Menuju konten utama

Mengapa 20 Mei Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional karena bertepatan dengan berdirinya organisasi Budi Utomo.

Mengapa 20 Mei Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional?
Pelajar mengamati diorama sejarah di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gedung Stovia), Jakarta, Sabtu (19/5). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) setiap tahun pada 20 Mei. Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional karena bertepatan dengan berdirinya organisasi Budi Utomo (Boedi Oetomo).

Organisasi Budi Utomo sendiri dianggap sebagai tonggak kebangkitan masyarakat Indonesia dalam melawan kolonialisme. Hal ini karena Budi Utomo merupakan pelopor organisasi modern yang membangkitkan semangat nasionalisme serta rasa persatuan Indonesia.

Peringatan Harkitnas 2023 jatuh pada hari ini, Sabtu (20/5/2023) dan dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada misi penting di balik peringatan Harkitnas.

Melalui peringatan hari besar ini, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat memperkuat semangat nasionalisme agar dapat mencapai persatuan dan pembangunan.

Mengapa 20 Mei Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tanggal 20 Mei diperingati sebagai Harkitnas karena merupakan hari berdirinya organisasi Budi Utomo yang menjadi langkah awal kebangkitan masyarakat Indonesia.

Budi Utomo merupakan organisasi yang menghimpun pemuda-pemuda pribumi untuk memperoleh pendidikan. Hal inilah yang berkontribusi dalam kebangkitan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Masih menurut Kemendikbud, Budi Utomo berdiri pada akhir abad ke-19, tepatnya pada 20 Mei 1908. Budi Utomo didirikan di Batavia yang kini dikenal sebagai Jakarta.

Pencetus Budi Utomo adalah beberapa siswa di School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) yang merupakan cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI).

Nama-nama pendiri Budi Utomo adalah Soetomo, Soeradji Tirtonegoro, Goenawan Mangoenkoesoemo, Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Raden Ongko Prodjosoedirdjo, Mochammad Saleh, dan Raden Mas Goembrek.

Di tahun berdirinya Budi Utomo, Pemerintah Belanda di Indonesia mulai memberi kebijakan yang longgar terkait pendidikan dan organisasi. Perubahan ini seiring dengan diterapkannya Politik Etis atau Politik Balas Budi Belanda.

Penerapan Politik Etis ini diterapkan karena banyak kalangan etis mendesak pemerintah kolonial untuk menerapkan kebijakan yang berpihak kepada kaum pribumi alias rakyat Indonesia.

Salah satu bentuk Politik Etis ini menjamin pendidikan bisa diperoleh masyarakat Indonesia. Berkat pendidikan ini juga perjuangan pribumi melawan Pemerintah Belanda mengalami pembaruan begitu memasuki abad ke-20.

Kalangan intelektual menerapkan perjuangan lewat pikiran dan organisasi, alih-alih dengan kekerasan dan perang. Budi Utomo selaku pelopor organisasi pendidikan, sosial, dan budaya kala itu dinilai berkontribusi besar dalam perubahan ini.

Tidak hanya menjadi tempat untuk menempuh pendidikan, Budi Utomo juga menjadi wadah sosial bagi pemuda-pemuda yang terhimpun di dalamnya. Pada awal berdirinya, Budi Utomo hanya dibuka bagi penduduk Jawa dan Madura.

Namun, seiring berjalannya waktu masyarakat Bali juga boleh menempuh pendidikan di Budi Utomo. Setelah Budi Utomo berdiri dan eksis, sejumlah organisasi pendidikan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi satu per satu mulai bermunculan di dalam negeri.

Ini termasuk Sarekat Islam (1912), Indische Partij (1912), Muhammadiyah (1912), Perhimpunan Indonesia (1925), Javaansche Padvinders Organisatie (1916), Partai Nasional Indonesia (1928), dan masih banyak lagi.

Tema Hari Kebangkitan Nasional 2023

Tema peringatan Harkitnas 2023 sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Surat Menteri Komunikasi dan Infromatika Republik Indonesia (Menkominfo RI) Nomor 241/M.KOMINFO/HM.04.01/05/2023.

Tahun ini, peringatan Harkitnas ke-115 mengusung tema "Semangat untuk Bangkit." Tema ini diharapkan dapat merepresentasikan semangat dan kekuatan bangsa Indonesia untuk bangkit menuju Indonesia yang lebih baik.

Tidak hanya tema, Kominfo turut merilis logo peringatan Harkitnas 2023. Sama seperti tema yang diusung, logo peringatan Harkitnas 2023 diharapkan mampu menggambarkan nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.

Logo untuk peringatan Harkitnas 2023 bisa diunduh secara luas melalui link berikut:

Link Dowload Logo Harkitnas 2023

Baca juga artikel terkait HARI KEBANGKITAN NASIONAL 2023 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya