tirto.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan salah satu organisasi yang menjadi awal kesadaran bangsa-bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Dalam Buku Modul Pembelajaran Sejarah yang dilansir dari laman resmi Kemendikbud, dijelaskan bahwa PBB merupakan organisasi internasional yang menjadi tempat perkumpulan dari ratusan negara di dunia ini memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dunia.
Setelah PBB terbentuk segera dibuatlah piagam PBB, sebuah perjanjian internasional yang berisi mengenai penetapan hak dan obligasi negara anggota, serta penetapan organ dan prosedur PBB.
Dilansir dari laman e-modul umy.ac.id, Piagam PBB menetapkan prinsip utama hubungan internasional yaitu persamaan kedaulatan negara untuk melarang kegunaan kekerasaan di hubungan internasional dalam berbagai bentuk dengan memakai nama PBB.
Sejarah Singkat Piagam PBB
Piagam PBB ditandatangani pada tanggal 26 Juni 1945 di San Francisco, Amerika Serikat, pada penutupan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Organisasi Internasional. Selanjutnya, Piagam PBB mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945.
Piagam PBB mengalami tiga kali perubahan atau amandemen yang disetujui oleh Majelis Umum. Di mana amandemen pertama pada pasal 23, 27, dan 61 yang mulai berlaku pada 31 Agustus 1965.
Kemudian amandemen kedua pada pasal 61 dan mulai berlaku pada 24 September 1973. Terakhir amandemen ketiga pada pasal 109 yang mulai berlaku pada 12 Juni 1968.
Poin-poin dari pemikiran Piagam PBB dijelaskan secara singkat, yakni sebagai berikut:
1. Tetap menjaga dan mendukung perdamaian di dunia
2. Menghormati Hak asasi manusia sekaligus menjaga persaudaran antar bangsa
3. Membangun kerja sama antar negara dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan
4. Menjadi pelopor dan Ikut serta dalam mengambil tindakan yang mengancam perdamaian dunia
6. Bekerjasama membantu dalam hal kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata
Dari poin-poin tersebut, pemikiran yang sudah diimplementasikan dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian dunia di antaranya:
- Diplomasi Preventif dan Mediasi
Cara ini dianggap paling efektif untuk mengurangi penderitaan manusia dan biaya ekonomi yang besar akibat konflik. PBB berperan penting dalam pencegahan konflik dengan menggunakan perangkat diplomasi, pengaruh besar, dan mediasi.
- Pemelihara Perdamaian
Pemelihara perdamaian telah terbukti menjadi salah satu alat efektif bagi PBB untuk membantu penyelesaian konflik. Operasi pemeliharaan perdamaian tidak hanya ditujukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tetapi juga unuk membantu dalam bidang politik, hukum, hingga mempromosikan Hak Asasi Manusia (HAM), serta memperluas otoritas negara yang sah.
- Pembangun Perdamaian
Kegiatan-kegiatan pembangun perdamaian PBB ditujukan untuk membantu negara-negara agar terlepas dari konflik, mengurangi risiko konflik berulang, serta membuat landasan bagi perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.
- Perlucutan Senjata
Majelis Umum dan badan-badan lain di PBB yang didukung oleh Kantor Urusan Perlucutan Senjata (Offices for Disarmament Affairs) bekerja untuk meningkatkan perdamaian dan keamanan internasional melalui pencarian dan penghapusan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya, serta pengaturan penggunaan senjata konvensional.
Melalui Piagam PBB, diketahui bahwa PBB tidak hanya berkutat dalam upaya menjaga keamanan dan perdamaian dunia tetapi juga berupaya dalam melindungi Hak Asasi Manusia (HAM), memberikan bantuan kemanusiaan, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan menegakkan hukum internasional.
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Yandri Daniel Damaledo