tirto.id - Anak-anak dan balita yang sedang dalam pertumbuhan dan perkembangan gizinya harus terpenuhi untuk tetap sehat.
Ciri-ciri anak sehat dan gizi terpenuhi umumnya bisa dikenali dengan tanda-tanda tertentu. Tanda atau ciri-ciri anak sehat berkaitan dengan kondisi fisik, mental, perilaku, hingga kemampuan anak dalam menjalankan aktivitas sesuai usianya.
Orang tua perlu mengetahui ciri-ciri ini untuk memantau kondisi kesehatan anak. Hal ini karena anak yang sehat dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.
Ciri-Ciri Anak Sehat dan Gizinya Terpenuhi
Anak-anak yang sehat bisa dikenali lewat ciri fisik dan mental anak. Ciri-ciri anak yang sehat dapat dimiliki oleh anak-anak yang gizinya terpenuhi.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gizi dan nutrisi yang sesuai dapat membantu fisik anak berkembang dengan optimal.
Selama masa pertumbuhan, organ tubuh anak terus tumbuh dengan bantuan nutrisi seperti protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Oleh karena itu, anak yang gizinya terpenuhi biasanya memiliki tinggi badan, berat badan, postur, hingga pencernaan yang baik atau normal sesuai usianya.
Selain itu, nutrisi yang diperoleh anak juga berfungsi dalam membantu perkembangan otak anak. Jika otak berkembang dengan optimal, maka memengaruhi perkembangan psikologis, mental, dan perilaku anak.
Berdasarkan booklet Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan (2017) yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan dan Pendidikan PAUD, berikut ciri-ciri anak sehat dan gizinya terpenuhi:
1. Ciri-ciri fisik anak sehat
- Anak memiliki tinggi dan berat badan yang normal sesuai standar usianya;
- Pertumbuhan tinggi dan berat badan anak optimal seiring bertambahnya usia;
- Anak jarang sakit
- Mata anak bersih dan bersinar;
- Pernapasan tidak bau
- Bibir dan lidah tampak segar;
- Kulit lembap dan tidak kering;
- Rambut berkilau dan tidak mudah rontok;
- Buang air besar selalu lancar
- Tidur nyenyak dan bangun segar di pagi hari.
2. Ciri-ciri mental dan sosial anak sehat
- Anak aktif, gesit, dan gembira;
- Nafsu makan baik;
- Ceria;
- Rasa penasaran tinggi;
- Perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya;
- Jiwa berkembang dengan wajar;
- Pikiran bertambah cerdas;
- Bisa mengingat dan mengenal sesuatu yang baru, mengikuti instruksi, dan berkomunikasi dengan baik sesuai usianya;
- Perasaan bertambah peka.
Ciri-ciri Anak Kurang Gizi
Sebaliknya, tanda atau ciri-ciri anak tidak cukup gizi perlu diwaspadai orang tua. Anak-anak yang tidak cukup gizi dapat mengalami berbagai macam masalah kesehatan dan tumbuh kembang, seperti stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang menyebabkan anak mengalami gangguan pada fisik dan mentalnya. Salah satu penyebab stunting yang paling umum adalah anak kurang gizi di hari pertama kehidupannya.
Kasus stunting akibat kurang gizi di Indonesia sendiri masih cukup tinggi. Menurut dokter sekaligus Duta Gizi Indonesia, Reisa Broto Asmoro angka kasus stunting di Indonesia pada 2022 lalu mencapai 21,6 persen.
Angka tersebut memang sempat turun dari tahun sebelumnya sebesar 24,4 persen.
"Meskipun ini turun ini turun dari tahun sebelumnya 24,4 persen tetapi tentunya kita nggak pengen stunting ini terjadi di negara kita," ungkapnya dalam siaran di Youtube Kementerian Kesehatan RI.
Orang tua perlu mencegah stunting pada anak dengan mengenal ciri-ciri kurang gizi. Berikut beberapa tanda anak kurang gizi seperti yang dikutip dari P2PTM Kemenkes RI:
- tinggi badan anak lebih rendah atau lebih pendek dari standar usianya;
- anak pendiam dan sulit melakukan kontak mata saat memasuki usia 8 - 10 tahun;
- pertumbuhan melambat;
- mudah sakit dan tertular penyakit;
- kemampuan fokus dan memori buruk;
- pubertas terhambat;
- wajah lebih muda dari usianya.
Editor: Yantina Debora