tirto.id - Sholat dan keutamaanya menjadi salah satu materi khutbah yang dapat disampaikan kepada para jemaah Salat Jumat. Salat adalah rukun Islam kedua, terutama salat fardu atau salat lima waktu.
Orang muslim wajib hukumnya menjalankan salat lima waktu setiap hari. Orang muslim dalam kondisi mukallaf namun tidak menjalankan salat fardu, bagi mereka adalah murka Allah Swt.
Terlepas dari itu, salat fardu memiliki berbagai keutamaan bagi pelaksananya. Salah satu keutamaan salat fardu adalah mencegah seorang muslim dari perbuatan maksiat.
Orang yang mampu memahami makna salat secara benar, akan senantiasa berusaha mengingat serta bertakwa kepada perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.
Menyampaikan betapa pentingnya salat dalam khotbah Jumat tentu dapat menjadi ilmu yang berharga bagi umat muslim.
Khutbah Jumat Singkat tentang Sholat dan Keutamaannya
Khutbah Jumat singkat sebelum ibadah Salat Jumat bisa mengangkat tema soal sholat dan keutamaannya. Berikut ini ada dua contoh khutbah Jumat singkat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab lengkap dengan dalilnya:
Khutbah I
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
ألْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإيْمَانِ وَالإسْلاَمِ وَأفْضَلَنَا باِلعِلْمِ وَاْلعَمَلِ عَلىَ سائر مَخْلُوْقَاتِهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أشْرَفِ نَبِيِّهِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدْ أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, شَهَادَةً تُنْجِبْنَا بِهَا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمِ الْقِيَامَة, واشهد ان محمّدا عبده ورسوله لاَنَبِيَ بَعْدَهُ ، أمابعد : ياَأَيُّهاَ النَّاسُ اتَّقُوالله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Segala puji hanya pada Allah Swt., atas seluruh limpahan rahmat, taufik, serta inayah-Nya kepada kita semua. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Khatib mengimbau kepada seluruh jemaah untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. Sebab orang-orang yang mulia adalah mereka yang senantiasa beriman dan bertakwa dengan menjalankan perintah serta menjauhi segala larangan-Nya. Allah Swt., berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 102 sebagai berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Arab Latinnya:
Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha ḥaqqa tuqātihī wa lā tamūtunna illā wa antum muslimūn(a).
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam,”(QS. Ali-Imran [3]: 102).
Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang sholat dan keutamaannya.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Salat adalah rukun Islam yang kedua setelah seseorang mengucap dua kalimat syahadat. Namun dalam hal ini, salat yang dimaksud lebih ke salat fardu atau salat lima waktu yakni Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya.
Hukum menjalankan salat lima waktu setiap hari bagi umat Islam yang telah mukallaf adalah wajib. Bagi mereka yang tidak menunaikan salat tersebut secara sengaja akan diganjar siksaan yang pedih. Allah Swt., berfirman dalam Surah Al-Ma'un ayat 4-5 sebagai berikut:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
Arab Latinnya:
Fawailul lil-muṣallīn(a). Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn(a).
Artinya:
"Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat, [yaitu] yang lalai terhadap salatnya, (QS. Al-Ma'un [107]: 4-5).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah.
Berbeda dengan ibadah lainnya, salat langsung diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. dari Allah Swt. tanpa melalui perantara Jibril As. Hal ini terjadi dalam peristiwa Isra dan Mikraj yang salah satunya termuat dalam Surah Al-Isra ayat 1 sebagai berikut:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Arab Latinnya:
Subḥānal-lażī asrā bi‘abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī‘ul-baṣīr(u).
Artinya:
"Maha Suci [Allah] yang telah memperjalankan hamba-Nya [Nabi Muhammad] pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda [kebesaran] Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat," (QS. Al-Isra [17]: 1).
Akan tetapi, tahukah bahwa salat akan menjadi salah satu ibadah yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak. Tidak hanya itu, salat menjadi pembeda antara kaum muslim dan orang kafir. Rasulullah Saw. pernah bersabda dalam sebuah hadis sebagai berikut:
"Amalan seorang hamba yang paling pertama dihisab di hari Kiamat adalah salat, jika salatnya baik maka baik pula seluruh amalannya, dan jika salatnya rusak maka rusak pula seluruh amalannya," (HR. Thabarani).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Selain sebagai pondasi dan amalan hisab pertama, salat juga memiliki keutamaan sebagai pencegah seorang muslim dari perbuatan dosa. Sebab di dalam pelaksanaan salat, seorang muslim dapat menghayati dengan benar hakikat dari seorang hamba.
Maka dari itu, wajar apabila salat menjadi pengingat ketika seorang muslim diuji keimanannya dari perbuatan maksiat. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Ankabut ayat 45 sebagai berikut:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Arab Latinnya:
Utlu mā ūḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta tanhā ‘anil-faḥsyā'i wal-munkar(i), wa lażikrullāhi akbar(u), wallāhu ya‘lamu mā taṣna‘ūn(a).
Artinya:
"Bacalah [Nabi Muhammad] Kitab [Al-Qur’an] yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari [perbuatan] keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah [salat] itu lebih besar [keutamaannya daripada ibadah yang lain]. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,"(QS. Al-Ankabut [29]: 45).
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Terlepas dari berbagai keutamaan salat di atas, seorang muslim sudah sepatutnya wajar untuk menjalankan ibadah fardu tersebut. Allah Swt. tidak membutuhkan salat kita.
Sebanyak apapun kita salat, tidak akan menambah keagungan sifat Allah Swt. Namun, justru kita yang membutuhkan salat sebagai penolong dalam kehidupan hingga akhirat kelak.
Maka dari itu, salat harus senantiasa ditegakkan terutama lima waktu. Sekalipun tertinggal maupun ketiduran serta sebagainnya, salat harus tetap dibayar. Sebab salat adalah tanggungan kaum muslim yang tidak dapat digantikan melainkan dengan amalan tersebut.
Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khotbah seputar sholat dan keutamaannya. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan bagi khatib maupun jemaah sekalian. Terlebih lagi, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.
بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرَ الْحَكِيْمَ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ العَلِيْمُ, وَأَقُوْلُ قَوْلى هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الْاَحْيَآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Iswara N Raditya