Menuju konten utama

9 Burung Langka yang Terancam Punah dan Dilindungi Undang-Undang

Ini dia jenis burung langka yang hampir punah & dilindungi di Indonesia. Daftar ini menjadi bukti bahwa Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman hayati.

9 Burung Langka yang Terancam Punah dan Dilindungi Undang-Undang
Burung Jalak Bali. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, salah satunya kaya akan spesies burung endemik. Sayangnya, banyak di antara spesies burung endemik itu masuk dalam kategori burung langka dan hampir punah.

Laman World Atlas menulis, Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan banyak jenis burung langka dan endemik, juga menjadi rumah bagi beberapa burung yang terancam punah di dunia. Beberapa faktor yang menyebabkan hal itu di antaranya adalah, deforestasi, perburuan, dan tindakan perlindungan yang tidak memadai.

Sebagai pengingat bahwa upaya perlindungan terhadap berbagai burung langka di Indonesia tidak bisa dilakukan oleh satu stakeholder saja, maka ada baiknya banyak orang mengetahui apa saja jenis burung yang hampir punah di negeri ini, agar seluruh elemen masyarakat di Indonesia dapat turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian.

9 Burung Langka yang Hampir Punah dan Dilindungi

Mengetahui apa saja jenis burung yang langka di Indonesia, bisa jadi pengingat, sekaligus pengetahuan tentang burung-burung langka di Indonesia yang perlu dilindungi.

Berikut ini beberapa burung langka yang hampir punah dan harus dilindungi, sebagaimana dirujuk dari laman World Atlas dan sumber lainnya:

1. Nuri Jambul Biru

Burung Perkici Buru

Ilustrasi - Burung Perkici Buru (Charmosyna toxopei) burung endemik yang hanya terdapat di Pulau Buru, Maluku, Indonesia. FOTO/iStockphoto

Nuri Jambul Biru atau Charmosyna toxopeiadalah salah satu burung langka di Indonesia yang merupakan spesies nuri endemik yang hanya terdapat di Pulau Buru, Indonesia. Populasi spesies ini sangat sedikit, karena penurunan habitatnya hingga kini sulit untuk dicegah.

Burung Nuri Jambul Biru amat bergantung pada nektar dan serbuk sari dari pohon berbunga sebagai makanannya. Burung ini hidup berpasangan dan dapat membentuk kelompok hingga 10 ekor.

Penebangan hutan yang parah di Pulau Buru telah membuat burung ini terancam punah. Oleh karena jumlahnya terus menurun, kawasan lindung Gunung Kapalatmada dan Waeapo dibangun oleh pemerintah untuk menjaga kelestariannya.

2. Kukuk Tanah Sumatera

Burung langka di Indonesia lainnya adalah Kukuk Tanah Sumatera atau Carpococcyx Viridis yang hanya mendiami Pulau Sumatera di Indonesia. Burung ini berukuran besar dengan panjang sekitar 55 cm, dan merupakan spesies kukuk yang hidup di hutan.

Burung ini memiliki ciri-ciri ekor dan sayap berwarna hitam kehijauan, kaki berwarna hijau, mahkota berwarna hitam, warna hijau kusam pada bagian mantel, sisi leher, punggung atas, dada bagian atas, dan punggung bawah, serta warna biru dan hijau pada bagian kulit yang mengelilingi mata.

Mayoritas penampakan burung ini terjadi di Pegunungan Barisan, dan populasi burung ini telah menurun, akibat perburuan dan penggundulan hutan.

3. Burung Hantu Siau

Burung yang hampir punah selanjutnya adalah Burung Hantu Siau atau Otus manadensis siaoensis. Ini adalah burung Hantu endemik di Pulau Siau, Indonesia. Burung hantu siau adalah burung hantu kecil yang hidup di hutan, ditandai dengan kepala dan kaki yang besar.

Burung Hantu ini juga memiliki sayap dan ekor yang berpalang halus dan biasanya tumbuh hingga 17 cm. Tidak banyak informasi yang diketahui tentang burung ini karena kelangkaannya.

Mengingat Pulau Siau bukanlah pulau yang besar dan hanya memiliki sedikit vegetasi, maka populasi Burung Hantu Siau selalu sedikit. Penebangan hutan yang terus berlanjut di Pulau Siau telah diidentifikasi sebagai ancaman utama bagi kelestarian burung ini.

4. Raja Dagu Hitam

Burung yang langka lainnya adalah Raja Dagu Hitam atau Symposiachrus boanensis. Ini adalah burung yang terancam punah yang ditemukan di Pulau Boano, Indonesia. Habitat burung ini adalah semak-semak tropis atau subtropis yang lembab dan hutan dataran rendah di pulau tersebut.

Burung ini memiliki ciri khas berwarna hitam dengan bagian bawah tubuh berwarna putih dan dagu berwarna hitam. Burung ini tidak banyak bergerak dan lebih menyukai dataran tinggi di pulau ini.

5. Sikatan Aceh

Sikatan Aceh atau Cyornis ruckii adalah burung langka Indonesia yang berasal dari Aceh. Burung ini langka karena habitatnya terus berkurang akibat eksploitasi hutan. Tercatat, burung ini sudah satu abad tidak pernah lagi terlihat di alam bebas.

Menurut hasil pengamatan, sebagian besar Burung Sikatan Aceh memiliki bulu berwarna biru, dan bagian perutnya terdapat gradasi warna kuning ke putih. Untuk jenis betina, warna bulu burung ini didominasi warna cokelat dengan gradasi warna kuning ke putih.

6. Trulek Jawa

Trulek Jawa atau Vanellus macropterus adalah jenis burung langka yang merupakan spesies endemik dari Pulau Jawa. Burung ini kerap ditemukan di sekitar daerah berair seperti sungai, muara, dan rawa.

Habitat asli Trulek Jawa diperkirakan berada di padang rumput terbuka sepanjang pantai utara di Jawa Barat dan pantai selatan di Jawa Timur. Trulek Jawa di daerah Lamongan dan Lumajang, dikenal dengan nama Kruwok, Pruwok, dan Plirik.

Burung langka di Indonesia ini terakhir kali ditemukan pada tahun 1940 di delta Citarum. Masyarakat lokal beberapa kali pernah melaporkan keberadaan burung Trulek Jawa pada 2013.

7. Jalak Bali

Bukan hanya di Indonesia, Jalak Bali atau Leucopsar rothschildi juga termasuk burung langka di dunia yang merupakan burung endemik yang menjadi lambang fauna untuk Provinsi Bali. Pada 2020, seperti dilansir dari laman Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, diperkirakan hanya ada sekitar 303 ekor burung Jalak Bali.

Burung langka ini memiliki ciri bulu yang cerah dan garis biru pada bagian mata. Kemudian pada bagian ujung ekor dan sayapnya terdapat garis-garis berwarna hitam.

8. Cendrawasih Biru

Burung Cendrawasih Biru
Burung Cendrawasih Biru (Paradisornis rudolphi).

Burung langka lainnya adalah Cendrawasih Biru atau Paradisornis rudolphi. Burung ini berasal dari Papua dan memiliki bulu dominan berwarna biru. Habitat asli burung ini berada di hutan pegunungan Papua Nugini bagian timur dan tenggara.

Habitat burung Cendrawasih ini kini makin terancam, tidak heran jumlah populasi burung Cendrawasih Biru kini semakin menurun. Perburuan liar adalah salah satu hal yang membuat burung Cendrawasih Biru ini terancam, oleh karena itu perlu dilakukan berbagai tindakan untuk terus menjaga kelestarian Cendrawasih Biru.

9. Tokhtor Sumatera

Tokhtor Sumatera atau Carpococcyx viridis adalah burung langka di Indonesia yang merupakan satwa endemik asal Sumatera. Burung ini ditemukan di Bukit Barisan dengan populasi kurang dari 300 ekor dan dalam tahap konservasi di Taman Nasional Waykambas.

Burung Tokhtor Sumatera memiliki ciri warna hitam pada bagian kepala dan paruh berwarna hijau. Sedangkan sayap burung ini bergradasi warna hijau, biru, dan ungu tua. Selain itu, terdapat garis-garis cokelat di sekitar badannya.

Demikianlah daftar burung langka di Indonesia yang perlu mendapat perhatian agar burung-burung yang menjadi sumber kekayaan nusantara ini tidak benar-benar lenyap. Berbagai informasi tentang burung yang hampir punah ini bisa jadi pengingat bahwa Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, yang sayangnya sudah banyak yang terancam punah.

Baca juga artikel terkait HEWAN LANGKA atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Edusains
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Lucia Dianawuri & Yulaika Ramadhani