Menuju konten utama

Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Lalu, apa arti penting kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia?

Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?
Pelajar mengamati diorama sejarah di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gedung Stovia), Jakarta, Sabtu (19/5). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) setiap tahun pada 20 Mei. Penetapan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional dilakukan pada 1958 dan ditandai dengan perayaan besar-besaran di Istana Merdeka.

Pemerintah Indonesia biasanya menyelenggarakan beberapa acara khusus Harkitnas. Sebagai misal, Arsip Nasional Republik Indonesia menggelar pameran BINAR periode Mei 2024 dengan tema Hari Kebangkitan Nasional.

Secara umum, Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei dengan tujuan refleksi dan meningkatkan nasionalisme berbangsa. Lantas, mengapa tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Untuk memahami secara utuh, baca sampai tuntas artikel ini. Berikut juga akan dijelaskan arti penting kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia.

Mengapa Tanggal 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional karena bertepatan dengan tanggal berdirinya organisasi Budi Utomo (Boedi Oetomo), yakni 20 Mei 1908. Meskipun bukan satu-satunya organisasi bercorak nasionalis, Boedi Oetomo dinilai sebagai langkah awal kebangkitan rakyat Indonesia melawan kolonialisme.

Budi Utomo dianggap sebagai tonggak kebangkitan masyarakat Indonesia dalam melawan kolonialisme. Perkumpulan yang dicetuskan salah satunya oleh Soeradji Tirtonegoro tersebut merupakan pelopor organisasi modern yang membangkitkan semangat nasionalisme serta rasa persatuan Indonesia.

Budi Utomo merupakan organisasi yang menghimpun pemuda-pemuda pribumi untuk memperoleh pendidikan. Hal inilah yang berkontribusi dalam kebangkitan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Alasan mengapa tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional pernah disampaikan oleh Sukarno dalam pidato perayaan Harkitnas pertama di Istana Merdeka. Dikutip dari buku 80 Tahun Kebangkitan Nasional (1988), Sukarno memaparkan alasan Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei, juga hubungannya dengan Budi Utomo.

Meskipun umurnya cukup singkat, yakni sejak medio 1908 hingga 1935, Budi Utomo berperan besar dalam perjuangan rakyat melawan penjajahan pada masa-masa setelahnya. Semangat persatuan dan kesatuan yang diusung organisasi tersebut menyebar cukup luas dan mendalam di masyarakat.

Boedi Oetomo mengilhami pembentukan Sarekat Islam (SI) pada 1911 oleh Haji Samanhudi. Cakupannya pun menjadi lebih luas. Budi Utomo lebih aktif di bidang kebudayaan Jawa sedangkan SI melebarkan sayap kegiatannya dalam konteks luar Jawa.

"... Jang kita peringati ialah bahwa 20 Mei 1908 itu berisi kemenangan satu asas, kemenangan satu beginsel..." demikian sepenggal kalimat Sukarno saat pidato peringatan Harkitnas pertama di Istana Merdeka.

Di tahun berdirinya Budi Utomo, Pemerintah Hindia Belanda mulai memberi kebijakan yang longgar terkait pendidikan dan organisasi. Perubahan ini seiring dengan diterapkannya Politik Etis atau Politik Balas Budi Belanda.

Penerapan Politik Etis ini diterapkan karena banyak kalangan etis mendesak pemerintah kolonial untuk menerapkan kebijakan yang berpihak kepada kaum pribumi alias rakyat Indonesia.

Salah satu bentuk Politik Etis ini menjamin pendidikan bisa diperoleh masyarakat Indonesia. Berkat pendidikan ini juga perjuangan pribumi melawan Pemerintah Belanda mengalami pembaruan begitu memasuki abad ke-20.

Kalangan intelektual menerapkan perjuangan lewat pikiran dan organisasi, alih-alih dengan kekerasan dan perang. Budi Utomo selaku pelopor organisasi pendidikan, sosial, dan budaya, kala itu dinilai berkontribusi besar dalam perubahan ini.

Tidak hanya menjadi tempat untuk menempuh pendidikan, Budi Utomo juga menjadi wadah sosial bagi pemuda-pemuda yang terhimpun di dalamnya.

Pada awal berdirinya, Budi Utomo hanya dibuka bagi penduduk Jawa dan Madura. Namun, seiring berjalannya waktu masyarakat Bali juga boleh menempuh pendidikan di sana. Setelah eksis, sejumlah organisasi pendidikan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi, satu per satu mulai bermunculan di dalam negeri.

Selain Sarekat Islam (1912), ada juga Indische Partij (1912), Muhammadiyah (1912), Perhimpunan Indonesia (1925), Javaansche Padvinders Organisatie (1916), Partai Nasional Indonesia (1928), dan masih banyak lagi.

Apa Arti Penting Kebangkitan Nasional bagi Bangsa Indonesia?

Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei memiliki arti yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Berikut penjelasan arti penting Harkitnas bagi bangsa Indonesia.

1. Awal pergerakan nasional

Hari Kebangkitan Nasional diperingati sebagai penanda dimulainya pergerakan nasional Indonesia yang berjuang melawan penjajahan. Boedi Oetomo dinilai sebagai organisasi awal yang memperjuangkan itu secara sistematis dan terorganisasi.

2. Kebangkitan semangat nasionalisme

Hari kebangkitan nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei agar masyarakat Indonesia senantiasa ingat dengan kebangkitan semangat nasionalisme di masa penjajahan. Boedi Oetomo merupakan simbol kesadaran bahwa persatuan dan kesatuan sangat penting untuk melawan penjajahan.

3. Momentum refleksi dan inspirasi

Harkitnas menjadi momentum bagi bangsa untuk merefleksikan perjuangan para bapak bangsa dalam meraih kemerdekaan. Ini juga bisa menjadi inspirasi bagi pemuda untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.

4. Penyatuan berbagai elemen bangsa

Budi Utomo merupakan organisasi awal yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat dengan tujuan berjuang melawan penjajahan. Itulah mengapa organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 mei 1908 dianggap sebagai kebangkitan bangsa. Saat itu, rakyat sadar bahwa persatuan dan kesatuan merupakan hal penting.

5. Peran krusial pendidikan

Arti penting kebangkitan Nasional bagi bangsa Indonesia juga berkaitan dengan peran pendidikan. Budi Utomo sejak awal menekankan bahwa pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan rakyat memperjuangkan hak-haknya, juga membangun bangsa yang berdaulat.

Baca juga artikel terkait HARKITNAS 2024 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Fadli Nasrudin