tirto.id - Demam yang naik turun sering menjadi pertanda bahwa tubuh sedang dalam kondisi yang kurang baik.
Ketika mengalami demam dan suhu tubuh meningkat, tubuh artinya sedang berperang dan mempertahankan diri melawan virus atau bakteri yang bisa menyebabkan penyakit. Lalu apa saja daftar penyakit dengan gejala demam naik turun? Berikut uraiannya:
1. Malaria
Jika seseorang sering mengalami kedinginan dan demam pada saat yang bersamaan, hal ini adalah gejala umum yang menandakan seseorang terkena malaria.
Menurut laman Medical News, seseorang yang terkena malaria akan mengalami tiga tahap, yakni tahap badan kedinginan, tahap tubuh demam, serta tahap berkeringat.
Kebanyakan penderita malaria adalah seseorang yang baru saja mengunjungi negara atau daerah yang sedang terpapar malaria. Karenanya, jika mengalami tiga tahapan di atas, segera hubungi dokter terdekat.
2. Tifus (tipes)
Demam yang naik turun bisa jadi pertanda penyakit tifus. Tifus (tipes) atau demam tifoid biasanya disebabkan oleh infeksi dari bakteri salmonella typhi yang penyebarannya terjadi karena makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Selain itu, masalah air bersih yang terbatas dan sanitasi yang tidak baik juga jadi penyebab seseorang bisa terkena tifus.
Saat terinfeksi bakteri ini, badan akan mengalami demam naik turun selama satu hingga dua minggu yang disertai dengan gejala sulit Buang Air Besar (BAB), nyeri perut, dan diare.
Segeralah periksa diri ke dokter saat tubuh mengalami tanda-tanda tersebut, agar penderita mendapatkan perawatan yang tepat.
3. DBD
Seseorang yang terinfeksi demam berdarah juga mengalami gejala demam yang naik turun. DBD adalah penyakit menular akibat infeksi virus dengue yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti.
Penderita DBD di Indonesia menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga 3 Februari 2019 adalah sebanyak 16.692 kasus dengan 169 orang meninggal dunia. Kasus terbanyak ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT, dan Kupang.
Kasus DBD di berbagai daerah mengalami peningkatan khususnya saat musim pancaroba, terutama memasuki awal musim penghujan.
Penyakit ini memiliki gejala awal seperti tubuh menggigil, muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, dan wajah memerah yang bisa berlangsung selama 2-3 hari. Kemudian penderita juga mengalami demam yang naik turun dan suhunya bisa sangat tinggi mencapai 40° celcius atau lebih.
4. Hipotermia
Situs HealthLine menyebutkan, istilah hipotermia mengacu pada perasaan kedinginan tanpa sebab yang jelas, lalu merasa demam dan menyebabkan tubuh menggigil atau gemetar.
Seseorang yang mengalami hipotermia biasanya karena berada di tempat yang sangat dingin, seperti di laut atau saat berada di luar ruangan dengan cuaca ekstrem. Hipotermia juga bisa terjadi saat seseorang mengenakan pakaian yang lembab atau basah.
Hipotermia akan hilang ketika tubuh memanas, gejalanya meliputi mati rasa pada tubuh, perubahan warna kulit, bicara tidak jelas, rasa kantuk yang ekstrem, sensasi menyengat atau terbakar, terutama di jari, kaki, telinga, atau hidung.
Segeralah cari bantuan medis segera jika mencurigai terkena hipotermia atau radang dingin.
5. Keracunan obat
Saat mengonsumsi obat dengan dosis yang tak sesuai, seseorang kemungkinan juga bisa mengalami demam yang naik turun. Selain itu, mengonsumsi berbagai obat secara bersamaan seperti herbal, suplemen atau obat lainnya tidak sesuai anjuran dokter akan membuat seseorang jadi keracunan obat.
Oleh sebab itu, selalu baca informasi efek samping dari obat sebelum terjadi keracunan, tetapi jika sudah terlanjur, segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan secepatnya.
6. Malnutrisi
Malnutrisi terjadi ketika tubuh kekurangan nutrisi yang diperlukan. Kondisi ini akan memengaruhi kemampuan tubuh menyerap nutrisi dengan benar, atau gangguan makan, seperti anoreksia. Tanpa keseimbangan nutrisi yang tepat, maka tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.
Gejala akibat penyakit ini di antaranya sering mengalami demam yang naik turun, kelelahan, sulit berkonsentrasi, kulit pucat, sering pusing dan pingsan, kesemutan, dan pada wanita akan mengalami siklus mentruasi yang tak teratur.
Ini merupakan kondisi yang serius, karenanya segera konsultasikan ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat.
Editor: Agung DH