Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Adu Gagasan Capres soal Pengentasan Pengangguran & Tantangannya

Capres-cawapres dinilai juga perlu mendongkrak industri yang saat ini mengalami penurunan. Khususnya, industri padat karya yang sedang melempem.

Adu Gagasan Capres soal Pengentasan Pengangguran & Tantangannya
Bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah), Ganjar Pranowo (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri) bergandengan tangan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/10/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Gagasan yang tertuang dalam visi misi bakal calon presiden dan calon wakil presiden dari ketiga paslon yang sudah mendaftar ke KPU, memiliki beberapa persamaan target yang saling beririsan. Misalnya, ketiga paslon sama-sama ingin mengurangi angka pengangguran di Indonesia dengan membuka keran lapangan pekerjaan sederas-derasnya.

Masing-masing paslon menyinggung soal penciptaan lapangan pekerjaan sebagai salah satu upaya membangun pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini menjadi menarik untuk ditilik soal gagasan dan ide apa yang masing-masing paslon tawarkan dalam isu pengentasan pengangguran.

Capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menawarkan 17 program prioritas dalam dokumen visi misi mereka. Isu penanganan pengangguran tercatat pada program nomor 15 yang menyebutkan soal keadilan ekonomi.

Salah satu fokus utama paslon ini adalah melakukan hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam (SDA). Mereka menilai bahwa dengan cara ini dapat meningkatkan nilai tambah, lapangan pekerjaan, hingga efek pengganda sosial.

“Hilirisasi terbukti telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan di wilayah yang memiliki SDA dan mendorong pemerataan ekonomi serta industrialisasi di wilayah timur Indonesia,” tulis dokumen visi-misi Prabowo-Gibran.

Selain itu, paslon Prabowo-Gibran juga ingin menggarap kekayaan produk maritim Indonesia. Serta turut meneruskan hilirisasi di pemerintahan saat ini, seperti nikel, dan menambah peluang hilirisasi mineral lainnya.

“Hilirisasi produk nikel akan dilanjutkan dan akan ditambah dengan hilirisasi bauksit, tembaga, timah, produk agro, serta produk maritim,” tulis mereka.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai, hilirisasi merupakan suatu nilai tambah besar yang dimiliki Indonesia. Sumber daya alam, kata dia, seperti batu bara, pertanian, dan perkebunan, punya peluang besar di sektor pengolahan yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

“Kalau kita mau pertumbuhan ekonomi dan serapan tenaga kerja, ya yang harus kita incar hilirisasi ini dan ini menjadikan multiple economic yang besar. Jadi bukan hanya produksi mentah, tapi juga menggarap hilir ini,” kata Kamhar dihubungi reporter Tirto, Selasa (31/10/2023).

Kamhar mencontohkan peluang hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan, seperti kakao. Negara Swiss terkenal dengan produksi coklatnya yang mendunia, padahal tidak memiliki pohon kakao yang bagus dan melimpah seperti negara tropis.

“Indonesia ada pohon kakao, tapi produk jadi ada di mereka (Swiss). Padahal yang punya bahan baku kita, jadi agenda ini supaya memanfaatkan peluang ekonomi yang kita punya,” tutur Kamhar.

Ia mengklaim, serapan sektor hilirisasi akan mampu menghasilkan peluang pekerjaan yang melimpah. Ditambah, produk sumber daya alam yang dihasilkan berbagai jenis, mulai dari mineral, perkebunan, hingga pertanian.

“Dan isu pembangunan berkelanjutan jadi isu global yang semua sektor pasti sudah memiliki standar ini. Tentu ini menjadi perhatian kita juga agar membangun industri yang pro-lingkungan,” kata Kamhar.

Mimpi Membuka Jutaan Lapangan Pekerjaan

Sementara itu, pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga menargetkan pengurangan pengangguran dengan angka yang fantastis. Paslon ini diusung oleh poros koalisi partai politik yang terdiri dari PDIP, Hanura, PPP, dan Perindo. Ganjar-Mahfud dalam dokumen visi misinya, memiliki target menciptakan ekonomi unggul berdaya saing.

Melalui misi ‘Mempercepat Pembangunan Ekonomi Berdikari Berbasis Pengetahuan dan Nilai Tambah’, Ganjar-Mahfud memiliki misi menciptakan 17 juta lapangan pekerjaan baru jika mereka memimpin Indonesia nanti.

Mereka memastikan dapat mewujudkan angkatan kerja baru setiap tahun yang terserap oleh berbagai lapangan pekerjaan. Ini dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

“Hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal, agar semua rakyat cepat dapat kerja,” tulis dokumen visi-misi Ganjar-Mahfud.

Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud Sunanto menyatakan, isu pengentasan pengangguran di Indonesia merupakan kebutuhan mendasar bagi warga saat ini. Menurut dia, saat ini banyak generasi milenial dan gen z yang jumlahnya melimpah dan bersaing dalam ruang penyerapan ketenagakerjaan yang semakin sempit.

“Dibutuhkan persaingan yang sehat soal lapangan pekerjaan. Ini satu hal yang perlu dijawab dengan membludaknya sumber daya manusia tapi ruang serapnya semakin sempit,” ujar Cak Nanto, sapaan akrabnya, dihubungi reporter Tirto, Selasa (31/10/2023).

Menurut Cak Nanto, target membuka 17 juta lapangan pekerjaan bukan sebuah hal yang mustahil. Indonesia memiliki banyak kekayaan sumber daya alam lokal yang bisa dimanfaatkan dengan penggunaan teknologi yang mutakhir.

“Misalnya pertanian dengan produk padi, maka dengan lahan sawah yang semakin terbatas, produk ini bisa dialihkan ke sorgum. Itu kan saat ini dianggap kecil namun dengan pemanfaatan teknologi, market juga dapat beradaptasi,” jelas Cak Nanto.

Paslon Ganjar-Mahfud, kata dia, juga mendorong pemuda berwirausaha dengan penyesuaian terhadap spesifikasi kemampuan masing-masing. Ini akan semakin membuat sumber daya manusia memiliki usaha yang kontinu dan membuka lapangan kerja.

“Misalnya ada peluang entrepreneur sendiri dan negara wajib membuka peluang itu,” tegas Cak Nanto.

Target membuka jutaan lapangan kerja juga dibawa oleh paslon capres-cawapres Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Keduanya diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Dalam dokumen visi misi AMIN, begitu pasangan ini biasa disebut, memiliki target untuk mengentaskan kemiskinan dan menciptakan 15 juta lapangan pekerjaan baru. Angka tersebut merupakan target minimal yang mereka bidik, termasuk lewat sektor pekerjaan hijau (green jobs) pada 2025 hingga 2029.

AMIN juga memiliki misi untuk membentuk skill development fund di bawah Kementerian Tenaga Kerja bekerja sama dengan asosiasi industri. Selain itu, mereka menargetkan angka pengangguran terbuka dapat dikurangi.

“Menciptakan lapangan kerja berkualitas di seluruh sektor, guna menurunkan pengangguran terbuka dari 5,45% pada Februari 2023 menjadi 3,5% hingga 4% pada 2029,” tulis dokumen visi-misi AMIN.

AMIN juga ingin menaikkan batas tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) secara rasional untuk mendorong industri komponen lokal. Di sisi lain, ingin menata peraturan bagi tenaga kerja asing (TKA) termasuk yang bekerja secara ilegal.

Sebagai catatan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Februari 2023 mengalami penurunan menjadi 5,45 persen atau sebanyak 7,99 juta orang. Angka pengangguran ini lebih baik dibandingkan posisi Agustus 2022 yang tercatat sebanyak 8,42 juta atau 5,86 persen.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyatakan, target tersebut mudah terealisasi pasangan AMIN jika ekosistem untuk membangun tujuan tersebut mendukung. Misalnya, iklim bisnis yang mudah untuk untuk pertumbuhan investasi dengan pelayanan birokrasi yang kolaboratif.

“Birokrasi bukannya jadi pamong praja yang dilayani, tetapi yang melayani maka akan banyak inisiatif warga yang itu bisa diproses jadi produk yang menghasilkan keekonomian,” ujar Mardani ditemui reporter Tirto di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Menurut Mardani, Anies sudah menunjukkan kemudahan dalam membangun lapangan pekerjaan dan iklim bisnis yang baik ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies diklaim lebih mempermudah izin UMKM dalam menciptakan berbagai inovasi bisnis yang membantu peningkatan ekonomi.

“Terjadilah sebuah revolusi yang tadinya satu, dua, jadi lima sampai sepuluh. Karena gini tenaga kerja kita yang paling baik adalah ketika industrialisasi kita jalan, tapi untuk menggerakkan industrialisasi dia takes time bisa 5-10 tahun, nah yang termudah itu memang UMKM kalau sekarang,” jelas Mardani.

Tantangan Menekan Pengangguran

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah menilai, upaya untuk mengurangi pengangguran hanya bisa dilakukan dengan memacu pertumbuhan ekonomi secara berkualitas. Hal ini hanya bisa diwujudkan jika capres-cawapres memiliki visi-misi dan program yang terukur dalam memacu pertumbuhan ekonomi.

“Berkualitas artinya pertumbuhan ekonomi tersebut didasarkan kepada investasi pada sektor-sektor produktif yang mampu menciptakan lapangan kerja besar. Sehingga bisa menyerap pertumbuhan angkatan kerja kita,” ujar Piter dihubungi reporter Tirto.

Piter menambahkan, capres-cawapres juga perlu mendongkrak industri yang saat ini mengalami penurunan. Khususnya, kata dia, pada industri-industri padat karya yang sedang melempem.

“Dengan tetap memanfaatkan perkembangan teknologi,” kata Piter menambahkan.

Sementara itu, ekonom dan pengamat ketenagakerjaan Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, tantangan utama yang akan ditemui dari upaya pengurangan pengangguran adalah tren deindustrialisasi dini. Upaya mendorong industrialisasi dalam menyerap angkatan kerja dalam jumlah lebih besar tidak mudah karena membutuhkan modal, baik dari dalam negeri maupun yang bersumber dari luar.

“Investor tentu perlu mencari tempat di mana mereka bisa menanamkan investasi mereka yang bisa memberikan keuntungan bagi mereka secara bertahap dengan jangka menengah hingga panjang dan mereka tidak perlu khawatir,” ujar Yusuf dihubungi reporter Tirto, Selasa (31/10/2023).

Berdasarkan pengamatannya terhadap dokumen visi misi ketiga paslon, Yusuf menilai, mereka sudah paham terkait bagaimana upaya yang perlu dilakukan untuk menurunkan tingkat pengangguran. Namun, Yusuf menilai pasangan AMIN memiliki target dan langkah yang lebih detail dibanding paslon lainnya.

“Sementara dua pasangan lainnya saya tidak melihat secara lebih detail bagaimana kemudian program pencipta lapangan kerja ataupun pengurangan pengangguran akan dilakukan oleh masing-masing,” ungkap Yusuf.

Kendati demikian, kesamaan ketiga paslon adalah mendorong industri sebagai salah satu pilar dalam menciptakan lapangan kerja dan penurunan pengangguran. Selain itu, Yusuf menyatakan bahwa ketiga paslon juga ikut mendorong swasta dalam melakukan pelatihan tenaga kerja.

“Saya kira salah satu hal yang kemudian akan menjadi diskusi adalah bagaimana mendorong sektor swasta dalam meningkatkan atau terlibat lebih banyak dalam pelatihan tenaga kerja di dalam negeri,” kata dia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Abdul Aziz