Menuju konten utama
IPS Geografi-Kurikulum Merdeka

18 Ekoregion Laut Indonesia dan Karakteristiknya

Berikut ini pembagian 18 Ekoregion Laut Indonesia dan karakteristiknya: dari ekoregion samudra Indonesia sampai ekoregion laut Arafura.

18 Ekoregion Laut Indonesia dan Karakteristiknya
Peta kenaikan permukaan laut di pulau Indonesia. Screenshot/coastal.climatecentral.org/

tirto.id - Indonesia memiliki 18 ekoregion laut yang mencerminkan keanekaragaman ekosistem lautnya.

Sebanyak 18 ekoregion laut Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke dan memiliki karakteristiknya masing-masing.

Menurut Priyanto dan Setyawan dalam Atlas Tematik Kelautan Indonesia (2013), ekoregion laut adalah perairan besar yang berisi spesies-spesies, komunitas alam, dan kondisi lingkungan yang bersatu dalam sebuah lingkup geografis.

Lebih lanjut, Priyanto dan Setyawan menyebut bahwa ekoregion laut dapat ditandai dengan tiga syarat. Syarat pertama adanya area geografi yang nyata.

Syarat kedua, wilayah bisa disebut ekoregion laut jika memiliki komunitas alam dan spesies yang khas (terutama ikan dan karang).

Syarat ketiga adalah memiliki kondisi lingkungan seperti arus, temperatur permukaan laut, salinitas, dan kedalaman.

18 Ekoregion Laut Indonesia

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah laut yang luas. Dikutip dari Indonesia.go.id, luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta kilometer (km) persegi.

Dengan luas wilayah laut yang begitu masif, membuat Pemerintah RI memutuskan untuk membuat ekoregion laut Indonesia.

Menurut Lien Rosalina, dkk. dalam Deskripsi Peta Ekoregion Laut Indonesia (2013), penetapan ekoregion laut Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009.

Adapun penetapan ekoregion ini dilakukan untuk meningkatkan pembangunan, membantu perencanaan tata ruang, hingga meningkatkan pengembangan di berbagai sektor, termasuk ekonomi dan pariwisata.

Saat ini dikenal ada 18 ekoregion laut di Indonesia, yaitu:

    1. Ekoregion Samudra Hindia sebelah barat Sumatera
    2. Ekoregion Samudra Hindia sebelah selatan Jawa
    3. Ekoregion Selat Malaka
    4. Ekoregion Laut Natuna
    5. Ekoregion Selat Karimata
    6. Ekoregion Laut Jawa
    7. Ekoregion Selat Makassar
    8. Ekoregion Laut Sulawesi
    9. Ekoregion Laut Bali-Nusa Tenggara
    10. Ekoregion Teluk Tomini
    11. Ekoregion Laut Halmahera
    12. Ekoregion Laut Banda
    13. Ekoregion Laut Banda sebelah timur Sulawesi
    14. Ekoregion Laut Banda sebelah selatan Sulawesi
    15. Ekoregion Laut Seram dan Teluk Bintuni
    16. Ekoregion Samudera Pasifik di utara Papua
    17. Ekoregion Teluk Cendrawasih
    18. Ekoregion Laut Arafura

Karakteristik 18 Ekoregion Laut Indonesia

Sejumlah 18 ekoregion laut Indonesia umumnya memiliki kesamaan dari segi iklim, tanah, air, flora, dan faunanya.

Kendati demikian, setiap ekoregion memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan ekoregion lain, seperti lokasi dan potensi pemanfaatan.

Menurut Budi Handoyo dalam Geografi untuk SMA Kelas XI (2021) berikut karakteristik 18 ekoregion laut Indonesia:

1. Ekoregion Samudra Hindia sebelah barat Sumatera

Ekoregion Samudra Hindia sebelah barat Sumatra meliputi Laut Aceh, Perairan Nias, laut Sumatra, Mentawai, dan lainnya. Karakteristik ekoregion ini ditandai dengan keragaman habitat pesisir laut yang tinggi dan potensi migas.

2. Ekoregion Samudra Hindia sebelah selatan Jawa

Samudra Hindia sebelah selatan Jawa menghubungkan Pelabuhan Ratu hingga gugusan pantai Selatan. Karakteristik ekoregion ini berupa laut yang dalam serta energi angin dan ombak tinggi.

Potensi ekoregion Samudra Hindia sebelah selatan Jawa berupa pariwisata, migas, hingga pembuatan sistem energi terbarukan.

3. Ekoregion Selat Malaka

Ekoregion Selat Malaka berada di sekitar Selat Malaka, Semenanjung Malaysia, dan Pulau Bintan. Karakteristik ekoregion ini memiliki keragaman hayati, terumbu karang, dan gugusan pantai yang indah.

Potensi ekoregion Selat Malaka termasuk pariwisata, pelayaran internasional, hingga migas.

4. Ekoregion Laut Natuna

Ekoregion Laut Natuna menghubungkan Kepulauan Natuna hingga Kepulauan Lingga di Provinsi Kepulauan Riau. Karakteristik Ekoregion Laut Natuna memiliki keanekaragaman hayati dan kekayaan jenis ikan.

Ekoregion Laut Natuna juga berpotensi menjadi sumber perolehan migas di Indonesia.

5. Ekoregion Selat Karimata

Ekoregion Selat Karimata menghubungkan wilayah Pulau Bangka, Belitung, Sumatra Selatan, hingga Kalimantan Barat. Karakteristik ekoregon ini memiliki keragaman ekosistem laut yang kaya dan potensi migas tinggi.

6. Ekoregion Laut Jawa

Ekoregion Laut Jawa berada di sekitar Laut Jawa yang menghadap Samudra Hindia. Karakteristik ekoreion ini berupa keanekaragaman terumbu karang, hutan mangrove, dan populasi ikan yang luar biasa tinggi.

Potensi ekoregion Laut Jawa terkait dengan produksi perikanan, wisata, dan konservasi keanekaragaman hayati.

7. Ekoregion Selat Makassar

Ekoregion Selat Makassar menghubungkan antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Ekoregion Selat Makassar kaya dengan keanekaragaman hayati dan perikanan.

Ekoregion ini memiliki empat cekungan yang berpotensi migas, tempat wisata, dan produksi ikan tangkap.

8. Ekoregion Laut Sulawesi

Ekoregion Laut Sulawesi berada di barat Samudra Pasifik, menghubungkan rantai kepulauan Sulawesi. Karakteristik ekoregion ini memiliki keanekaragaman penyu hijau sekaligus rumah terumbu karang terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, ekoregion Laut Sulawesi juga menjadi rumah bagi ikan purba coelacanth. Potensi wisata dan perikanan di ekoregion Laut Sulawesi sangat tinggi. Area wisata Bunaken berada di wilayah ini.

9. Ekoregion Laut Bali-Nusa Tenggara

Ekoregion Laut Bali-Nusa Tenggara berada di sekitar Pulau Bali dan Lombok. Karakteristik ekoregion ini berupa banyaknya hutan mangrove, terumbu karang, sekaligus perikanan yang luar biasa besar.

Potensi ekoregion Laut Bali-Nusa Tenggara meliputi wisata, konservasi, lalu lintas internasional, dan migas.

10. Ekoregion Teluk Tomini

Ekoregion Teluk Tomini terletak di antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Ekoregion ini memiliki karakteristik berupa tingginya aktivitas hidrotermal di bawah laut dan besarnya populasi ikan sidat.

Oleh karena itu, potensi ekoregion Teluk Tomini berupa migas dan produksi perikanan laut.

11. Ekoregion Laut Halmahera

Ekoregion Laut Halmahera berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik dan Laut Mediterania Australia. Ekoregion ini memiliki karakteristik berupa hutan mangrove, laguna, dan terumbu karang yang beraneka ragam.

Potensi Ekoregion Laut Halmahera berupa pariwisata, pusat penelitian, energi terbarukan, hingga tambang nikel.

12. Ekoregion Laut Banda

Ekoregion Laut Banda berlokasi di sekitar Kepulauan Maluku. Karakteristik ekoregion ini memiliki laut yang jernih, terumbu karang yang unik, dan berdiri gugusan pulau-pulau karang. Ekoregion Laut Banda berpotensi di sektor wisata dan perikanan.

13. Ekoregion Laut Banda sebelah timur Sulawesi

Ekoregion Laut Banda sebelah timur Sulawesi menghubungkan Ambon, Seram, hingga Kepulauan Aru.

Karakteristik ekoregion ini adalah keanekaragaman hayati, biodiversitas endemik yang tinggi, dan menjadi rumah bagi cumi-cumi dan tuna mata besar.

Potensi ekoregion Laut Banda sebelah timur Sulawesi adalah dari migas, pariwisata, dan produksi perikanan.

14. Ekoregion Laut Banda sebelah selatan Sulawesi

Ekoregion Laut Banda sebelah selatan Sulawesi menghubungkan Pulau Sulawesi hingga Teluk Bone. Karakteristik ekoregion ini terkenal dengan terumbu karang, perairan yang jernih, dan gugusan pantai berpasir putih.

Potensi perikanan dan wisata di Laut Banda sebelah selatan Sulawesi sangat tinggi. Area wisata unggulan di Indonesia, yaitu Wakatobi juga berlokasi di wilayah ini.

15. Ekoregion Laut Seram dan Teluk Bintuni

Ekoregion Laut Seram dan Teluk Bintuni berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik. Karakteristiknya adalah tingginya biodiversitas endemik, perikanan, dan keanekaragaman hayati.

Wilayah Ekoregion Laut Seram dan Teluk Bintuni juga menjadi jalur migrasi paus. Ekoregion ini berpotensi dalam produksi ikan dan migas.

16. Ekoregion Samudera Pasifik di utara Papua

Ekoregion Samudera Pasifik di utara Papua memiliki dua cekungan yang berpotensi migas. Karakteristik ekoregion ini menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan, seperti tuna dan udang.

17. Ekoregion Teluk Cendrawasih

Ekoregion Teluk Cendrawasih menghubungkan bagian barat Provinsi Papua, laut Papua Tengah, dan laut Papua Barat. Ekoregion ini memiliki karakteristik berupa mangrove, karang, dan laguna.

Ekoregion Teluk Cendrawasih juga menjadi urmah bagi ikan pari manta raksasa dan berbagai spesies ikan hias. Ekoregion Teluk Cendrawasih berpotensi di sektor wisata, perikanan, dan migas.

18. Ekoregion Laut Arafura

Ekoregion Laut Arafura berada di Samudra Pasifik antara Australia dan Pulau Papua. Karakteristik Ekoregion Laut Arafura adalah memiliki tiga cekungan sedimen yang berpotensi migas.

Selain itu, wilayah ini menjadi rumah bagi hutan mangrove paling luas, buaya muara, dugong, penyu hijau, dan cetasean. Selain migas, Ekoregion Laut Arafura juga berpotensi menjadi tempat penelitian dan budidaya mutiara.

Baca juga artikel terkait GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno