Kalibaru, Cakung, Muara Angke, atau Cilincing. Heru mengutamakan sekolah yang gampang diakses.
Sementara itu, ia mengaku tidak menyiapkan anggaran khusus untuk simulasi makan bergizi gratis yang digagas presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Katanya, dia mampu mengeluarkan Rp8 juta dari anggaran operasional Gubernur DKI alias "kantong"nya sendiri.
"Anggaran operasional gubernur juga bisa kasih itu, dari anggaran saya operasional gubernur," ucap Heru.
Sebagai informasi, kebanyakan ada tiga kelas per angkatan di SD negeri Jakarta. Per kelas, berdasarkan peraturan, maksimal ada 24 siswa. Dengan demikian, ada 72 siswa per angkatan.
Berdasarkan perhitungan ini, maka ada total 432 siswa dari enam angkatan di satu SD negeri di Jakarta. Jika dianggarkan Rp8 juta untuk makan gratis per sekolah, maka anggaran per porsi makan siang gratis untuk satu siswa sekitar Rp18.500.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto