Menuju konten utama

Tips Obati Perih akibat Gas Air Mata saat Demo

Gas air mata masih sering digunakan aparat untuk membubarkan massa. Berikut panduan menangani efek mata perih terkena gas air mata.

Tips Obati Perih akibat Gas Air Mata saat Demo
Pengunjuk rasa menghindari tembakan gas air mata dari anggota kepolisian saat aksi 28 Agustus 2025 di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/25). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/bar

tirto.id - Gas air mata masih sering digunakan aparat untuk membubarkan massa. Efek yang dirasakan jika mata terkena gas ini cukup perih dan mengganggu penglihatan. Bagaimana cara atasi perih akibat gas air mata saat demo?

Gas air mata atau kerap disebut CS dengan rumus kimia 2-Clorobenzalden Malononitril adalah salah satu senjata kimia yang sering sekali digunakan untuk melawan musuh, menghadapi hewan buas, atau melawan penjahat dalam keadaan bahaya. Lain dari fungsinya, di Indonesia gas air mata justru kerap digunakan oleh aparat untuk menghentikan aksi demo atau kerusuhan.

Biasanya, gas air mata memiliki panjang hanya sekitar 10 cm atau sebesar ukuran telapak tangan orang dewasa. Bentuknya seperti peluru dan ditembakkan melalui pistol pelontar.

Setelah ditembakkan dan jatuh, gas air mata akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih. Jika asap ini mengenai mata secara langsung, organ tubuh, seperti mata, hidung, dan mulut akan langsung bereaksi.

Akibatnya, terjadi iritasi pada mata atau sistem pernapasan. Akan muncul sensasi menyengat dan air mata jika gas ini mengenai mata.

Gejala yang muncul biasanya termasuk nyeri, blepharospasm (kondisi kelopak mata berkedip), fotofobia, konjungtivitis (mata merah akibat peradangan), injeksi scleral, edema periorbital (mata berkantung), serta eritema kelopak mata dan lakrimasi (menghasilkan air mata).

Di samping itu, para ahli juga menyebut, gas air mata bisa menyebabkan lecet di area kornea. Pada pernapasan, setelah terhirup biasanya efeknya berupa perih atau sensasi terbakar di hidung, sesak dan nyeri di dada, perih tenggorokan, sesak napas, batuk, bersin, dan kesulitan bernapas.

Tak hanya itu, air liur yang terkontaminasi dan tertelan juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan epigastrium (rasa sakit di ulu hati), mual, muntah, dan/atau diare.

Cara Atasi Perih akibat Gas Air Mata

Umumnya, pedemo atau massa aksi memanfaatkan pasta gigi untuk meredakan efek gas air mata. Cara ini diyakini dapat mengatasi efek perih di mata, meski tidak sepenuhnya efektif.

Lalu, bagaimana cara mengatasi perih akibat gas air mata selain dengan odol atau pasta gigi? Berikut ini beberapa cara mengatasi perih di mata mengutip laman Physicians for Human Rights (PHR):

  • Segera bilas area mata dengan air. Usahakan tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut. Gunakan air dari botol air minum untuk membilas. Jika menemukan keran air minum terbuka atau wastafel di toilet umum, bilas mata dengan air selama 10—15 menit.
  • Jangan berusaha membilas air dengan soda kue, susu, atau sampo bayi, meski disebut-sebut meredakan efek perih pada mata. Dengan begitu, penggunaan odol atau pasta gigi juga tidak bisa dikatakan efektif.
  • Gunakan tisu basah bayi atau tisu pembersih riasan jika tidak ada air.

Lebih lengkap, berikut ini panduan apa saja yang harus dilakukan jika terkena gas air mata atau bahan kimia iritan lainnya:

  • Segera keluar dari kepulan gas air mata dan menjauh dari area itu. Carilah tempat tinggi karena sebagian besar gas air mata berat yang berarti, semakin dekat dengan tanah, semakin tinggi konsentrasi gasnya.
  • Lebih baik jalan, jangan berlari. Napas akan terasa lebih berat saat berlari sehingga paru-paru terisi lebih banyak gas air mata.
  • Jika mata terkena gas air mata dan terasa perih, segera bilas dengan air dan usahakan tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut.
  • Ganti pakaian sesegera mungkin. Bilas tubuh segera setelah tiba di lokasi yang memiliki pancuran.
  • Begitu sampai di rumah, lepas sepatu di luar rumah agar partikel semacam bedak tidak terbawa ke dalam rumah.
  • Lepaskan semua pakaian yang dikenakan yang terkena gas air mata. Gantung di tempat terbuka setidaknya 48 jam sebelum dicuci dan jangan mencampurnya dengan pakaian yang tidak terkontaminasi karena bubuk gas air mata dapat aktif hingga lima hari setelah dilepaskan.
  • Mandi air dingin setidaknya 20 menit untuk mencegah bahan kimia mengiritasi kulit lebih lanjut.
  • Jika masih mengalami gejala setelah 30 menit atau lebih, lalu mengalami masalah atau paru-paru, ataupun khawatir dengan paparan gas air mata, segera cari pertolongan medis.

Pembaca yang ingin mengetahui informasi lebih banyak terkait gas air mata dapat membaca kumpulan artikel sejenis melalui tautan berikut ini:

Link artikel gas air mata

Baca juga artikel terkait KEKERASAN POLISI TANGANI DEMO atau tulisan lainnya dari Umu Hana Amini

tirto.id - Edusains
Kontributor: Umu Hana Amini
Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Wisnu Amri Hidayat