Menuju konten utama
Contoh Teks Khutbah Jumat

Khutbah Jumat Singkat untuk Pelajar: Hari Kebangkitan Nasional

Khutbah Jumat singkat untuk pelajar dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Khutbah Jumat Singkat untuk Pelajar: Hari Kebangkitan Nasional
Arsip Foto. Khotib menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, banda Aceh, Aceh, Jumat(20/11/2020). AntaraFoto/Ampelsa

tirto.id - Khutbah Jumat singkat untuk pelajar dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional akan menyampaikan terkait perjuangan pahlawan dan pentingnya menuntut ilmu.

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap 20 Mei. Salah satu hari besar bersejarah bagi bangsa Indonesia tersebut dapat menjadi momentum untuk meningkatkan semangat nasionalisme.

Untuk para siswa, Harkitnas dapat dimanfaatkan sebagai momen untuk lebih meningkatkan semangat belajar. Dalam Islam, orang yang mencari ilmu dengan sungguh-sungguh termasuk dalam golongan yang derajatnya ditinggikan di hadapan Allah Swt.

Khutbah Jumat Singkat untuk Pelajar: Hari Kebangkitan Nasional

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ قال الله تعالى: اعوذبالله من الشيطان الر جيم

Latin: Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruh, wana’udzu billahi min syururi anfusina, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillahu falaa mudhilla lah, wamayyudhlil falaa haadiya lah. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh. Allahumma shalli wasallim wabarik ’ala sayyidina muhammadin wa ’ala alihi washahbihi ajma’in. amma ba’du.

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Swt., karena berkat limpahan rahmat iman, Islam, dan sehat, pada hari ini, Jumat, 19 Mei 2023, kita dapat berkumpul dalam majelis salat dan khotbah Jumat yang penuh kemuliaan.

Selawat dan salam Allah semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad saw., sosok uswatun-hasanah yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju masa yang terang benderang ini.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Khatib tidak lupa berwasiat kepada diri sendiri maupun jemaah untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. Sebaik-baiknya implementasi takwa adalah mengamalkan perintah serta rida segala anugerah Allah dan mempersiapkan diri dengan amal saleh untuk menghadapi kematian.

Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang keutamaan belajar dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Masyarakat Indonesia akan memperingati Harkitnas pada Sabtu, 20 Mei 2023 mendatang. Hari besar nasional tersebut merupakan peringatan tahunan di Indonesia yang ditetapkan Presiden Sukarno pada 20 Mei 1948 silam.

Penetapan peringatan Harkitnas diambil dari waktu pembentukan Boedi Oetomo, organisasi nasional dan modern pertama di Indonesia. Organisasi itu dibentuk pada 20 Mei 1908 silam di Batavia--sekarang Jakarta. Tujuan pembentukannya ialah menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.

Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Latar belakang Presiden Sukarno menetapkan Harkitnas karena keadaan negara yang dibayangi ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi. Itu terjadi di tengah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang ingin kembali berkuasa. Maka dari itu, semangat persatuan yang digagas Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.

Kini, kita telah menjadi bangsa yang merdeka. Namun, peran kita tetap sama yakni bersyukur. Bentuk syukur yang harus kita lakukan tidak hanya berupa ucapan, melainkan juga dengan cara mempertahankan nikmat ini.

Dalam Surah al-Ma’idah ayat 20, Allah berfirman:

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَاقَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا وَءَاتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ

Artinya: "Dan ingatlah, ketika Musa berkata kepada kaumnya, wahai kaumku, ingatlah ni’mat Allah atas kamu Dia telah menjadikan banyak nabi untukmu dan telah menjadikan kamu bangsa yang mardeka."

Dalam surah yang lain, yakni al-Nashr ayat 1-3, Allah berfirman kembali terkait pentingnya bersyukur.

إذا جاء نصر الله والفتح. ورأيت الناس يدخلون في دين الله أفواجا. فسبح بحمد ربك واستغفره إنه كان توابا

Artinya: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah maha penerima tobat."

Dalam rangka perayaan dan peringatan Harkitnas ini, marilah kita bangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun serta damai. Kendati masyarakat Indonesia terdiri dari beragam agama, kebudayaan, hingga bahasa, semangat persatuan masih tetap jadi modal utama dalam mempertahankan keutuhan negara. Syekh Musthofa Al-Ghalayini dalam kitab ‘Idzatun Nasyi’in menuliskan sebagai berikut:

أَنَّ لِلأُمَمِ أَجَلًا وَأَجَلُ كُلِّ أمَّةٍ يَوْمَ تَفْقَدُ حُرِّيَّتُهَا

Artinya:

Setiap bangsa memiliki ajal yang menjadi akhir [kematiannya], dan ajal setiap bangsa itu adalah ketika mereka kehilangan kemerdekaannya.”

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Masyarakat dapat memajukan tanah air dengan perannya masing-masing. Sebagai seorang siswa, tugasnya adalah belajar. Para siswa sudah sepatutnya memanfaatkan momentum kemerdekaan dengan belajar sebaik mungkin. Rasulullah saw. pernah bersabda dalam hadis dari Anas bin Malik ra. sebagai berikut:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya:

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”.

Dalam Islam, seseorang yang mencari ilmu memiliki derajat yang tinggi. Dibandingkan seseorang yang tidak mengetahui (tidak berilmu), orang-orang berilmu mempunyai derajat lebih mulia sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah Al-Mujadalah ayat 11 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Arab Latinnya:

Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥū fil-majālisi fafsaḥū yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzū fansyuzū yarfa‘illāhul-lażīna āmanū minkum, wal-lażīna ūtul-‘ilma darajāt(in), wallāhu bimā ta‘malūna khabīr(un).

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu ‘Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,’ lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, ‘Berdirilah,’ [kamu] berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Mujadalah [58]: 22).

Penjelasan terkait pentingnya menuntut ilmu bagi umat muslim juga tercatat dalam beberapa hadis Rasulullah saw. Salah satunya termuat dalam hadis riwayat Al-Bazzar, At-Thabarani, Al-Baihaki.

“Jadilah kamu seorang alim, pelajar, pendengar, atau pecinta [ilmu]. Jangan kamu menjadi yang kelima, yaitu pembenci [ilmu], maka binasalah kamu,” (HR Al-Bazzar, At-Thabarani, Al-Baihaki).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah seputar Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan bagi khatib maupun jemaah sekalian. Mari kita manfaatkan momentum Harkitnas ini dengan meningkatkan semangat dalam mencari ilmu.

Semoga Allah Swt. menjadi rida atas segala perbuatan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin