Menuju konten utama

4 Contoh Khutbah Jumat Tahun Baru Islam 2025 Singkat

Materi khutbah Jumat tahun baru Islam dapat membahas tentang cara meningkatkan ketakwaan, perilaku sabar, sifat optimis hingga pentingnya berkata benar.

4 Contoh Khutbah Jumat Tahun Baru Islam 2025 Singkat
Ilustrasi umat Islam mendengarkan khotbah saat melaksanakan shalat Jumat. Ada banyak contoh materi khutbah Jumat tahun baru Islam yang menarik. (ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)

tirto.id - Materi khutbah Jumat tahun baru Islam seyogianya diperhitungkan para khatib. Materi yang bagus dan menarik dapat menjadi pengingat kaum muslim untuk lebih baik di tahun baru.

Kalender hijriah dibagi menjadi 12 bulan. Muharam adalah bulan pertama sekaligus awal dari tahun baru Islam.

Di akhir bulan Zulhijah atau awal Muharam, umat Islam dapat diingatkan pentingnya melakukan introspeksi diri sekaligus menambah keimanan dan ketakwaan. Ini adalah momen persiapan untuk memasuki tahun baru.

Khutbah Jumat tentang Tahun Baru Islam 2025

Ada beberapa contoh khutbah Jumat tahun baru Islam. Contoh khotbah tersaji dalam beberapa tema sebagai berikut.

1. Khutbah Jumat tentang Tahun Baru Islam

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ نَوَّرَ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ بِأَنْوَارِ الْوِفَاقِ، وَرَفَعَ قَدْرَ أَصْفِيَائِهِ فِيْ الْأَفَاقِ، وَطَيَّبَ أَسْرَارَ الْقَاصِدِيْنَ بِطِيْبِ ثَنَائِهِ فِيْ الدِّيْنِ وَفَاقَ، وَسَقَى أَرْبَابَ مُعَامَلَاتِهِ مِنْ لَذِيْذِ مُنَاجَتِهِ شَرَابًا عَذْبَ الْمَذَاقِ، فَأَقْبَلُوْا لِطَلَبِ مَرَاضِيْهِ عَلَى أَقْدَامِ السَّبَاقِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ السَّبَاقِ، صَلَاةً وَسَلَامًا اِلَى يَوْمِ التَّلَاقِ

أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً صَفَا مَوْرِدُهَا وَرَاقَ، نَرْجُوْ بِهَا النَّجَاَةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْإِحْرَاقِ، وَأَنْ يَهُوْنَ بِهَا عَلَيْنَا كُرْبُ السِّيَاقِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَشْرَفُ الْخَلْقِ عَلَى الْاِطْلَاقِ، اَلَّذِيْ أُسْرِيَ بِهِ عَلَى الْبُرَاقِ، حَتَّى جَاوَزَ السَّبْعَ الطِبَاقَ

أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ أَيْضًا: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Ma’asyiral muslimin hafidhakumullâh.....

Dalam mengawali khutbah Jumat ini, khotib berpesan kepada diri sendiri dan seluruh jemaah agar selalu menjaga keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Jelang akhir tahun hijriah, khotib juga mengajak untuk selalu meningkatkan rasa iman dan takwa dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Jemaah Jumat, hafidhakumullâh.....

Pergantian tahun baru pada 1 Muharram hendaknya dimaknai sebagai perbaikan yang kurang, sekaligus semakin meningkatkan amalan ibadah kepada Allah Swt.

Dalam surah At Taubah ayat 36, Allah telah berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣٦

inna ‘iddatasy-syuhûri ‘indallâhitsnâ ‘asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba‘atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa‘lamû annallâha ma‘al-muttaqîn

Artinya:"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa,".

Ma‘âsyiral muslimin rahimakumullâh........

Sebagaimana disebutkan melalui surah At Taubah ayat 36, ada empat bulan haram atau yang dimuliakan dari 12 bulan yang ada. Muharram termasuk salah satu selain Zulqa'dah, Zulhijjah, dan Rajab.

Sebentar lagi umat Islam akan memasuki bulan Muharram yang menjadi awal tahun baru. Sebagai bulan yang mulia, senantiasa umat menjauhkan diri dari perbuatan dosa seperti zalim, lantaran dosa bakal dilipatgandakan, hingga menjauhi peperangan atau semacam permusuhan.

Menurut tafsir Tahlili, Allah Swt telah memuliakan dan menjadikan bulan-bulan haram termasuk Muharram sebagai waktu yang harus dihormati.

Jemaah yang dimuliakan Allah..........

Sebelum memasuki tahun baru Islam, salah satu amalan yang bisa dilakukan selama bulan Muharram mendatang ialah dengan menjalankan ibadah puasa.

Menurut sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda:"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam," (HR Muslim).

Demikian mulianya bulan Muharram hingga disebut sebagai waktu yang paling mulia untuk melaksanakan puasa setelah Ramadhan.

Bahkan, diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:"Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa," (HR at-Thabarani.

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh........

Jelang berakhirnya tahun ini, khotib kembali mengingatkan agar senantiasa tetap menjaga amalan ibadah, baik yang wajib maupun sunah.

Selama tahun baru Islam yang dimulai 1 Muharram, mari kita tingkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. dengan memperbaiki kekurangan hingga menambah amalan ibadah lain. Keimanan dan ketakwaan hendaknya selalu tetap terjaga seiring bertambahkan kesempatan hidup yang telah diberikan.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khotbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

2. Khutbah Tahun Baru Islam tentang Kesabaran

Pembukaan dapat melihat contoh khotbah pertama.

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Hal penting yang dapat dilakukan untuk menyambut tahun baru Islam adalah belajar tentang kesabaran. Sabar terdiri atas lima huruf begitu cepat dan pendek untuk diucapkan.

Akan tetapi, sabar menjadi perkara yang sulit untuk dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ayat Al-Qur'an yang membahas tentang sabar. Ada sekitar 90 kali pengulangan kata sabar dalam kitab suci tersebut. Allah Swt. menegaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 45 sebagai berikut:

وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ

Arab Latinnya:

Wasta'īnụ biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh, wa innahā lakabīratun illā 'alal-khāsyi'īn.

Artinya:

"Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'," (QS. Al-Baqarah [2]: 45).

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Sabar dilakukan ke banyak hal, terlebih kepada terhadap ujian kehidupan. Bagaimanapun, ujian keimanan akan selalu datang berbagai bentuk. Namun, tugas seorang manusia adalah tetap berusaha, berdoa, dan tawakal (di dalamnya ada sabar). Allah Swt. dalam Surah Al-Luqman ayat 17 berfirman sebagai berikut:

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

Arab Latinnya:

Yā bunayya aqimiṣ-ṣalāta wa`mur bil-ma'rụfi wan-ha 'anil-mungkari waṣbir 'alā mā aṣābak, inna żālika min 'azmil-umụr.

Artinya:

"Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah [manusia] berbuat yang makruf dan cegahlah [mereka] dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting," (QS. Luqman [31]: 17).

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Sukarnya menerapkan sabar, Allah Swt. menjanjikan banyak keutamaan bagi para pelakunya. Salah satunya adalah tempat yang tinggi di dalam surga. Hal ini diterangkan dalam Surah Al-Furqan ayat 75 sebagai berikut:

اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ

Arab Latinnya:

Ulā`ika yujzaunal-gurfata bimā ṣabarụ wa yulaqqauna fīhā taḥiyyataw wa salāmā.

Artinya:

"Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi [dalam surga] atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam," (QS. Al-Furqan [25]: 75).

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khutbah tentang kesabaran. Semoga kita dapat terus bersabar untuk mendapatkan rida Allah Swt. Amiin-amiin ya rabbal alamin.

Penutup dapat melihat contoh khotbah pertama.

3. Khutbah Jumat Tahun Baru Islam Singkat tentang Berkata Benar

Pembukaan dapat melihat contoh khotbah pertama.

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Tidak terasa, teknologi semakin hari kian bertambah canggih. Kemudahan-kemudahan ini salah satunya membuat seseorang bebas untuk menuliskan apa pun maupun membalas unggahan seseorang di media sosial dengan sekehendak hati.

Suatu kebebasan pasti memiliki kemungkinan untuk mendatangkan nilai negatif. Salah satunya adalah menyampaikan informasi tidak benar. Islam begitu melarang tindakan ini. Allah Swt. menegaskan dalam Surah Al-Ahzab ayat 70 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ

Arab Latinnya:

Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wa qūlū qaulan sadīdā(n).

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar," (QS. Al-Ahzab [33]: 70).

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Islam menganjurkan umat Islam untuk lebih mawas dalam berkata. Di media sosial sebelum menyampaikan sesuatu atau membalas unggah seseorang, sebaiknya pastikan dahulu kebenarannya.

Jangan sampai unggahan yang disampaikan palsu. Hindari memberi komentar yang menyakiti terlebih balasan tak berdasar kebenaran. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Ankabut ayat 3 sebagai berikut:

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ

Arab Latinnya:

Wa laqad fatannal-lażīna min qablihim falaya‘lamannallāhul-lażīna ṣadaqū wa laya‘lamannal-kāżibīn(a).

Artinya:

"Sungguh, Kami benar-benar telah menguji orang-orang sebelum mereka. Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui para pendusta," (QS. Al-Ankabut [29]: 3).

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah tentang berkata benar dalam penggunaan media sosial. Semoga kita termasuk orang yang dapat menjaga lisan dan tangan dari perbuatan dusta. Amiin amiin ya rabbal alamin.

Penutup dapat melihat contoh khotbah pertama.

4. Khutbah Jumat tentang Tahun Baru Islam: Optimis

Pembukaan dapat melihat contoh khotbah pertama.

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Tahun baru adalah harapan-harapan baru. Bisa jadi seseorang telah gagal di tahun-tahun sebelumnya. Namun, ia tidak boleh putus asa dan seyogianya terus berharap. Oleh sebab itu, penting bagi seorang muslim memiliki sifat optimis.

Apa itu optimis? Optimis adalah harapan dan keyakinan positif atas segala sesuatu yang bakal mencapai keberhasilan. Islam menegaskan pentingnya sifat optimis dalam Surah Ali Imran ayat 139 sebagai berikut:

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Arab Latinnya:

Wa lā tahinū wa lā taḥzanū wa antumul-a‘launa in kuntum mu'minīn(a).

Artinya:

"Janganlah kamu [merasa] lemah dan jangan [pula] bersedih hati, padahal kamu paling tinggi [derajatnya] jika kamu orang-orang mukmin," (QS. Ali Imran [3]: 139).

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Tidak hanya sifat pantang menyerah, optimis juga mendatangkan perasaan yang lebih baik hingga raut wajah yang ceria. Maka dari itu, penting memiliki sifat optimis dalam diri seseorang.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لاَ طِيَرَةَ، وَخَيْرُهَا الفَأْلُ». قِيلَ: وَمَا الفَأْلُ؟ قَالَ: «الكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ يَسْمَعُهَا أَحَدُكُمْ». (رَوَاهُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ)

Artinya:

“Dari Abu Hurairah RA, dia berkata; Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada rasa tiyasah [firasat buruk dan kesialan], dan yang lebih baik dari itu adalah rasa optimis. Maka ditanyakanlah kepada beliau: Apa yang dimaksud dengan rasa optimis? Beliau bersabda: Yaitu kalimat baik yang sering didengar oleh salah seorang dari kalian,” (HR. Ahmad).

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah tentang sifat optimis menyambut tahun baru Islam. Semoga kita terhindar atas sifat putus asa dari rahmat Allah Swt. Amiin amiin ya rabbal alamiin.

Penutup dapat melihat contoh khotbah pertama.

Baca juga artikel terkait TAHUN BARU ISLAM atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Edusains
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif