tirto.id - Penyakit kawasaki adalah gangguan kesehatan yang menyebabkan pembengkakan atau peradangan pada dinding pembuluh darah berukuran kecil hingga sedang.
Pembuluh darah ini berfungsi membawa darah ke seluruh tubuh. Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit kawasaki menyerang anak berusia kurang dari 5 tahun.
Selain menyebabkan pembengkakan pada dinding pembuluh darah, penyakit ini juga menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening serta selaput lendir di dalam mulut, hidung, mata, dan tenggorokan.
Oleh karena itu, penyakit kawasaki ini sebelumnya juga disebut sindrom kelenjar getah bening mukokutan.
Ketika seorang anak yang mengalami kondisi ini, maka ia mungkin menderita demam tinggi, tangan dan kaki bengkak dengan kulit mengelupas, serta mata dan lidah memerah.
Penyebab Penyakit Kawasaki
Hingga kini, menurut Mayo Clinic, para ahli dan peneliti masih belum menemukan penyebab pasti dari penyakit kawasaki. Namun, satu hal yang para ahli yakini, penyakit kawasaki ini tidak menular dari satu anak ke anak lainnya.
Sejumlah ahli yakin, penyakit kawasaki ini terjadi setelah adanya infeksi bakteri atau virus, atau karena ada sejumlah faktor lingkungan yang menyebabkan penyakit ini.
Selain itu, gen tertentu yang diwarisi oleh anak, mungkin membuat anak-anak lebih rentan terkena penyakit kawasaki.
Faktor Risiko Penyakit Kawasaki
Sejumlah faktor juga dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit kawasaki, seperti:
1. Usia
Anak di bawah usia 5 tahun memiliki risiko cukup tinggi terserang penyakit kawasaki.
2. Jenis kelamin
Anak laki-laki memiliki kemungkinan lebih sedikit mengembangkan penyakit kawasaki dibandingkan anak perempuan.
3. Etnisitas
Jika anak Anda adalah keturunan Asia atau Kepulauan Pasifik, seperti Jepang atau Korea, maka anak Anda lebih rentan terserang penyakit kawasaki.
Satu hal yang perlu Anda waspadai adalah, penyakit kawasaki ini biasanya terjadi secara musiman. Di Amerika Utara, penyakit kawasaki ini biasanya terjadi pada musim dingin, serta awal musim semi.
Gejala Penyakit Kawasaki
Menurut Mayo Clinic, seorang anak dianggap menderita penyakit kawasaki bila ia mengalami demam selama lima hari atau lebih dengan suhu lebih dari 39 derajat Celcius. Termasuk, bila anak mengalami beberapa gejala berikut ini:
1. Ruam pada tubuh bagian utama atau di area genital.
2. Anak mengalami pembesaran kelenjar getah bening di leher.
3. Mata anak sangat merah tanpa cairan kental.
4. Bibir anak menjadi merah, kering, pecah-pecah dan lidah anak menjadi sangat merah dan bengkak.
5. Kulit di telapak tangan dan kaki menjadi merah dan bengkak. Kemudian kulit di jari tangan dan kaki mengelupas.
6. Anak mengalami sakit perut.
7. Anak mengalami diare.
8. Anak menjadi cepat marah.
9. Nyeri pada sendi.
10. Anak muntah-muntah.
Gejala penyakit kawasaki ini mungkin tidak muncul bersamaan. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua harus memberi tahu dokter mengenai berbagai gejala yang mungkin pernah terjadi pada anak.
Jika anak mengalami demam tinggi selama lima hari atau lebih, dan mengalami kurang dari empat gejala, seperti yang sudah disebutkan di atas, maka mungkin saja anak mengidap penyakit kawasaki tidak lengkap.
Anak dengan penyakit kawasaki tidak lengkap itu berisiko mengalami cedera arteri koroner. Selain itu, anak dengan penyakit kawasaki tidak lengkap juga masih membutuhkan pengobatan dalam waktu 10 hari sejak timbulnya berbagai gejala.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari