Menuju konten utama

Tentang Kota Rafah: Kamp Pengungsian Warga Gaza, Diserang Israel

Mengenal Kota Rafah di Jalur Gaza, Palestina. Kenapa menjadi kamp pengungsian warga Gaza utara? Simak penjelasannya.

Tentang Kota Rafah: Kamp Pengungsian Warga Gaza, Diserang Israel
Pemandangan truk yang membawa bantuan ke Gaza yang dihentikan setelah dirusak oleh pemukim Israel di dekat pos pemeriksaan dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel 14 Mei 2024. REUTERS/Mussa Qawasma

tirto.id - Kota Rafah sedang menjadi perhatian dunia. Wilayah yang menjadi lokasi kamp pengungsian warga Gaza, Palestina, akhir-akhir ini diserang habis-habisan militer Israel hingga menewaskan puluhan orang.

Al-Jazeera pada Rabu, 29 Mei 2024, memberitakan serangan Israel kembali menggempur sebuah kamp tenda pengungsi di sebelah barat Rafah. Korban tewas berjumlah 21 orang. 13 di antaranya perempuan dan anak-anak.

Namun demikian, Reuters melaporkan militer Israel menyangkal telah melakukan serangan terhadap kamp tenda pada hari Selasa, 28 Mei 2024.

Kamp yang terletak di Al-Mawasi itu adalah sebuah jalur pantai yang ditetapkan Israel sebagai zona kemanusiaan. Pihak Israel meminta agar warga sipil di Rafah untuk mengungsi demi keselamatan.

Dalam pernyataannya, militer Israel mengungkapkan,"Berlawanan dengan laporan-laporan yang beredar selama beberapa jam terakhir, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tidak melakukan serangan di Area Kemanusiaan di Al-Mawasi,".

Sebelumnya, serangan udara Israel juga menewaskan 45 orang di kamp tenda Rafah, Gaza, Minggu, 26 Mei 2024, malam hari. Demikian klaim pejabat setempat.

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu berdalih serangan itu tidak diarahkan untuk warga sipil. Ia menduga ada sesuatu yang tidak beres.

"Di Rafah, kami telah mengevakuasi sekitar 1 juta penduduk non-kombatan dan meskipun kami telah berusaha keras untuk tidak menyakiti penduduk non-kombatan, sayangnya ada hal yang tidak beres," kata Netanyahu.

Mengenal Kota Rafah: Target Militer Israel

Lokasi tepat Kota Rafah berada di sepanjang jalur perbatasan antara Jalur Gaza dengan wilayah Mesir. Alhasil, Rafah terkenal sebagai kota perbatasan Jalur Gaza-Mesir.

Jika dilihat dari peta Jalur Gaza, posisi Rafah saat ini terletak di bagian paling selatan atau barat daya. Mereka menjadi lokasi keluar masuknya distribusi barang maupun orang menuju Mesir.

Ilustrasi Jalur Gaza

Ilustrasi Jalur Gaza. foto/IStockphoto

Mengutip laman Britannica, Rafah merupakan penentu kemenangan Ptolemeus IV Philopator dalam pertikaian dinasti Ptolemeus dan Seleukia.

Kota ini pernah terbelah ketika Mesir lepas dari kekuasaan Ottoman. Pada saat Israel menduduki Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai selama Perang Enam Hari 1967, Rafah menjadi satu lagi.

Namun, lagi-lagi Rafah terpecah pada 1982 seiring penarikan pasukan Israel dari Semenanjung Sinai dalam perjanjian Camp David yang ditandatangani Mesir-Israel tahun 1979.

Selama perang Israel-Hamas yang meletus sejak 7 Oktober 2023 lalu, Rafah kemudian menjadi lokasi pelarian warga Gaza, Palestina.

Mereka berbondong-bondong menuju arah selatan Jalur Gaza lantaran kawasan Gaza di utara sudah tidak aman dan terus dibombardir Israel. Tak hanya itu, pihak Israel juga meminta agar warga Palestina yang di utara segera mengungsi ke selatan alias Rafah.

Namun demikian, Benjamin Netanyahu sempat menegaskan pada Februari 2024 bahwa militer Israel bersiap melancarkan serangan darat ke kota Rafah di Gaza selatan.

"Kami akan melakukannya. Kami akan mendapatkan Hamas yang tersisa di Rafah, benteng terakhir, kami akan melakukannya," ucap Netanyahu, seperti dikutip ABC News.

Terkait serangan yang menewaskan 45 orang di kamp tenda kota Rafah, ia menilai hal ini sebagai sebuah kecelakaan yang tragis.

"Terlepas dari upaya terbaik kami untuk tidak melukai warga sipil yang tidak bersalah, tadi malam terjadi kecelakaan yang tragis," ungkap Netanyahu pada pidato di depan parlemen Israel hari Senin, 27 Mei 2024.

"Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan mendapatkan kesimpulan. Ini adalah kebijakan kami," sambungnya.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra