Menuju konten utama

Apa Alasan 9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB?

Sebanyak 9 negara menolak Palestina menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Simak apa alasan negara-negara tersebut.

Apa Alasan 9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB?
lambang pbb.foto/shutterstock

tirto.id - Sebanyak 9 negara menolak Palestina menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penolakan ini muncul usai pemungutan suara di pertemuan Majelis Umum PBB New York, pada, Jumat (10/5/2024).

Hasil pemungutan suara menunjukkan mayoritas besar negara anggota PBB mendukung upaya Palestina ini. Mengutip situs resmi PBB, sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB.

Sebanyak 25 negara memilih abstain atau tidak menggunakan pilihannya sama sekali. Sementara itu, 9 negara lainnya termasuk Amerika Serikat (AS) dan Israel menolak Palestina bergabung di PBB.

Meskipun mayoritas negara sepakat, namun bergabungnya Palestina di PBB tak terwujud. Hal ini karena AS menggunakan hak veto untuk menolak Palestina di PBB dengan alasan untuk "mempertimbangkan kembali masalah ini dengan baik."

Gagalnya Palestina menjadi anggota PBB nyatanya menjadi kontroversi di kalangan dunia internasional. Hal ini tidak terlepas dari situasi mengerikan di Gaza, Palestina, yang hingga hari ini telah menewaskan 35.562 orang atau 40 persen populasi di Gaza.

Baru-baru ini, Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menyebut bahwa situasi yang terjadi di Gaza adalah "kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan." Menurut ICC Israel terbukti melakukan "pemusnahan" warga Gaza.

Hal ini membuat ICC mengeluarkan perintah penangkapan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoaf Gallant. Di samping itu, ICC juga mengeluarkan perintah penangkapan tiga pemimpin Hamas, termasuk Yahya Sinwar, Mohammed Al-Masri, dan Ismail Haniyeh.

Daftar Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB

Status Palestina di PBB saat ini adalah negara pengamat non-anggota. Negara tersebut telah lama mengupayakan keanggotaan penuh di PBB, namun terhalang oleh berbagai veto, terutama dari Amerika Serikat.

Upaya negara-negara lain untuk mendukung Palestina juga tidak sepenuhnya berjalan mulus akibat veto AS. Kondisi serupa juga terjadi di tengah pemungutan suara yang berlangsung 10 Mei 2024.

Palestina kembali gagal masuk sebagai anggota PBB lantaran veto AS. Tak hanya itu, ada 9 negara lain yang juga menolak keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Berikut daftar 9 negara yang menolak Palestina jadi anggota PBB:

  1. Amerika
  2. Argentina
  3. Republik Ceko
  4. Hongaria
  5. Israel
  6. Mikronesia
  7. Nauru
  8. Palau
  9. Papua Nugini.

Alasan Kenapa 9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PPB

Sembilan negara yang menolak Palestina jadi anggota PBB memiliki alasan yang berbeda atas keputusan tersebut. Beberapa alasan tersebut terkait agama, etika, hingga hubungan politik dengan suatu negara.

Salah satu faktor yang memicu beberapa negara menolak Palestina jadi anggota PBB adalah karena hubungan diplomatik hingga ketergantungan terhadap AS.

Mengutip Fortune, AS sebelumnya telah menegaskan bahwa mereka akan menghalangi keanggotaan Palestina dari PBB hingga negara itu melakukan perundingan langsung dengan Israel.

Perundingan yang diinginkan AS termasuk soal keamanan, perbatasan, dan masa depan Yerusalem yang mengarah pada solusi dua negara. Alasan lain yang mendasari penolakan terhadap Palestina adalah hubungan ekonomi Israel dengan negara-negara kecil di Pasifik.

Beberapa negara kecil yang menolak keanggotaan Palestina memiliki "utang budi" pada Israel berupa bantuan pembangunan infrastruktur.

Diplomasi ekonomi yang dilakukan Israel ini diduga menjadi pemicu utama negara-negara tersebut menolak keanggotaan Palestina. Berikut ini beberapa alasan mengapa 9 negara menolak keanggotaan Palestina di PBB.

1. Amerika Serikat

AS menolak resolusi tersebut karena ingin memblokir status kenegaraan Palestina hingga solusi dua negara tercapai.

AS mengklaim solusi dua negara hanya bisa tercapai jika melibatkan negosiasi langsung antara Israel dan Palestina. Mereka menyatakan bahwa langkah sepihak di PBB tidak akan mencapai tujuan ini.

2. Hongaria

Hongaria menolak keanggotaan Palestina karena menyoroti perlunya menjaga kejelasan hukum dan proses yang cermat di dalam PBB. Mereka percaya bahwa resolusi ini tidak kondusif untuk meredakan situasi atau menemukan solusi damai untuk konflik tersebut.

3. Papua Nugini

Perwakilan Papua Nugini menolak keanggotaan Palestina karena khawatir tentang tantangan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.

Perwakilan Papua Nugini juga menyatakan bahwa resolusi ini tidak memberikan solusi jangka panjang dan harus sepenuhnya sesuai dengan Piagam PBB.

4. Israel

Israel sangat menolak resolusi Palestina jadi anggota PBB karena mengklaim hal itu akan memberikan hak istimewa kepada Otoritas Palestina yang mereka tuduh melakukan terorisme. Mereka juga mengklaim bahwa ini melewati Dewan Keamanan dan melanggar Piagam PBB.

5. Argentina

Presiden baru Argentina Javier Milei, menggeser kebijakan luar negeri negara tersebut untuk lebih dekat dengan Israel. Argentina mengakui Palestina pada tahun 2010, tetapi baru-baru ini memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dan menyatakan Hamas sebagai kelompok teroris.

6. Mikronesia, Palau, dan Nauru

Negara-negara kecil di Pasifik ini biasanya menyelaraskan suara mereka dengan Amerika Serikat. Pola pemungutan suara mereka di PBB menunjukkan keselarasan yang kuat dengan posisi AS.

Selain faktor tersebut ada juga dugaan andilnya faktor agama terutama untuk negara-negara Pasifik seperti Nauru, Mikronesia, dan juga Palau. Mayoritas masyarakat di negara-negara ini mengikuti aliran agama Kristen Evangelis.

Mereka memandang bahwa orang Yahudi merupakan manusia terpilih Tuhan dan Israel adalah Tanah Suci. Mereka menganggap dengan mendukung Israel adalah salah satu upaya untuk melindungi Tanah Suci.

7. Republik Ceko

Republik Ceko telah lama pro-Israel dan pro-AS. Perwakilan negara ini berpendapat bahwa keanggotaan PBB tidak akan membawa perdamaian dan kemakmuran bagi rakyat Palestina, yang hanya bisa dicapai melalui negosiasi dan kompromi politik yang sulit.

Baca juga artikel terkait PALESTINA atau tulisan lainnya dari Fajri Ramdhan

tirto.id - Politik
Kontributor: Fajri Ramdhan
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Iswara N Raditya & Yonada Nancy