Menuju konten utama

Suhu Terpanas di Indonesia: Fakta, Rekor, & Daerah Paling Panas

Indonesia pernah mencatat suhu ekstrem hingga 39°C! Simak fakta menarik, rekor suhu terpanas, dan daftar daerah paling panas di Indonesia di artikel ini.

Suhu Terpanas di Indonesia: Fakta, Rekor, & Daerah Paling Panas
Pengamat mengamati anomali suhu muka laut Indonesia di Kantor BMKG Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id - Indonesia dikenal sebagai negara tropis dengan cuaca lembab dan panas yang terjadi hampir sepanjang tahun. Namun beberapa tahun terakhir, cuaca ekstrem seringkali terjadi. Salah satu fenomena yang paling mencolok adalah meningkatnya suhu udara di beberapa wilayah.

Fenomena cuaca panas tentunya cukup mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. Sehingga seringkali muncul pertanyaan, berapa suhu terpanas di indonesia dan daerah mana saja yang sering mencatat suhu ekstrem tersebut?

Jawabannya tidak sesederhana yang dibayangkan, karena suhu panas yang ekstrem tidak hanya terjadi akibat posisi geografis saja. Banyak faktor yang mempengaruhi adanya suhu panas di beberapa wilayah di Indonesia.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas secara dalam fakta-fakta suhu ekstrem di Indonesia. Seperti rekor suhu terpanas di Indonesia yang pernah terjadi, daftar daerah yang dikenal sering mencatat suhu tinggi, lengkap dengan faktor penyebabnya serta bagaimana fenomena ini memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Suhu Terpanas di Indonesia Berapa Derajat?

FENOMENA CUACA PANAS

Petugas menunjukkan pemetaan suhu panas di laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di Kantor BPBD Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (28/4/2023). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/tom.

Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu terpanas di Indonesia yang pernah dicatat mencapai 40°C, terjadi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur, pada 5 September 2012.

Rekor ini masih memegang kedudukan suhu tertinggi Indonesia hingga saat ini. Mengingat rata-rata suhu maksimum harian di Indonesia berkisar 30 hingga 34°C.

Suhu ekstrem yang terjadi di wilayah itu bukan karena gelombang panas seperti yang terjadi di sejumlah negara. Hal ini karena posisi gerak semu matahari dan musim kemarau berkepanjangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain itu, pada 2012 BMKG mencatat adanya pola angin timur yang sangat dominan, membawa massa udara kering dari Australia, sehingga suhu di permukaan lebih cepat meningkat dari biasanya.

Daerah Terpanas di Indonesia

Ilustrasi Kalimantan Timur

Sejumlah kapal tongkang melintasi Sungai Mahakam usai mengirim batu bara di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (18/1/2025).ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.

Selain Larantuka, pada dasarnya banyak wilayah di Indonesia yang kerap kali memiliki suhu tinggi di atas rata-rata. BMKG juga mencatat sebagai daerah - daerah terpanas di Indonesia, sebagai berikut :

1. Samarinda, Kalimantan Timur

Puncak suhu terpanas di Samarinda adalah 39.4°C, tercatat di Termindung, yang terjadi pada bulan September tahun 2019. Kota ini memiliki iklim tropis basah dan kering, dengan tingkat kelembapan tinggi, sehingga terasa lebih panas dibandingkan daerah lain.

2. Semarang, Jawa Tengah

Pada 22 Oktober 2019, Semarang pernah mencatat suhu tertinggi mencapai 39.4°C. Ini menjadi rekor suhu tertinggi di kota Semarang.

Jauh sebelum itu, Semarang juga pernah mencatat rekor suhu mencapai 38.7°C di tahun 1972.

3. Kupang, Nusa Tenggara Timur

Kupang menjadi salah satu daerah terpanas di Indonesia, dengan suhu maksimum bisa mencapai 38 hingga 39°C. Dikenal sebagai kota dengan iklim kering, Kupang memiliki curah hujan yang rendah dan kekurangan tutupan hutan.

Pada November 2024, Kupang tercatat memiliki suhu maksimum sebesar 36.8°C. Sebelumnya, Stasiun Meteorologi Kupang juga mencatat suhu ekstrem sempat terjadi hingga 37°C pada 16 September 2021.

4. Majalengka, Jawa Barat

Stasiun Meteorologi Kertajati di Majalengka pernah mencatat suhu tertinggi mencapai 38.3°C pada 7 hingga 8 Oktober 2023. Sebelumnya, suhu tertinggi yang pernah tercatat di kota ini mencapai 35.4°C.

Kawasan sekitar Bandara Kertajati yang terbuka dan minim pepohonan memungkinkan hawa panas terserap lebih cepat. Hal ini menunjukkan kondisi suhu tinggi yang signifikan di wilayah Majalengka.

5. Tangerang Selatan, Banten

Balai Besar MKG Wilayah II di Tangerang Selatan mencatat suhu maksimum sebesar 36°C terjadi di Ciputat pada Mei 2024. Kota ini mengalami urbanisasi besar-besaran dalam dua dekade terakhir. Aspal dan gedung pencakar langit juga meningkatkan suhu permukaan secara signifikan.

6. Bima, Nusa Tenggara Barat

Berdasarkan pantauan Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin, pada tanggal 28 Oktober 2024 tercatat suhu di Kota Bima mencapai 37°C. Kota ini mengalami suhu tinggi kisaran 36.8°C pada musim kemarau 2024. Minimnya vegetasi dan tingginya intensitas matahari berkontribusi pada suhu tinggi di daerah ini.

7. Surabaya, Jawa Timur

Surabaya masuk dalam daftar daerah dengan suhu terpanas di Indonesia mencapai 36,5°C pada Oktober 2024. Pada tanggal 12 Mei 2022, kota ini juga memiliki suhu maksimum berkisar 36,4°C.

Tingginya urbanisasi dan banyaknya permukaan beton memperkuat efek panas di Kota Surabaya.Sehingga suhu tinggi mencapai 36°C seringkali terjadi di kota ini.

8. Lampung Utara, Lampung

Tercatat pada tanggal 21 Oktober 2024 di Kecamatan Kotabumi, suhu udara mencapai 36,1°C. Stasiun Meteorologi Radin Inten juga mencatat Kecamatan Mesuji di Lampung Utara pernah mencapai 36°C pada 26 Oktober 2024.

9. Sikka, Nusa Tenggara Timur

Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda melaporkan, suhu tertinggi di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur mencapai 35,8°C berdasarkan pantauan tanggal 28 Oktober 2024. Pada tahun 2021, suhu di wilayah tersebut juga mencapai 34,8°C.

10. Tiwatobi, Flores Timur, NTT

Selain Larantuka, wilayah Flores Timur lainnya yang pernah mencatat suhu tinggi adalah Tiwatobi. Pada 27 Agustus 2021, suhu yang tercatat di wilayah ini mencapai 35.6°C.

Stasiun Meteorologi Gewayantana di Tiwatobi juga mencatat suhu tinggi terjadi pada 22 Agustus 2021 mencapai 35.4°C.

Penyebab Terjadinya Suhu Ekstrem di Indonesia

Prakiraan cuaca di wilayah Jawa Tengah

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan angka penghitungan cuaca suhu udara di Laboratorium BMKG, Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/10/2023). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.

Meningkatnya suhu hingga level ekstrem di Indonesia tidak terjadi tanpa sebab. Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini, di antaranya adalah:

  • Fenomena El Nino

El Nino adalah anomali iklim global di mana terjadi pemanasan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur. Fenomena ini akan mengurangi curah hujan dan meningkatkan suhu udara secara signifikan. Sehingga banyak wilayah mengalami musim kemarau lebih lama dan intens, dan berdampak meningkatkan suhu secara ekstrem.

  • Perubahan Iklim

Perubahan iklim meningkatkan risiko suhu ekstrem di Indonesia karena adanya pemanasan global. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan industri yang tidak ramah lingkungan menyebabkan peningkatan gas rumah kaca di atmosfer. Gas-gas ini memerangkap panas bumi dan mengakibatkan efek pemanasan global.

  • Maraknya Urbanisasi

Urbanisasi adalah proses pertumbuhan kota yang ditandai dengan peningkatan penduduk yang tinggal di perkotaan, baik melalui perpindahan dari desa ke kota, maupun pertumbuhan penduduk alami di perkotaan.

Urbanisasi dapat meningkatkan suhu ekstrem melalui fenomena Urban Heat Island (pulau panas perkotaan). Kondisi di mana jumlah bangunan beton meningkat dan mengurangi lahan hijau. Ketiadaan pepohonan dan terbatasnya ruang terbuka hijau memperburuk kemampuan kota dalam menurunkan suhu udara secara alami.

  • Letak Geografis dan Topografi Daerah

Letak Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa membuat negara ini menerima radiasi matahari relatif konstan dalam setahun. Sementara topografi yang beragam, termasuk pegunungan dan dataran tinggi, mempengaruhi pola angin dan curah hujan, sehingga akan memengaruhi suhu.

  • Minimnya Tutupan Awan

Ketika langit cerah dan tutupan awan sangat sedikit, sinar matahari langsung menembus atmosfer dan menyentuh permukaan bumi tanpa hambatan. Hal ini membuat permukaan bumi cepat panas, terutama pada siang hari. Kondisi ini umumnya terjadi di masa pancaroba (peralihan musim) dan musim kemarau.

Dampak Suhu Terpanas di Indonesia terhadap Aktivitas Sehari-hari

Header TirtoEco Banjir

Header TirtoEco Banjir. tirto.id/Mojo

Suhu ekstrem di berbagai wilayah Indonesia juga berdampak terhadap aktivitas dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dampak yang paling dirasakan antara lain sebagai berikut:

  • Gangguan Kesehatan

Suhu tinggi dapat memicu gangguan kesehatan seperti dehidrasi, kelelahan panas, bahkan heatstroke. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok paling rentan terhadap gangguan kesehatan akibat adanya suhu ekstrem.

  • Penurunan Produktivitas Kerja

Dalam suhu yang relatif tinggi, produktivitas masyarakat cenderung turun karena kelelahan dan tubuh bekerja lebih ekstra untuk menstabilkan suhu internal. Suhu panas juga dapat menurunkan kemampuan berpikir dan konsentrasi.

  • Kerusakan Infrastruktur

Suhu panas ekstrem dalam waktu lama dapat merusak jalanan aspal (melengkung, retak), menyebabkan rel kereta memuai, dan menurunkan kualitas bangunan. Biaya perawatan dan perbaikan infrastruktur pun meningkat.

  • Perubahan Gaya Hidup Masyarakat

Masyarakat mulai menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan ber-AC yang secara tidak langsung akan memperburuk emisi karbon. Penggunaan listrik juga akan meningkat sehingga memicu pemadaman listrik bergilir di beberapa daerah.

  • Pengaruh di Bidang Pertanian

Musim kemarau berkepanjangan dengan suhu ekstrem dapat merusak berbagai tanaman dan menurunkan hasil panen. Irigasi di sawah juga dapat terganggu bahkan dapat memicu konflik sosial terkait distribusi air.

Akibat adanya suhu ekstrem sangat kompleks dirasakan berbagai lapisan masyarakat. Fenomena daerah dengan suhu–suhu suhu terpanas di Indonesia tidak dapat diabaikan begitu saja.

Dari rekor suhu yang mencapai 40°C di Larantuka hingga daerah-daerah seperti Semarang, Kupang, dan Surabaya yang kerap mengalami suhu ekstrem, menunjukkan bahwa tren pemanasan global semakin terasa dampaknya. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami pola dan penyebab suhu terpanas di Indonesia agar dapat beradaptasi dengan suhu yang berubah-ubah.

Baca juga artikel terkait SUHU PANAS atau tulisan lainnya dari Nirmala Eka Maharani

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nirmala Eka Maharani
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Yulaika Ramadhani