tirto.id - Rafah menjadi viral di sejumlah platform media sosial. Apa yang terjadi dengan kota Rafah? Bagaimana situasi terbaru di Palestina?
Media sosial sedang diramaikan kabar kota Rafah di Palestina. Beberapa akun bahkan secara kompak memasang foto dengan tema sama. Di platform media sosial X atau Twitter, "ALL EYES ON RAFAH" menduduki posisi teratas dalam trending topik hingga hari Rabu, 29 Mei 2024, pukul 08.30 WIB.
Semisal akun The Palestinian dengan nama pengguna @InsiderWorld_1. Ia mengunggah foto dengan latar pegunungan dan bertuliskan ALL EYES ON RAFAH. Unggahan pada Selasa, 28 Mei 2024, sudah ditonton hingga 5,5 juta kali dan mengundang banyak dukungan warganet.
Aksi yang dilakukan akun tersebut sontak memantik gerakan yang sama. Beberapa akun lain turut memasang foto identik yang dilengkapi frasa ALL EYES ON RAFAH.
Tak hanya di X, platform media sosial lain seperti TikTok juga diramaikan hal yang sama. Rafah dan All Eyes On Rafah turut mewarnai sejumlah unggahan para pengguna hingga menjadi viral di jagat maya.
Update Terbaru Kondisi Rafah Hari Ini
AP News memberitakan pada Rabu, 29 Mei 2024, serangan udara Israel menyebabkan setidaknya 37 orang tewas. Mayoritas para korban adalah warga yang sedang berlindung di bawah tenda-tenda di luar kota Rafah, Gaza, Palestina.
Kejadian pada hari Selasa, 28 Mei 2024, malam hari waktu setempat, menyasar kamp pengungsian yang sudah menjadi target serangan bom Israel selama beberapa hari terakhir. Kamp dihuni warga Palestina yang sedang mencari perlindungan. Serangan turut menyebabkan kebakaran.
Selama hari Senin-Selasa, 27-28 Mei 2024, serangan dilaporkan menghajar distrik Tel al-Sultan di barat Rafah. Menurut Palestinian Civil Defense and the Palestinian Red Crescent, 16 orang tewas dengan 7 di antaranya berada di tenda samping fasilitas milik PBB.
Abdel-Rahman Abu Ismail, seorang warga Palestina menggambarkan situasi tersebut sebagai malam yang mengerikan. Ia mengaku mendengar suara ledakan beruntun termasuk jet tempur dan drone yang berseliweran sepanjang malam.
Berdasarkan keterangan Reuters, serangan udara Israel ikut memicu terjadinya kebakaran hingga menewaskan 45 orang di sebuah kamp tenda di kota Rafah, Gaza, Senin, (27/5/2024).
Akibat serangan terhadap tenda-tenda pengungsi itu, para keluarga korban dikabarkan langsung membawa jenazah menuju rumah sakit setempat sebelum dilakukan prosesi pemakaman.
Di lain sisi, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berdalih pihaknya sedang memburu Hamas di Gaza. Ia menyebutkan serangan sebenarnya tidak menyasar warga sipil.
"Di Rafah, kami telah mengevakuasi sekitar 1 juta penduduk non-kombatan dan meskipun kami telah berusaha keras untuk tidak menyakiti penduduk non-kombatan, namun sayangnya ada sesuatu yang tidak beres," ungkap Netanyahu.
Mengutip laporan Al-Jazeera, militer Israel menyatakan kebakaran yang terjadi di kamp tenda Rafah adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak disengaja. Menurut mereka, serangan itu mentargetkan kompleks yang diklaim ditempati para senior Hamas hingga memicu kebakaran hebat.
Daniel Hagari, juru bicara militer Israel menyampaikan pihaknya sedang menyelidiki penyebab kebakaran. Hagari mengatakan kemungkinan ada gudang senjata yang terletak di sebelah kamp tenda.
"Amunisi kami saja tidak mungkin bisa memicu kebakaran sebesar ini. Saya ingin mengulanginya - amunisi kami saja tidak akan bisa menyulut api sebesar ini," tuturnya.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra