tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa Partai Golkar akan menindak dan membina Anggota DPRD Sumut, Megawati Zebua, akibat video viral diduga mencekik pramugari. Dia mengaku mendengar kabar mengenai kasus dugaan pencekikan tersebut dari pemberitaan media arus utama dan media sosial.
"Saya sendiri tahu juga dari berita, medsos, dan kami dari DPP Golkar ikut mendalami dan sampai sekarang kalau katakan lah memang yang bersangkutan ada kesalahan atau kekeliruan, baik disengaja maupun tidak sengaja, pasti Partai Golkar akan melakukan pembinaan," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (16/4/2025).
Bahlil menerangkan bahwa proses pembinaan bagi anggota DPRD Sumatera Utara tersebut akan mengikuti pada aturan partai yang berlaku.
"Pembinaan sebagaimana diatur dalam organisasi dan aturan main dalam partai," katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, menambahkan bahwa setiap orang harus menghargai profesi orang lain, terlebih bagi mereka para pekerja profesional yang memiliki fokus pada pelayanan publik.
"Setiap orang mesti menghargai profesi orang lain, termasuk profesi pramugari, apalagi tugas pramugari bukan tugas mudah mengingat dia harus melayani orang lain dengan standar keselamatan yang tinggi," katanya.
Sebelumnya, Megawati Zebua diduga terlibat ribut di pesawat Wings Air. Rekaman yang beredar di sosial media memperlihatkan situasi ricuh tersebut. Bahkan, Megawati diduga mencekik pramugari.
Dalam keterangannya, Megawati Zebua tak membantah bahwa video yang viral itu melibatkan dirinya. Namun, ia menampik telah mencekik pramugari Wings Air tersebut. Megawati Zebua menyatakan, ia hanya meminta pramugari untuk menggeser posisinya.
Dalam pembelaannya, politikus Partai Golkar ini mengatakan, aksi tersebut dilakukan lantaran ia ingin membantu seorang penumpang yang disebutnya sebagai ‘bapak tua’.
Sementara itu, pihak maskapai Wings Air sudah memberikan tanggapan. Melalui rilis yang diterima Tirto, Selasa (15/4/2025), Wings Air menyatakan bahwa sosok berinisial MZ melakukan tindakan tidak kooperatif. Pernyataan Wings Air berbeda dengan pembelaan Megawati.
Wings Air menyebutkan, penumpang berinisial MZ menolak instruksi, serta berusaha melepas label bagasi (di koper), dan tidak mengikuti arahan awak kabin meski telah dijelaskan secara persuasif. Sebelum kejadian ribut itu, sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, awak kabin (pramugari) mengarahkan koper tersebut untuk dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang.
“Saat dilakukan pendekatan lanjutan, pelanggan justru melakukan tindakan fisik berupa dorongan dan cekikan terhadap salah satu pramugari,” tulis Wings Air dalam rilis resminya, tertanggal Senin (14/4/2025).
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher
