Menuju konten utama

Alasan Mengapa Keanekaragaman Hayati Penting dalam Ekosistem

Pelajari mengapa keanekaragaman hayati penting dalam ekosistem, bagaimana perannya menjaga keseimbangan alam, serta manfaatnya bagi lingkungan dan manusia.

Alasan Mengapa Keanekaragaman Hayati Penting dalam Ekosistem
Hutan Keluarga. foto/Muhammad Jaya

tirto.id - Pertanyaan tentang mengapa keanekaragaman hayati penting dalam ekosistem sering muncul saat membahas masalah lingkungan hidup. Apalagi keanekaragaman hayati di Indonesia tergolong sangat tinggi sehingga diperlukan berbagai upaya untuk melestarikannya.

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas mengacu pada keberagaman kehidupan yang ada di bumi. Keanekaragaman hayati adalah variasi pada tingkat genetik, spesies, hingga ekosistem.

Biodiversitas juga dapat didefinisikan sebagai keberagaman makhluk hidup yang meliputi variasi mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan hingga aneka ragam ekosistem yang dibentuknya.

Lantas, mengapa keanekaragaman hayati penting bagi kehidupan manusia? Keanekaragaman hayati merupakan sumber daya yang menyediakan berbagai kebutuhan dasar bagi manusia.

Keanekaragaman hayati juga berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem. Ketika biodiversitas berkurang drastis, maka stabilitas lingkungan juga akan terancam dan manusia lebih rentan mengalami berbagai bencana.

Apa yang Dimaksud Keanekaragaman dalam Tingkat Ekosistem

Ilustrasi Laut

Ilustrasi Laut. foto/istockphoto

Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman hayati di tingkat genetik, spesies, dan ekosistem. Semua tingkatan ini saling berkaitan satu sama lain, tetapi juga memiliki perbedaan mendasar sehingga dapat dipelajari sebagai tiga komponen terpisah.

Sebelum membahas tentang keanekaragaman hayati di tingkat ekosistem, perlu dipahami bahwa ekosistem adalah kesatuan atau komunitas yang terdiri dari makhluk hidup (biotik) dan lingkungannya (abiotik) yang saling berinteraksi satu sama lain di suatu area.

Keanekaragaman hayati di tingkat ekosistem diartikan sebagai keanekaragaman yang terbentuk akibat adanya interaksi yang bervariasi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Variasi interaksi inilah yang kemudian menghasilkan ekosistem yang berbeda-beda.

Contoh keanekaragaman hayati ekosistem antara lain adanya ekosistem hutan hujan tropis, padang rumput, gurun, pantai, sawah, dan masih banyak lagi. Setiap ekosistem tentunya memiliki karakteristik atau ciri khas tersendiri.

Sebagai contoh, ekosistem hutan hujan tropis memiliki ciri khas vegetasi atau pepohonan yang lebat dengan bermacam-macam spesies hewan di dalamnya. Ekosistem ini tentu sangat berbeda dengan ekosistem gurun yang memiliki suhu ekstrem dan minim pohon.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, termasuk di tingkat ekosistem. Keanekaragaman ekosistem di Tanah Air meliputi ekosistem hutan tropis, hutan mangrove, padang rumput atau sabana, danau, sungai, hingga terumbu karang.

Mengapa Keanekaragaman Hayati Penting dalam Ekosistem?

MENDATA SPESIES BURUNG AIR DI HUTAN LINDUNG IBU KOTA

Burung Cangak Abu (Ardea cinerea) bertengger di pohon saat berlangsung Asian Waterbird Census 2019 di Hutan Lindung Angke Kapuk, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (19/1/2019). ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana/wsj.

Ada beberapa alasan mengapa keanekaragaman hayati penting dalam ekosistem. Salah satunya adalah sebagai penyeimbang agar kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi bisa tetap terjaga dengan baik.

Berikut penjelasan mengapa keanekaragaman hayati penting dalam ekosistem:

1. Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Keanekaragaman hayati memastikan semua makhluk hidup yang menjadi komponen ekosistem, seperti produsen, konsumen, dan dekomposer, berfungsi dengan baik dan menjaga keseimbangan ekosistem. Kehilangan satu jenis spesies saja bisa mengganggu rantai makanan dan fungsi ekosistem secara keseluruhan.

2. Memperkuat Ekosistem

Ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati cenderung lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, misalnya perubahan iklim atau bencana alam. Keanekaragaman hayati membuat ekosistem lebih kuat sehingga kelangsungan hidup bisa lebih terjaga.

3. Mendukung Kesejahteraan Makhluk Hidup

Keanekaragaman hayati dapat menjadi sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan, termasuk bagi manusia. Keanekaragaman hayati dapat memenuhi kebutuhan dasar semua makhluk, memungkinkan mereka beradaptasi dengan baik, bertahan hidup, hingga berkembang biak.

4. Memastikan Produktivitas Ekosistem

Ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati cenderung lebih produktif. Artinya, ekosistem ini mampu menghasilkan lebih banyak sumber daya seperti bahan pangan, kayu, hingga air bersih. Hal ini dapat mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

5. Mengurangi Risiko Kepunahan

Dengan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, ekosistem menjadi lebih stabil. Jika satu spesies punah karena suatu alasan, spesies lain dapat membantu menggantikan perannya sehingga rantai makanan atau fungsi ekosistem tidak terganggu.

Mengapa Keanekaragaman Hayati Perlu Dilestarikan?

HARI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI PULAU HARAPAN

Sejumlah aktivis dan warga menanam bibit bakau di perairan pantai Pulau Harapan, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (22/5/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Keanekaragaman hayati terdiri dari berbagai jenis makhluk hidup yang saling membutuhkan. Semuanya membentuk satu kesatuan seolah menjadi fondasi yang menopang kehidupan di muka bumi. Ketika keanekaragaman hayati berkurang, berarti ada kekosongan dalam fondasi yang bisa mengancam kelangsungan hidup di bumi.

Itulah kenapa keanekaragaman hayati menjadi hal yang sangat penting dan perlu dijaga. Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat yang juga menjadi alasan mengapa keanekaragaman hayati perlu dilestarikan:

1. Penyedia Sumber Daya Alam

Keanekaragaman hayati adalah sumber daya alam yang penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia. Keanekaragaman hayati menyediakan bahan pangan, air bersih, hingga bahan obat-obatan untuk mendukung kehidupan.

2. Menjaga Keseimbangan Iklim dan Lingkungan

Keanekaragaman hayati memengaruhi lingkungan hidup seperti kualitas air dan udara. Hutan yang dipenuhi pepohonan dapat menyerap karbon, menghasilkan oksigen, dan secara tidak langsung berperan mencegah pemanasan global dan perubahan iklim di dunia.

3. Nilai Ekonomi bagi Manusia

Bagi manusia, keanekaragaman hayati juga memiliki nilai ekonomi karena dapat mendukung sektor pertanian, perikanan, hingga pariwisata. Di Indonesia misalnya, keanekaragaman hayati menciptakan keindahan alam yang mampu menarik banyak wisatawan sehingga menguntungkan negara dari segi finansial.

4. Sumber Ilmu Pengetahuan dan Inovasi

Keanekaragaman hayati dapat membuka peluang untuk penelitian ilmiah yang dapat memberikan manfaat besar bagi manusia. Misalnya penemuan obat-obatan terbaru dari spesies tanaman atau hewan tertentu atau pengembangan varietas tanaman baru untuk meningkatkan sektor pertanian.

5. Mendukung Nilai Spiritual dan Budaya

Keanekaragaman hayati ikut mendukung nilai-nilai budaya dan spiritual di masyarakat sehingga wajib dilestarikan. Salah satu contohnya penggunaan janur dan bunga melati dalam tradisi pernikahan. Ketika jenis tumbuhan ini hilang, tentunya akan berpengaruh pada nilai-nilai budaya di masyarakat.

6. Menjamin Keberlanjutan Kehidupan

Keanekaragaman hayati adalah fondasi dari semua sistem kehidupan di bumi. Tanpa biodiversitas, ekosistem tidak dapat mendukung kehidupan dan akan terjadi kepunahan. Melestarikan keanekaragaman hayati berarti memastikan keberlanjutan hidup bagi generasi sekarang dan yang akan mendatang.

Mengapa keanekaragaman hayati penting dalam ekosistem menjadi alasan utama perlunya upaya dan langkah nyata dalam melestarikan lingkungan. Menjaga keanekaragaman hayati adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan kelangsungan hidup seluruh makhluk di bumi, termasuk manusia.

Baca juga artikel terkait KEANEKARAGAMAN HAYATI atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani