Menuju konten utama

Sejarah 1 Muharram Tahun Baru Islam & Daftar Bulan Kalender Hijriah

Sejarah 1 Muharram tahun baru Islam ditetapkan pada masa Umar bin Khattab. Berikut daftar nama-nama bulan dalam Kalender Hijriah.

Sejarah 1 Muharram Tahun Baru Islam & Daftar Bulan Kalender Hijriah
Ilustrasi Kaligrafi Muhammad. foto/istockphoto

tirto.id - Sejarah 1 Muharram ditetapkan sebagai tahun baru Islam terjadi pada masa khalifah Umar bin Khattab. Diputuskannya 1 Muharam sebagai awal tahun Hijriyah terjadi setelah adanya pertanyaan Abu Musa al-Asy'ari yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Basrah.

Dalam kehidupan masyarakat Arab pra-Islam, sebenarnya sudah dikenal kalender kamariah dan kalender campuran antara kalender kamariah (kalender bulan) dan kalender syamsiyah (kalender matahari). Demikian pula sudah ada nama-nama bulan dalam setahun.

Meskipun demikian, masyarakat Arab pra-Islam menandai sebuah tahun bukan dengan hitungan angka, melainkan dengan memberi nama tahun tersebut berdasarkan sebuah kejadian besar.

Sebagai contoh, tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. (diperkirakan pada 571 M) dikenal sebagai Tahun Gajah. Pasalnya, pada tahun tersebut berlangsung ekspedisi Abrahah, Gubernur Yaman yang berniat menghancurkan Ka'bah dengan pasukan yang dipimpin gajah.

Pada 638 M (17 H), Abu Musa al-Asy'ari yang memimpin Basrah, mengeluhkan tidak adanya titimangsa dalam surat-surat yang berkaitan dengan administrasi, hanya mencantumkan bulan tanpa tanggal dan tahun. Ini membuat Abu Musa kesuitan dalam menentukan mana surat yang lebih dahulu dan mana surat yang belakangan.

Menyadari hal ini, Umar kemudian mengadakan musyawarah dengan para sahabat Nabi saw. Saat itu, selain penanggalan yang sudah dikenal oleh orang Arab, ada pula penanggalan lain, seperti penanggalan Mesir dan Persia.

Dalam A History of Muslim Historiography, Franz Rosenthal menyebutkan, saat musyawarah itulah, terdapat perbedaan pendapat soal kapan dimulainya penanggalan Islam. Ada setidaknya 4 pendapat, yaitu tahun kelahiran Nabi saw., tahun diangkatnya beliau sebagai Rasul, tahun beliau hijrah, dan tahun ketika Rasulullah wafat.

Ali bin Abi Thalib kemudian mengusulkan agar tahun pertama dalam kalender Islam dihitung dari tahun hijrah, peristiwa Nabi Muhammad saw. berangkat dari Makkah ke Madinah.

Alasannya, hijrah menjadi pembeda antara yang benar dari yang salah, dan hijrah menjadi titik awal kemenangan Islam. Pendapat ini banyak disepakati karena tahun Nabi hijrah adalah tahun ketika umat Islam mulai menunjukkan kekuatan mereka.

Permasalahan berikutnya adalah penentuan bulan pertama dalam kalender Islam. Abdurrahman bin Auf mengusulkan bulan Rajab karena merupakan bulan suci pertama dalam setahun.

Ali, atau dalam riwayat lain Utsman bin Affan, memiliki ide agar bulan pertama dalam kalender tersebut dimulai dengan bulan Muharram, sesuai dengan kebiasaan saat itu.

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw., ditemani oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq sendiri berlangsung sejak akhir bulan Safar hingga bulan Rabiul Awal.

Karena peristiwa Hijrah menjadi patokan awal penanggalan Islam, maka kalendernya disebut kalender Hijriyah. Kalender ini mengadopsi bulan-bulan yang sudah dikenal oleh masyarakat pra-Islam, dengan rentang waktu 354 hari dalam setahun, atau sekitar 11 hari lebih cepat dibandingkan dengan kalender syamsiyah (kalender surya).

Daftar Nama-Nama Bulan dalam Kalender Hijriah

Dalam kalender Hijriah yang menggunakan sistem penanggalan bulan, sebuah hari dimulai dari waktu terbenamnya matahari (magrib) dan berakhir pada waktu yang sama pada hari berikutnya. Ini berbeda dengan kalender syamsiyah yang dimulai pada tengah malam (pukul 00.00).

Setiap bulan dalam kalender Hijriah terdiri dari 29 atau 30 hari. Pada masa lampau, datangnya bulan baru ditandai dengan terlihatnya hilal atau bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi.

Dalam kalender hijriah juga dikenal sistem penanggalan seminggu selama 7 hari, yang dimulai dari ahad (pertama, minggu), al-itsnain (kedua, senin), ats-tsalasa (ketiga, selasa), arbi'a (keempat, Kamis), al-khamis (kelima), al-jumuah (hari berkumpul, Jumat), dan as-sabt (hari istirahat, Sabtu).

Sementara itu, pembagian bulan dalam kalender Hijriah adalah sebagai berikut.

Bulan ke-NamaTulisan ArabPeristiwa Penting
1Muharamٱلْمُحَرَّمawal tahun dalam kalender Hijriah, hari Asyura (10 Muharam)
2Safarصَفَر
3Rabiul Awalرَبِيع ٱلْأَوَّلkelahiran Nabi Muhammad saw. (12 Rabiul Awal)
4Rabiul Akhir

رَبِيع ٱلْآخِر

5Jumadil Awalجُمَادَىٰ ٱلْأُولَىٰ
6Jumadil Akhir

جُمَادَىٰ ٱلْآخِرَة

7RajabرَجَبIsra dan Miraj (27 Rajab)
8Sya'banشَعْبَان
9Ramadhanرَمَضَانpuasa wajib bagi umat Islam yang sudah balig dan tidak berhalangan selama sebulan penuh
10SyawalشَوَّالHari Raya Idul Fitri (1 Syawal)
11Zulqaidahذُو ٱلْقَعْدَة
12Zulhijahذُو ٱلْحِجَّةWukuf Arafah (9 Zulhijah), Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah)

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya