tirto.id - Platform media sosial diramaikan unggahan terkait empat remaja putri usia SMP yang mengaku makan "Tulang Palestina". Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Bagaimana situasi terbaru di Palestina, termasuk jumlah total korban meninggal?
Media sosial X atau Twitter saat ini dihebohkan postingan yang berasal dari status sebuah pengguna bernama @chirenggs.
Lewat unggahan atas nama akun @cingreborn, postingan video menampilkan empat perempuan yang diperkirakan usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Secara bergantian, mereka menyebut sedang makan "Tulang Anak Palestina", "Darah Anak Palestina", dan "Daging Anak Palestina".
Postingan ini menjadi viral di X dan sudah ditonton 14,5 juta kali. Berbagai tanggapan disampaikan warganet hingga dianggap menimbulkan kontroversi.
Kontroversi Anak SMP Makan "Tulang Palestina"
Dalam postingan yang viral, pemilik akun @cingreborn turut menambahkan sebuah narasi. Ia menyayangkan candaan yang disampaikan remaja SMP itu. Apalagi sampai menyebut "tulang dan darah Palestina".
"Mau boikot silakan. Mau enggak juga silakan. Tapi harus banget ngejokes sampai bawa tulang dan darah anak palestina? 😭" tulisbnya.
Sementara dalam unggahan yang berasal dari status pengguna lain dengan nama @chirenggs, video menampilkan empat remaja putri.
Mereka tampak sedang menikmati menu makanan restoran siap saji. Pada awalnya, salah satu remaja berkaca mata dan memakai kaos hitam mengatakan mereka "makan tulang anak Palestina,".
Kemudian remaja putri berkaca mata dan memakai baju merah menambahkan "darah anak Palestina" hingga disambut tawa teman-temannya.
Remaja putri ketiga lantas menunjuk sebuah daging yang terletak di atas meja. "Daging anak Palestina," katanya. Lainnya berkata,"Ini bukan saos, darah anak Palestina,".
Update Terkini Situasi Palestina
Kantor berita Palestina, WAFA mengabarkan pada Senin, 10 Juni 2024, tembakan pasukan Israel menewaskan empat orang dan delapan lainnya luka-luka di dekat desa Kafr Ni'ma, sebelah barat Ramallah.
Pasukan khusus Israel dilaporkan menembakkan peluru tajam ke arah sebuah kendaraan. Mereka juga menahan jenazah tersebut.
Fatah, yang menguasai wilayah Tepi Barat, menyampaikan rencana pemogokan masal di kantor Gubernur Ramallah, Selasa, 11 Juni 2024. Hal ini sebagai bentuk kecaman atas aksi pembunuhan terhadap empat warga Palestina.
Adapun Al-Jazeera memberitakan pada Senin, 10 Juni 2024, serangan Israel terjadi di Rafah dan Khan Younis, Jalur Gaza. 30 orang mengalami luka-luka.
Pejabat Palestina menyebutkan total 40 jenazah tiba di rumah sakit selama 24 jam terakhir. Korban tewas kini sudah mencapai 37 ribu lebih sejak perang Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Di kota Rafah, tank-tank Israel dikatakan sudah mulai memasuki wilayah yang lebih dalam. Mereka mendekati kawasan Shaboura, yang dihuni banyak penduduk di pusat kota.