Menuju konten utama

10 Fakta Askariasis: Bahaya Infeksi Cacing Gelang pada Manusia

Ketahui fakta askariasis, infeksi cacing gelang pada manusia yang bisa sebabkan gangguan pencernaan hingga kematian. Cek penyebab dan cara pencegahannya.

10 Fakta Askariasis: Bahaya Infeksi Cacing Gelang pada Manusia
Ilustrasi dokter anak sedang memeriksa seorang anak gadis. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kasus tragis meninggalnya seorang balita di Sukabumi karena tubuhnya dipenuhi cacing membuka mata banyak pihak tentang betapa seriusnya ancaman askariasis atau infeksi cacing gelang pada manusia.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menegaskan bahwa kejadian ini bukan sekadar peristiwa lokal, melainkan peringatan penting bagi kesehatan masyarakat. Telur cacing dapat dengan mudah masuk ke tubuh anak-anak yang bermain di tanah terkontaminasi dan memasukkan tangan ke mulut tanpa mencuci bersih, atau melalui air yang tercemar.

Raya, balita berusia 4 tahun itu, ditemukan dalam kondisi kritis dengan ribuan cacing hidup di tubuhnya hingga seberat 1 kilogram, bahkan sudah menyebar ke otak. Ia akhirnya meninggal dunia pada Juli 2025. Tragedi ini menunjukkan bahwa askariasis bukan penyakit sepele: lingkungan tidak bersih, gizi buruk, serta minimnya pengawasan kesehatan bisa berujung pada kematian.

10 Fakta Mengerikan tentang Askariasis yang Harus Kamu Waspadai

Ilustrasi cacing

Ilustrasi belajar beternak cacing tanah. FOTO/iStockphoto

Kasus Raya menjadi pengingat nyata bahwa cacingan bukan penyakit ringan. Kasus askariasis, infeksi akibat cacing gelang pada manusia nyatanya bisa mematikan jika tidak ditangani. Berikut fakta-fakta penting tentang askariasis yang sebaiknya kamu tahu:

1. Termasuk Infeksi Cacing Paling Umum di Dunia

Askariasis disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang bisa tumbuh hingga 30–40 cm di dalam tubuh manusia. WHO menyebut penyakit ini sangat umum terjadi di negara-negara tropis dan subtropis dengan sanitasi yang buruk, demikian sebagaimana dikutip Mayo Clinic.

2. Lebih Sering Menyerang Anak-Anak

Anak usia 10 tahun ke bawah lebih rentan terkena infeksi ini. Alasannya sederhana: mereka sering bermain di tanah dan belum terbiasa menjaga kebersihan tangan.

3. Menular Lewat Makanan, Air, atau Tanah yang Terkontaminasi

Telur cacing gelang biasanya masuk ke tubuh melalui:

  • Makanan atau air tercemar tinja.
  • Tanah yang digunakan sebagai pupuk.
  • Buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dimasak dengan benar.

4. Siklus Hidup Cacing Gelang Terjadi di Dalam Tubuh Manusia, Bisa Hasilkan 200 Ribu Telur per Hari

Prosesnya cukup mengerikan:

  • Telur masuk lewat mulut, menetas di usus.
  • Larva menembus dinding usus, lalu ikut aliran darah menuju paru-paru.
  • Dari paru-paru, larva naik ke tenggorokan, batuk, lalu tertelan kembali.
  • Kembali ke usus, larva tumbuh menjadi cacing dewasa dan menghasilkan telur.
    Satu ekor betina bisa menghasilkan 200.000 telur per hari.

5. Gejala Askariasis Bisa Mirip Asma atau Radang Paru

Sebagaimana dilansir Mayo Clinic, saat larva berada di paru-paru, penderita bisa mengalami:

  • Batuk kering.
  • Sesak napas.
  • Mengi (wheezing) seperti gejala asma.

Anak Sakit Cacingan

Ilustrasi anak sakit. FOTO/iStockphoto

6. Gejala di Usus Bisa Ringan hingga Berat

Infeksi ringan sering tanpa gejala, tetapi bila jumlah cacing banyak, bisa muncul:

  • Nyeri perut samar.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Nafsu makan turun, berat badan menurun.
  • Pada kasus berat: konstipasi, muntah cacing, bahkan cacing keluar bersama tinja.

7. Komplikasi Bisa Sangat Berbahaya

Infeksi cacing gelang tidak boleh dianggap sepele karena bisa menimbulkan:

  • Hambatan pertumbuhan anak akibat gizi tak terserap.
  • Sumbatan atau robekan usus, yang menyebabkan peritonitis (infeksi rongga perut).
  • Radang usus buntu.
  • Sumbatan saluran hati atau pankreas, yang menyebabkan nyeri hebat.

8. Diagnosis Bisa Lewat Tinja hingga CT Scan

Telur cacing biasanya ditemukan lewat pemeriksaan feses. Pada kasus berat, dokter bisa memakai rontgen, USG, atau CT Scan untuk melihat keberadaan cacing dalam tubuh.

9. Obat Antiparasit Ampuh Membasmi Cacing

Pengobatan askariasis biasanya dengan obat cacing seperti:

  • Albendazol
  • Mebendazol
  • Ivermectin
Infeksi ringan bisa sembuh hanya dengan obat, tetapi kasus berat perlu perawatan lebih intensif.

10. Pencegahan Sangat Bergantung pada Kebersihan

Cara terbaik agar tidak bernasib sama seperti Raya adalah menjaga kebersihan sehari-hari:

  • Cuci tangan dengan sabun setelah buang air dan sebelum makan.
  • Cuci bersih buah dan sayur, atau kupas/masak sebelum dimakan.
  • Gunakan air matang atau air dalam kemasan.
  • Ajari anak-anak agar tidak bermain di tanah yang kotor.

Penyebab Ascariasis, Infeksi Cacing Gelang pada Manusia

Ilustrasi Anak Cacingan

Ilustrasi gejala cacingan pada anak. (FOTO/iStockphoto)

1. Parasit Penyebab Ascariasis

Ascariasis disebabkan oleh infeksi cacing gelang Ascaris lumbricoides, yaitu salah satu jenis nematoda terbesar yang hidup sebagai parasit pada manusia. Cacing ini hanya dapat menyelesaikan siklus hidupnya di dalam tubuh manusia. Tubuh manusia menjadi inang sekaligus “rumah” yang menyediakan kondisi ideal bagi cacing untuk:

  • Tumbuh dan berkembang menjadi cacing dewasa,
  • Kawin dan menghasilkan ribuan telur setiap harinya,
  • Melanjutkan siklus hidup melalui penyebaran telur di lingkungan.

2. Cara Askariasis Ditularkan

Askariasis merupakan penyakit yang ditularkan melalui jalur fekal-oral. Artinya, infeksi terjadi ketika seseorang secara tidak sengaja menelan telur cacing yang sudah matang. Mekanisme penularan utamanya adalah melalui kontak tangan ke mulut.

Penularan dapat terjadi jika seseorang menyentuh tanah, air, atau benda yang terkontaminasi telur Ascaris lalu memasukkan tangan ke dalam mulut tanpa mencuci terlebih dahulu.

3. Faktor Lingkungan yang Memperbesar Risiko

Infeksi askariasis paling banyak ditemukan di daerah dengan sanitasi buruk dan kebersihan lingkungan yang rendah. Laman Cleveland Clinic menjelaskan beberapa faktor yang memperbesar risiko penularan, yaitu antara lain:

  • Pembuangan tinja sembarangan, misalnya buang air besar di luar rumah atau sungai.
  • Penggunaan kotoran manusia sebagai pupuk dalam pertanian, yang membuat tanah pertanian tercemar telur cacing.
  • Kurangnya fasilitas sanitasi seperti toilet sehat atau sumber air bersih.
Telur Ascaris yang dikeluarkan melalui tinja dapat bertahan di tanah lembap selama berbulan-bulan, bahkan hingga bertahun-tahun, tanpa terlihat oleh mata telanjang.

4. Cara Penularan Infeksi Cacing Gelang pada Anak yang Paling Umum

Orang dewasa atau anak dapat terinfeksi ascariasis jika secara tidak sadar menelan telur parasit melalui aktivitas sehari-hari, misalnya:

  1. Menyentuh tanah yang terkontaminasi kemudian memasukkan tangan atau jari ke mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
  2. Mengonsumsi sayur atau buah yang ditanam di tanah tercemar telur Ascaris tanpa dicuci bersih, dikupas, atau dimasak.
  3. Minum air yang tercemar telur cacing akibat sanitasi air yang buruk.

5. Kelompok yang Rentan Menderita Askariasis

Ascariasis lebih sering menyerang:

  • Anak-anak usia sekolah yang sering bermain tanah dan kurang menjaga kebersihan tangan,
  • Orang yang tinggal di daerah dengan akses sanitasi minim,
  • Pekerja di bidang pertanian yang menggunakan pupuk dari kotoran manusia.

Komplikasi Ascariasis, Bisa Sebabkan Kematian

Anak Sakit Cacingan

Ilustrasi pemeriksaan oleh dokter anak. FOTO/iStockphoto

Infeksi parah yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi, terutama pada anak-anak. Beberapa berpotensi fatal di antaranya:

  • Obstruksi usus atau penyumbatan saluran
Terlalu banyak cacing dapat menyumbat sebagian atau seluruhnya saluran yang memindahkan zat, seperti makanan dan limbah, melalui sistem pencernaan Anda. Anda mungkin perlu perawatan darurat untuk menyingkirkan penyumbatan.

  • Peradangan parah
Hambatan dapat menyebabkan kondisi peradangan yang parah dan bahkan mengancam jiwa. Ini termasuk pankreatitis (peradangan di pankreas), kolesistitis (peradangan di kandung empedu) dan cholangit (peradangan di saluran empedu).

  • Malnutrisi
Infeksi dapat menganggu penyerapan nutrisi yang kita butuhkan. Anak-anak mungkin mengalami masalah pertumbuhan karena kekurangan nutrisi jika mereka terinfeksi dalam waktu lama.

  • Pengapuran Otot Jantung
Dokter spesialis jantung dr. Asmoko Resta Permana, Sp.JP(K) FIHA kepada Antaranews menjelaskan bahwa infeksi parasit cacing dapat menyebabkan kerusakan pada organ jantung hingga memicu pengapuran otot jantung. Kondisi ini membuat irama jantung tidak normal dan mengganggu fungsi pompa jantung karena selaput dan otot menjadi kaku.

Berbagai fakta tentang askariasis menunjukkan bahwa infeksi cacing gelang bukanlah masalah sepele. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala ringan hingga komplikasi serius yang berujung pada kematian jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri, memastikan makanan dan minuman aman, serta rutin mengonsumsi obat cacing sesuai anjuran dokter adalah langkah penting untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko askariasis.

Ingin tahu lebih banyak informasi seputar kesehatan dan pencegahan penyakit lainnya? Baca selengkapnya di link berikut:

Kumpulan Artikel Seputar Kesehatan

Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - GWS
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya