Menuju konten utama

4 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kebangkitan Nasional

Contoh amanat pembina upacara Hari Kebangkitan Nasional dapat berupa pesan arahan dan motivasi untuk merawat nasionalisme. Simak contohnya berikut ini.

4 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kebangkitan Nasional
Organisasi Budi Utomo didirikan oleh para pelajar STOVIA. Contoh amanat pembina upacara \Hari Kebangkitan Nasional dapat menceritakan kiprah organisasi tersebut. (FOTO/kesbangpol.kulonprogokab.go.id)

tirto.id - Amanat pembina upacara Hari Kebangkitan Nasional dapat menyampaikan materi terkait sejarah perjuangan bangsa hingga sikap nasionalisme. Kebangkitan nasional di Indonesia tidak lepas dari bangkitnya para pemuda masa lalu yang berjuang demi mendapatkan kemerdekaan dan lepas dari penjajahan.

Amanat pembina upacara menjadi salah satu susunan acara yang penting. Salah satu fungsinya untuk memberikan arahan dan motivasi untuk semua peserta upacara. Selain itu, pembina upacara dapat menanamkan berbagai nilai kebangsaan dan karakter saat menyampaikan materi.

Oleh sebab itu, amanat pembina upacara tentang Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dapat memberikan dampak positif bagi peserta agar lebih nilai yang terkandung pada peringatan tersebut. Dalam tulisan ini, turut disediakan contoh amanat pembina upacara Hari Kebangkitan Nasional yang disisipkan berbagai pesan kebangsaan hingga nasionalisme.

Kumpulan Judul Amanat Pembina Upacara tentang Hari Kebangkitan Nasional

Ada banyak pilihan judul untuk digunakan dalam penyusunan teks amanat pembina upacara Hari Kebangkitan Nasional. Daftar ide judul amanat pembina upacara Harkitnas antara lain seperti berikut:

No.Ide Judul Amanat Pembina Upacara
1Menjaga Semangat Kebangkitan Nasional di Zaman Digital
2Bahu-Membahu Membangun Indonesia Maju
3Menjaga Nasionalisme dalam Keberagaman
4Menjadi Generasi Tangguh untuk Kebangkitan Nasional
5Merajut Aksi Nyata untuk Indonesia Lebih Berprestasi
6Meneladani Semangat Para Pendiri Bangsa
7Kebangkitan Nasional di Tangan Pemuda
8Indonesia Perlu Unggul, Tak Sekedar Bangkit
9Menjaga Persatuan melalui Kebangkitan Nasional
10Belajar dari Masa Lalu untuk Indonesia Maju
11Kebangkitan Bangsa Berawal dari Pendidikan Berkualitas
12Cara Memaknai Kebangkitan Nasional Masa Kini
13Merawat Semangat Cinta Tanah Air untuk Indonesia Bangkit
14Bangsa Hebat, Indonesia Kuat
15Indonesia Tangguh di Tengah Tantangan Zaman
16Menjawab Tantangan Kebangkitan Nasional Era Modern
17Menyatukan Langkah Bersama untuk Indonesia Bangkit
18Bangkit Melawan Kemalasan
19Sekolah sebagai Tempat Menjaga Karakter Bangsa
20Refleksi Hari Kebangkitan Nasional
21Peran Pelajar untuk Mempertahankan Kebangkitan Nasional
22Merawat Nasionalisme di Era Globalisasi
23Tak Cukup Berjuang, Waktunya Membangun
24Warisan Nyata Kebangkitan Nasional
25Membangkitkan Potensi Diri untuk Memajukan Negeri

Kumpulan Teks Amanat Pembina Upacara Hari Kebangkitan Nasional

Teks amanat pembina upacara tentang Hari Kebangkitan Nasional dapat disusun setelah menentukan judul atau tema. Beberapa contoh amanat pembina upacara Harkitnas yang sudah jadi, dapat disimak sebagai berikut:

Contoh amanat pembina upacara Hari Kebangkitan Nasional (1)

Merdeka!

Salam sejahtera dan sehat bagi kita semua.

Saudara-saudari sebangsa dan setanah air,

Hari Kebangkitan Nasional tahun ini kembali kita peringati. Momentum ini amatlah penting bagi perjalanan bangsa kita.

Akan tetapi, perlu diingat, peringatan Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya seremonial semata. Mari kita kembali merenung tentang sejarah di balik peringatan Harkitnas, demi memahami substansi Kebangkitan Nasional.

Peringatan Harkitnas diawali dengan keputusan Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948 silam yang menetapkan hari lahir Budi Utomo sebagai momen bangkitnya nasionalisme Bangsa Indonesia. Penetapan ini tergolong tepat, mengingat kala itu terdapat potensi perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai perkumpulan, Budi Utomo mengusung semangat persatuan. Nilai ini menjadi inspirasi untuk meneguhkan kekuatan dan mencegah perpecahan di Indonesia.

Budi Utomo dianggap sebagai salah satu organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern. Kemunculannya di awal abad 20 menjadi tonggak penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada 20 Mei 1908, Budi Utomo bertujuan mengatasi ketertinggalan bangsa Indonesia dari negara-negara lain, terutama Belanda. Ketertinggalan itu mencakup segi kesejahteraan maupun pendidikan.

Budi Utomo menetapkan tiga cita-cita penting: memerdekakan cita-cita kemanusiaan, mendorong kemajuan untuk nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat.

Kelahiran Budi Utomo disusul oleh berdirinya organisasi-organisasi pergerakan lainnya. Sebut saja Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, hingga Muhammadiyah.

Saudara-saudari sebangsa dan setanah air,

Apa yang menjadi semangat Budi Utomo tetap relevan dalam konteks kehidupan kita saat ini. Kondisi ekonomi dan geopolitik global belum stabil. Kebangkitan nasional bisa kembali dimaknai sebagai jalan Indonesia untuk meningkatkan persatuan dan arah tujuan bangsa kita.

Oleh karena itu, jangan berhenti untuk terus bekerja keras dan senantiasa berkolaborasi. Hal ini merupakan upaya kita dalam memajukan perekonomian nasional dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Saudara-saudari sebangsa dan setanah air,

Kutipan dari Dr. Sutomo mengingatkan kita: “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga.”

Demikian amanat pembina upacara dari saya. Semoga kita dapat mengisi setiap nafas hidup kita untuk kebaikan bagi bangsa Indonesia.

Merdeka!

Contoh amanat pembina upacara Hari Kebangkitan Nasional (2)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Bapak dan ibu guru beserta seluruh staf sekolah yang saya hormati.

Anak-anakku semua yang saya sayangi.

Pagi ini kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional melalui pelaksanaan upacara bendera. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengingat masa lalu.

Dahulu, Indonesia pernah jatuh terpuruk. Bangsa kita sangat diremehkan seiring dengan datangnya kaum penjajah. Namun, bangsa Indonesia mampu bangkit di tangan generasi muda saat itu yang berhasil menjaga semangat persatuan dan berjuang mengatasi berbagai masalah yang menghadang.

Anak-anakku,

Tidak mudah bagi pejuang saat itu untuk membenahi Indonesia. Bangsa kita terbelakang. Akses untuk mendapatkan pendidikan sangat sulit sehingga mudah diinjak-injak kaum penjajah.

Syukurlah pemuda terpelajar mulai melakukan berbagai gerakan untuk mencerdaskan bangsa. Perlawanan pun tidak hanya melalui peperangan, tetapi juga masuk ke ranah diplomasi politik. Keberadaan Indonesia mulai diakui setelah proklamasi kemerdekaan terjadi pada 17 Agustus 1945.

Rentetan panjang perjuangan tersebut mengingatkan kita bahwa pemuda adalah agen perubahan untuk kebangkitan nasional. Pemuda memiliki peran besar dalam perjalanan bangsa. Di tangan mereka, estafet kepemimpinan negara ini akan diserahkan.

Oleh sebab itu, jadilah kalian sebagai generasi penerus yang akan menentukan masa depan negeri ini. Langkah pasti yang harus kalian lakukan untuk bangkit yaitu mengisi hari-hari dengan prestasi. Prestasi-prestasi inilah yang kelak akan membawa kalian untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa Indonesia.

Mari anak-anakku. Kalian jangan sampai hanya menjadi penonton untuk menuju perubahan Indonesia yang lebih baik. Jadilah pelaku yang memberikan harapan bagi bangsa. Jadilah pemimpin jujur dan amanah yang menjalankan berbagai sikap positif dari hal-hal kecil di lingkungan sekitar.

Demikian amanah upacara Hari Kebangkitan Nasional. Semoga kita menjadi pelaku perubahan menuju kebangkitan nasional.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh amanat pembina upacara Hari Kebangkitan Nasional (3)

Selamat pagi semua peserta upacara.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru sekalian beserta staf tata usaha.

Yang saya banggakan anak-anakku.

Pada pagi yang cerah ini, mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita. Salah satu nikmat tersebut ada kesehatan yang baik sehingga menjadikan kita dapat berkumpul di lapangan ini untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

Hari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei. Ketika momentum ini datang, kita akan diingatkan tentang kiprah pemuda bangsa yang memulai kebangkitan di negeri ini setelah sekian lama dijajah.

Awal mula kebangkitan tersebut dari berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 1908. Perlahan tapi pasti, rakyat Indonesia menyadari kebangkitan yang diharapkan memerlukan persatuan dan kesatuan bangsa saat berjuang. Akhirnya, perjuangan melawan melawan penjajah berakhir dengan kemerdekaan yang hasilnya kita rasakan sampai saat ini.

Anak-anakku sekalian.

Indonesia Maju adalah keniscayaan. Negeri ini terus menerus melakukan pembangunan dalam berbagai aspek untuk mencapai kehidupan bangsa yang adil dan makmur. Kita bisa berperan serta dalam kebangkitan tersebut dengan melakukan berbagai sikap positif dalam wujud apa pun yang kita mampu.

Sebagai pelajar, wujud merawat kebangkitan nasional itu dengan tekun belajar dan melahirkan berbagai prestasi. Semakin banyak rakyat Indonesia yang mampu mengenyam pendidikan, maka peradaban di negeri akan terus maju.

Jangan berkecil hati jika kontribusi kita bagi negeri ini masih tampak terlalu kecil. Langkah tersebut setidaknya menjadi bukti bahwa kita telah berpihak pada upaya untuk mempertahankan kebangkitan nasional dan sekaligus mengisi kemerdekaan yang telah tercipta melalui aksi nyata.

Mari siapa pun juga, kita jadikan diri ini sebagai agen perubahan untuk Indonesia. Apa pun bentuk partisipasi kita dalam pembangunan jangan sampai dianggap remeh. Banyak prestasi besar dimulai dari sebuah langkah kecil.

Demikian amanat pembina hari ini. Terima kasih.

Contoh amanat pembina upacara Hari Kebangkitan Nasional (4)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang kami hormati Bapak dan Ibu guru beserta staf tata usaha

Yang saya sayangi para siswa semuanya

Pada pagi hari ini kita dapat berkumpul bersama-sama tidak lain karena atas karunia Tuhan Yang Mahakuasa. Dialah yang memberikan nikmat sehat dan kesempatan sehingga membuat bisa memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan rasa bangga.

Anak-anak sekalian.

Semua rakyat Indonesia dapat berkontribusi dalam pembangunan negara ini untuk mewujudkan keberlangsungan kebangkitan nasional. Memang kalian terbilang masih remaja sehingga seakan tak tampak aksi nyata kalian. Tapi, ketahuilah bahwa upaya keras kalian belajar di sekolah justru menjadi tindakan nyata turut memajukan negeri ini.

Bagaimana mungkin semua itu terjadi? Anak-anakku, dulu kebangkitan nasional dimulai dari kesadaran para kaum terpelajar untuk melawan penjajah menggunakan berbagai upaya. Ikhtiar dengan berperang sudah dilakukan. Saat banyak rakyat yang mulai mengenyam pendidikan, perjuangan tersebut diikuti dengan melakukan diplomasi politik.

Pendidikan amatlah penting dalam kebangkitan nasional. Peradaban yang maju turut diawali dengan adanya kesadaran terhadap pendidikan. Dengan menyingkirkan kebodohan, maka segala bentuk keterbelakangan dapat dicegah.

Anak-anakku, jangan pernah mengatakan untuk menyerah selama kalian masih mampu menuntut ilmu. Mencari ilmu tidak hanya bisa kalian dapatkan di sekolah. Apa pun bentuk ilmu dari lingkungan, buku, internet, dan sebagai merupakan pintu menuju kebangkitan setidaknya untuk diri sendiri.

Saat dewasa nanti, pemimpin selanjutnya berasal dari generas kalian. Semakin banyak generasi baru yang cerdas, ia memiliki peluang membawa negara ini kepada masa depan lebih baik. Perjuangan mempertahankan kebangkitan ini cukup panjang dan kalian nanti akan sampai pada waktunya untuk mengadakan perubahan.

Mari kita sama-sama mengikrarkan diri untuk terus bersemangat meneruskan kebangkitan nasional. Apa pun kontribusi kita, itu adalah bentuk keberpihakan pada keadaan Indonesia yang lebih baik.

Sekian amanat pembina upacara pagi hari ini. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait HARI KEBANGKITAN NASIONAL atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar